Berita Bajawa Hari Ini

Verifak Narwastu Ngada, Pendeta Piter: Kami Masih Semangat untuk Mengudara

Komisi Penyiaran Indonesia Daerah ( KPID) Nusa Tenggara Timur ( NTT) melaksanakan verifikasi faktual terkait penyelenggaraan penyiaran

Penulis: Gordi Donofan | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/GORDI DONOFAN
Ketua KPID NTT, Fredrikus Royanto Bau (baju kuning) saat verifaktual di studio Narwastu Ngada Kelurahan Faobata Kecamatan Bajawa Kabupaten Ngada, Selasa (13/10/2020). 

POS-KUPANG.COM | BAJAWA -- Komisi Penyiaran Indonesia Daerah ( KPID) Nusa Tenggara Timur ( NTT) melaksanakan verifikasi faktual terkait penyelenggaraan penyiaran.

Hal itu dilakukan bertujuan untuk melihat secara langsung kondisi real pelaksanaan penyelenggaraan penyiaran oleh lembaga penyiaran yang telah memiliki ijin penyelenggaraan penyiaran tetap dan melakukan pencocokan data aspek program siaran lembaga penyiaran dan jasa penyiaran radio.

Pemilik Radio Pemulihan Kasih (RPK) Bajawa di Ngada, Pendeta Petrus Paju, menyampaikan selamat datang kepada komisi KPID NTT di studio Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) RPK Ngada.

Baca juga: Bertambah 3 Orang Positip Corona, Sumba Barat Kembali Zona Merah

Pendeta Piter begitu ia akrab disapa penuh dengan keramahan menerima kedatangan anggota KPID NTT di studio RPK yang terletak di Bobou Kelurahan Faobata Kecamatan Bajawa Kabupaten Ngada itu.

Pendeta Piter penuh semangat menyiapkan segala dokumen dan mengarahkan anggota KPID NTT ke ruangan studio RPK.

Studio RPK Ngada atau sering dikenal dengan Narwastu itu didirikan sekitar tahun 2007 lalu dan berjalan aman meskipun banyak tantangan serta rintangan.

Baca juga: Dinas Pertanian dan Pangan Sumba Timur Kendalikan Belalang Kembara

"Motonya dipulihkan untuk memulihkan. Saya rindu memulihkan orang. Kita sama-sama bangun daerah karena kita putra daerah. Bangun radio ini membantu pemerintah menyampaikan informasi publik. Dulu itu siaran pakai bahasa daerah, sampaikan salam pakai sms itu menggunakan bahasa daerah. Hal ini bertujuan untuk tidak menghilangkan bahasa daerah. Sehingga bahasa daerah tidak hilang. Tahun 2007 mulai dirintis," ujar Pendeta Piter disela-sela verifikasi oleh Komisioner KPID NTT Fredrikus Royanto Bau di Studio RPK Selasa (13/10/2020).

Ia mengatakan pendirian RPK itu semua lahir dari apa yang mau dibuatkan untuk daerah kita. Sehingga meskipun ada rintangan semua dilalui dengan begitu aman dan lancar.

Ia mengaku saat ini sudah tidak mengudara karena ada beberapa kendala baik perijinan dari pemerintah setempat dan juga alat-alat pendukung meski ditingkatkan lagi.

"Akhir tahun lalu sudah tidak mengudara. Kendalanya itu listrik sering padam. Sehingga alat-alat rusak. Kami ingin bangun kembali. Kehadiran pa Edy disini memberi energi baru bagi kami untuk terus berjuang. Saya rasa radio sangat dibutuhkan. Lilin itu masih nyala meskipun ditiup angin kencang. Pasti kalau kita panaskan akan nyala kembali. Karena kami juga bayar pajaknya. Urus ISR nya. Kami mau bertanggungjawab terhadap generasi baru. Kami masih sangat semangat untuk membangun sehingga bisa mengudara kembali," ujarnya.

Sementara itu Ketua KPID NTT, Fredrikus Royanto Bau menjelaskan pihaknya melaksanakan verifikasi faktual terkait penyelenggaraan penyiaran.

Hal itu dilakukan bertujuan untuk melihat secara langsung kondisi real pelaksanaan penyelenggaraan penyiaran oleh lembaga penyiaran yang telah memiliki ijin penyelenggaraan penyiaran tetap dan melakukan pencocokan data aspek program siaran lembaga penyiaran dan jasa penyiaran radio.

"Kami mendorong agar bapak mereka tetap semangat untuk bisa bangun kembali. Dari sisi perijinan Radio Narwastu ini sudah jatuh tempo. Kalau masih serius dan semangat membangun radio kita arahkan untuk mengurus atau mengajukan permohonan baru sesuai Permenkominfo nomor 18 tahun 2016 tentang persyaratan dan tata cara perijinan penyelenggaraan penyiaran yaitu lembaga penyiaran untuk keperluan khusus dengan kategori daerah 3 T adalah daerah tertinggal, terluar dan tertinggal," ujarnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gordi Donofan)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved