Berita Ende Hari Ini

Nelayan Ende Kena Musibah Bencana Alam Belum Dapat Bantuan, Simak Penjelasan Riswanto!

Bantuan rumpon untuk nelayan di Kabupaten Ende NTT yang terkena musibah bencana alam pada Maret 2020 akan direalisasikan dalam tahun ini

Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/LAUS MARKUS GOTI
Farid Numba, Ketua Yayasan Ate Sare di kediamannya," Selesa (13/10/2020). 

POS-KUPANG.COM | ENDE - Bantuan rumpon untuk para nelayan di Kabupaten Ende Nusa Tenggara Timur ( NTT) yang terkena musibah bencana alam pada Maret 2020 akan direalisasikan dalam tahun 2020 ini.

Hal itu disampaikan oleh Plt. Kadis Kelautan dan Perikanan Kabupaten Ende, Riswanto saat diwawancarai POS-KUPANG.COM, Selasa (13/10/2020).

"Untuk nelayan yang kena musibah rumpon yang hanyut akan diberikan bantuan berupa rumpon," ungkap Riswanto.

Baca juga: Verifak Narwastu Ngada, Pendeta Piter: Kami Masih Semangat untuk Mengudara

Dia mengatakan, sumber bantuan untuk para nelayan tersebut dari Dana Insentif Daerah (DID) Tahun Anggaran (TA) 2020.

Sebelumnya diberitakan POS-KUPANG.COM, Maret 2020 sebanyak 102 rumpon milik nelayan di Kabupaten Ende Nusa Tenggara Timur (NTT) hanyut diterjang gelombang.

Baca juga: Bertambah 3 Orang Positip Corona, Sumba Barat Kembali Zona Merah

Akibat kejadian alam tersebut, para nelayan tidak hanya merugi hingga ratusan juta rupiah, tetapi aktivitas melaut terhenti.

Demikian disampaikan oleh Farid Numba ketua Yayasan Ate Sare (Ate Sare: yayasan yang bergerak mendampingi para nelayan) saat diwawancarai POS-KUPANG.COM, di kediamannya, Selasa (13/10/2020).

Farid mengatakan, para nelayan yang kehilangan rumpon tersebut tersebar di beberapa wilayah, antara lain, Kecamatan Pulo Ende, Ende Selatan, Ndori dan Maukaro.

Dia katakan, tidak semua nelayan mendapat bantuan. Menurutnya nelayan yang sudah dapat bantuan, baru nelayan dari Kecamatan Pulo Ende, yang lain belum.

Farid menjelaskan, para nelayan sudah melakukan pendekatan baik secara personal dengan anggota DPRD Ende dan melalui surat resmi ke Pemerintah Kabupaten Ende.

Namun hingga saat ini, jelas Farid, apa yang sudah disampaikan para nelayan tersebut belum terjawab. "Saat itu yang dapat bantuan baru nelayan dari Kecamatan Pulo Ende," kata Farid.

Farid mengatakan, para nelayan yang belum mendapat bantuan, antara lain dari Ende Selatan, Maukaro dan Ndori, harus kumpul uang untuk kembali membuat rumpon.

Saat ini mereka sudah kembali melaut, namun belum maksimal, karena jumlah rumpon hanya kurang lebih 15 rumpon.

"Jadi mereka swadaya dari kelompok-kelompok. Untuk bantuan dari pemerintah sama sekali belum," tegas Farid.

Farid mengatakan, dirinya bersama para nelayan sudah bertemu dengan pihak Pemerintah Kabupaten terkait bantuan.

"Para nelayan sudah kumpul uang untuk buat rumpon tapi tidak cukup jadi minta bantuan pemerintah untuk melengkapi. Kita harapkan ada bantuan sehingga mereka bisa kembali aktivitas secara maksimal tapi hingga saat ini belum terjawab," kata Farid.

102 Rumpon yang Hanyut Sumber Ikan Untuk Ende

Farid mengatakan selama ini suplay ikan di Ende, terbesar dari 102 rumpon yang telah hanyut tersebut.

"Rumpon ini mata pencaharian dan sumber ikan. Suplay ikan di Kota Ende, Pulo Ende ini sumbernya dari rumpon-rumpon itu," ungkapnya.

Menurut Farid, ketika rumpon itu hanyut, maka para nelayan kehilangan pendapatan. Tidak hanya itu, suplay ikan pun dari luar Ende dan harga ikan meningkat.

"Sudah harga ikan meningkat, kualitas ikan berbeda. Artinya kita mendiskriminasi karena sama-sama laut, tapi kan pemahaman yang konsumsi, oh ikan Ende jauh lebih baik dari pada yang dari luar," ungkapnya.

Farid katakan, para nelayan belum putus asa, mereka masih berupaya dengan membuat proposal ke para anggota DPRD hingga DPR RI. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM Oris Goti)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved