Petapa Sakti Ini Pamer Kesaktian Bisa Hidup Setelah Dikubur, Saat Kuburnya Digali, Ternyata Benar
Meskipun sulit untuk mengatakan berapa banyak petapa yang tinggal di India saat ini, para ahli mengatakan bahwa ada sekitar empat hingga lima juta.
Petapa Sakti Ini Pamer Kesaktian Bisa Hidup Setelah Dikubur, Saat Kuburnya Digali, Ternyata Benar
POS-KUPANG.COM - Praktik asekstisme Agama Hindu di India, sudah terkenal sejak dulu. Olehnya, negara itu dikenal juga sebagai negeri para petapa.
Asketisme memang telah menjadi bagian penting dalam Hinduisme. Makanya tak heran apabila praktik ini memiliki tempat istimewa dalam budaya Hindu.
Para petapa secara umum dikenal sebagai sadhus, atau orang suci dan dihormati oleh semua kalangan Hindu.
Mereka berkewajiban untuk melepaskan semua harta materi dan mendedikasikan hidup mereka untuk mengejar pembebasan spiritual.
Hal itulah yang mereka upayakan untuk dicapai melalui meditasi dan mendekatkan diri pada Dewa.
Asketisisme Hindu lebih tua dari banyak asketisisme lain dalam sejarah.
• Pelaku Perjalanan Dari Daerah Terpapar Covid-19 Masuk Manggarai Bertambah Jadi 5.554 Orang
• Camat Golewa Minta Warga Tetap Tenang dan Jangan Panik, Patuhi Protokol Kesehatan !
Orang-orang suci Hindu telah ada sejak lama, mereka berkeliaran di seluruh India dan Nepal untuk mencari pemurnian batin.
Meskipun sulit untuk mengatakan berapa banyak petapa yang tinggal di India saat ini, para ahli mengatakan bahwa ada sekitar empat hingga lima juta orang.
Angka itu adalah persentase yang sangat kecil dibandingkan seluruh penduduk India.
Tetapi angka-angka itu tampaknya tidak relevan, dibandingkan dengan pengaruh sebenarnya dari orang-orang suci Hindu pada tradisi Hindu.
Banyak legenda Hindu berbicara tentang sadhu yang mencapai kondisi spiritual yang tinggi di mana mereka dapat mencapai hal-hal yang mustahil.
Mengutip The Vintage News, Sadhu Haridas adalah seorang yogi dan fakir dari India abad ke-19 dan terkenal karena kekuatannya untuk sepenuhnya mengendalikan tubuhnya.
Pada 1837, Sadhu Haridas seharusnya dikubur secara sukarela hidup-hidup dan bertahan hidup tanpa makanan atau minum selama 40 hari.
Seluruh ritual berlangsung di istana Ranjit Singh, pendiri kerajaan Sikh dan Maharaja dari Punjab.