Pemkab Lembata-Flotim Tuntaskan Masalah Nelayan
Masalah nelayan Flores Timur dan Lembata menjadi salah satu topik dibicarakan Bupati Flotim Antonius Gege Hadjon dan Bupati Lembata
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | LEWOLEBA - Masalah nelayan Flores Timur dan Lembata menjadi salah satu topik yang dibicarakan Bupati Flotim Antonius Gege Hadjon dan Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur di Hotel Asa, Larantuka, Sabtu (3/10/2020) kemarin.
Bupati Anton Hadjon sempat menyinggung kalau para nelayan asal Flores Timur mengeluhkan pengetatan di wilayah Kabupaten Lembata sehingga mereka kesulitan mencari ikan.
"Nelayan saya banyak sekali mengeluh terkait pengetatan di Kabupaten Lembata jadi saya langsung sampaikan agar hal ini boleh kita bicarakan supaya tidak ada batas dua kabupaten ini dalam rangka aktivitas sebag nelayan," ujarnya.
Kepada wartawan, kemudian Bupati Anton Hadjon menerangkan ketika para nelayan Flores Timur masuk ke wilayah perairan Lembata ada aturan-aturan yang ditegaskan Pemkab Lembata sehingga mereka tidak bisa bebas mencari ikan.
Kabupaten Lembata dan Flores Timur bagi Anton memang memiliki batas teritorialnya sendiri. Namun, batas-batas itu tidak boleh jadi penghalang masyarakat untuk menjalin kebersamaan berbasis satu budaya Lamaholot.
Masalah ini, menurutnya, juga sudah dibicarakan bersama dengan Bupati Sunur dan tim teknis akan dibentuk untuk pembahasan lebih lanjut yang bermuara pada penandatanganan nota kesepahaman dua kabupaten Lamaholot ini.
Bupati Sunur juga sependapat dengan sohibnya Bupati Anton Hadjon. Dia sendiri ingin potensi perikanan di dua wilayah kabupaten ini bisa dimaksimalkan setelah nota kesepahaman ditandatangani.
"Ikan tidak punya KTP jadi kita bisa bicarakan potensi perikanan dalam rangka peningkatan ekonomi masyarakat Lamaholot," imbuhnya seraya menambahkan kalau kedua kabupaten akan melakukan kerja sama di bidang pariwisata dan perikanan.
Bupati Sunur menerangkan masalah nelayan yang diungkapkan sebelumnya itu masalah personal nelayan dan bukan masalah dua pemerintah.
Namun kedua pihak tentu akan bangun kesepakatan bersama supaya tidak ada lagi masalah yang sama.
Selain di bidang perikanan dan kelautan, kedua pemerintah juga akan kerja sama di bidang pengembangan pariwisata.
Setelah ada tim teknis, Pemkab Flotim berjanji akan datang ke Lembata untuk menandatangani nota kesepahaman di kedua bidang tersebut. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo)