Maria Sedih Excavator Gusur 14 Rumah Perluasan Bandara Hasan Aroeboesman Ende
ebanyak empat belas unit rumah di kompleks Dolog, Ende Selatan Kabupaten Ende diratakan pihak Bandara Hasan Aroeboesman Ende menggunakan excavator
POS-KUPANG.COM | ENDE - Sebanyak empat belas unit rumah di kompleks Dolog, Ende Selatan Kabupaten Ende diratakan pihak Bandara Hasan Aroeboesman Ende menggunakan excavator, Sabtu (3/10/2020).
Pantauan Pos Kupang, aktivitas tersebut dimulai sekitar pukul 09.00 Wita. Hadir Kadis Perhubungan Ende Mustaqim Mberu, Plt. Kepala Bandara Hasan Aroeboesman, Muhammad Khusnudin.
Warga sekitar pun berbondong-bondong menyaksikan dan diawasi oleh pihak TNI-Polri.
• Satu Keluarga di Kuanino Terinfeksi Corona
Pohon-pohon mangga yang ada di sekitar rumah ikut diratakan. Warga pun ramai-ramai memungut buah mangga. Namun sebagian besar lebih memilih memungut reruntuhan rumah seperti kayu, seng dan besi.
Maria, salah seorang warga mengaku sedih melihat rumah-rumah diratakan. "Yah begini sudah. Bukan protes cuma kan ini pasti orang bangun dengan keringat dan ada kisah. Soal ganti rugi itu urusan lain," ungkapnya.
• Ngobrol Asyik Pos Kupang: dLamaholot Band Berkarya untuk Menginspirasi
Plt. Kepala Bandara Hasan Aroeboesman Muhammad Khusnudin mengatakan perataan rumah dilakukan menindaklanjuti kesepakatan pemerintah dan masyarakat terkait pembebasan lahan untuk perluasan area Bandara Hasan Aroeboesman.
Terkait ganti rugi, kata Khusnudin, sudah dibayarkan. Rumah-rumah yang diratakan sudah tidak ditempati warga dan luas lahan yang dibebaskan 4,5 hektare.
Disebutkan, berdasarkan kesepakatan tahun 2018 ada sekitar 21 rumah yang mestinya diratakan. Namun 7 rumah belum diratakan karena pemilik rumah belum mau melepaskan.
"Apa yang kita lakukan ini untuk melindungi aset kita. Kita sudah koordinasi dengan Pemda Ende, Kapolres, Dandim, Camat, Lurah," ungkapnya.
Beberapa waktu lalu, mantan Kabandara Hasan Aroeboesman, Muhammad Auriyadin mengatakan tahun 2021 akan dilaksanakan pembangunan terminal dua lantai di Bandara Hasan Aroeboesman Ende.
Dana yang akan dikucurkan untuk pembangunan tersebut senilai 48 miliar rupiah, namun secara bertahap. Untuk tahap pertama pembangunan senilai Rp 21 miliar.
Anwar Hama, Lurah Tetandara mengatakan, ada satu rumah yang belum diganti rugi sehingga pemiliknya belum pindah.
"Nah karena ada yang pemiliknya belum pindah maka tidak semua rumah diratakan pakai exavator. Rumah yang berdekatan dengan rumah yang masih ditempati pemilik, diratakan secara manual sehingga tidak mengganggu," ungkapnya. (kk)