Rencana Pool Test Covid-19 di NTT, Tim Masih Rampungkan Persiapan Teknis, Yuk Simak!
persiapan teknis terkait rencana pelaksanaan pool test Covid-19 di bandara dan pelabuhan laut di NTT.
Penulis: Ryan Nong | Editor: Rosalina Woso
Rencana Pool Test Covid-19 di NTT, Tim Masih Rampungkan Persiapan Teknis, Yuk Simak!
POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Tim Laboratorium Biomolekuler Kesehatan Masyarakat Provinsi NTT masih merampungkan persiapan teknis terkait rencana pelaksanaan pool test Covid-19 di bandara dan pelabuhan laut di NTT.
Dengan tingginya angka kasus positif Covid-19 yang berasal dari pelaku perjalanan makan metode pool test Covid-19 ini diharapkan dapat menjadi salah satu cara untuk menekan angka penyebaran virus corona di NTT.
Pemerintah Provinsi NTT telah memastikan akan menerapkan metode pool test Covid-19 di pintu-pintu masuk wilayah dengan kategori rawan. Dua "pintu masuk" yang tergolong rawan menurut Kepala Dinas Perhubungan NTT, Isyak Nuka, terdiri dari Bandara Internasional El Tari Kupang dan Bandara Komodo di Labuan Bajo Kabupaten Manggarai Barat.
"Minggu ini kita sudah mulai uji coba pool test di Bandara El Tari Kupang," kata Isyak saat dihubungi POS-KUPANG.COM pada Minggu (27/9).
Anggota tim Laboratorium Biomolekuler Kesehatan Masyarakat Provinsi NTT dari Forum Academia NTT, Dominggus Elcid Li, PhD, yang dihubungi terpisah pada Senin (28/9) mengakui tahapan persiapan berjalan baik.
Lulusan doktor dari Birmingham University, Inggris itu menjelaskan pihaknya sedang merampungkan tahapan teknis.
"Prosedur bandara cukup rumit, baru awal minggu lalu. Ini masih teknis sekali, survey dasar. Pokoknya teknis masih dibahas," ujar Elcid saat dimintai tanggapan soal persiapan uji coba.
Persiapan teknis itu, lanjut Elcid, diantaranya untuk memastikan efisiensi waktu dan pengaturan pelaksanaan tes. Pihaknya, terus melakukan koordinasi dengan stakeholder teknis seperti pihak Angkasa Pura pihak KKP, juga maskapai hingga Pangkalan Udara El Tari untuk memastikan semua tahapan bisa berjalan sesuai standar.
"Butuh waktu persiapan, kita koordinasi dengan maskapai, jadi penumpang sudah dipersiapkan diinformasikan dulu sebelum landing di bandara, juga dengan Angkasa Pura secara teknis," jelas Elcid.
Menurutnya, tahapan yang paling sulit itu memastikan penumpang agar tidak terlalu lama dalam antrian yang panjang saat pool test. Hal ini berdasarkan asumsi beberapa penerbangan masuknya bersamaan.
Ia juga mengatakan bahwa tidak semua penumpang kooperatif. Hal ini bisa dilihat dari pengalaman tidak berjalannya karantina mandiri pelaku perjalanan. Orang anggap remeh soal karantina mandiri maka lahirlah klaster keluarga itu," tambahnya.
Sementara itu, terkait kesiapan laboratorium, ia mengaku sudah hampir final. "Laboratorium sendiri sudah hampir final, peralatan sudah, peralatan, ruangan, tenaga juga sudah dilatih," katanya.
Hingga kini, operasional persiapan menggunakan dana sumbangan dari berbagai pihak. Tim, kata dia, bekerja secara sukarela sejak empat bulan terakhir meski SK terkait itu sudah diteken.
• Bawaslu Sumba Barat Siap Bubarkan Kampanye Paslon Bila Tidak Patuh Aturan Dan Protokol Kesehatan
• Paniknya Rizky Billar Sambil Teriak Saat Lesty Kejora Jadi Target Pisau Sang Magician Russel Miracle
• Terkait Pembagian Seragam Sekolah, Komisi IV DPRD Kota Minta Pemkot Tidak Boleh Gunakan Data Dapodik
• Warga Alas Utara Kabupaten Malaka Dapat Bantuan Bak Penampung Air dari TNI
"Biaya operasional belum ada yang dibayarkan, SK sudah satu dua bulan ini tapi belum menerima bayaran. Sekitar 4 bulan ini teman-teman kerja sebagai sukarelawan dan menerima sumbangan berbagai pihak, katanya anggaran ada tetapi belum turun," jelasnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Nong)