Opini Pos Kupang

Membangun Kota Pasca Pandemi Covid-19

Kejadian luar biasa yang dipicu oleh pandemi Covid-19 sejak Maret 2020 ini telah menggerogoti hampir seluruh sendi kehidupan sosial masyarakat

Editor: Kanis Jehola
zoom-inlihat foto Membangun Kota Pasca Pandemi Covid-19
Dok
Logo Pos Kupang

Dalam kondisi normal, pengelolaan data yang akurat bisa memudahkan pengelolaan kota, sedangkan pada saat wabah menyerang, bisa menjadi senjata ampuh untuk menentukan langkah-langkah pencegahan, pengobatan, maupun pemulihan pascawabah. Ide ini bisa diintegrasikan dengan konsep smart city.

Kritiknya adalah tanpa kontrol yang memadai sistem itu dikhawatirkan akan mengawasi (surveillance) berlebihan terhadap setiap individu warga kota. Potensi ini dikhawatirkan menjadi alat bagi penguasa kota untuk menjalankan kebijakan otoritarianisme, dengan melakukan represi kepada warga yang berusaha menentang, karena seluruh informasi dan pergerakan mereka diawasi.

Pengembangan sistem teknologi informasi perlu diawasi bersama. Warga kota perlu dilibatkan dalam proses desain sistem tersebut. Langkah pelibatan warga adalah untuk memastikan kinerja sistem tersebut bertujuan meningkatkan pelayanan terhadap warga.

Dengan partisipasi warga dalam proses desain sistem teknologi informasi tersebut, maka sistem itu akan secara efektif bekerja untuk memitigasi ketika kota mengalami serangan wabah penyakit, tanpa terlampau jauh membahayakan privasi warganya, sehingga sistem yang di rancang harus friendly.

Menghadirkan dan Menjalankan Sistem

Selain proses desain sebagai upaya menghadirkan sistem, yang tidak kelah penting untuk perhatian adalah pada saat sistem tersebut dijalankan. Pelajaran dari beberapa kota seperti a Daegu di Korea Selatan di mana transparansi data aktual penanganan Covid-19 begitu pentingnya.

Data aktual yang selalu diperbaharui dan bisa diakses publik membuat masyarakat waspada dan mampu mengambil langkah mitigasi pribadi yang tepat dalam menghadapi persebaran wabah.

Pelajaran dari respons warga kota di Indonesia saat menghadapi pandemi Covid-19 adalah menonjolnya peran komunitas warga yang secara mandiri mengorganisasi dan bersolidaritas melakukan langkah-langkah pencegahan maupun penanganan dampak wabah. Kita bisa menyebut penyekatan wilayah yang dilakukan kampung-kampung secara swadaya dan berbagai solidaritas untuk mengumpulkan bantuan dan menyalurkan kepada kelompok yang sangat membutuhkan.

Kondisi ini juga terliat di sebagian besar wilayah di NTT termasuk Kota Kupang. Oleh karenanya pengembangan kota pasca pandemi tentu perlu memberi ruang kepada komunitas warga semacam ini. Komunitas warga merupakan aktor yang dalam keseharian bergerak berdampingan dengan masyarakat.

Merekalah yang memahami situasi riil di lingkungan mereka. Peran mereka sangat vital dalam merancang kota yang berketahanan. Menjaga kualitas manusia penghuni kota dengan sendirinya akan menjaga keberlangsungan ekonomi kota. Kota masa depan harus mempunyai sistem ketahanan yang memadai agar penduduknya mampu menghadapi wabah penyakit dan aspek kebencanaan lainya/living harmony with disaster. *

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved