Restorasi Pendidikan NTT Dijawabi Positif Pemkab Malaka
Soal restorasi pendidikan dijawabi positif Pemerintah Kabupaten ( Pemkab) Malaka
Penulis: Edy Hayong | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | BETUN---Seruan moral yang disampaikan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan ( Dikbud) NTT, Linus Lusi, S.Pd, M.Pd soal restorasi pendidikan dijawabi positif Pemerintah Kabupaten ( Pemkab) Malaka. Pemkab setempat menjadikannya sebagai skala prioritas yang dikemas melalui 7 program strategis yang salah satunya soal pendidikan.
Kadis Dikbud NTT, Linus Lusi dalam kunjungan kerja perdana ke Kabupaten Malaka, Kamis (24/9) memberikan beberapa catatan penting buat jajaran pendidikan baik guru maupun pimpinan yayasan SMK-SMA se-Kabupaten Malaka. Turut mendampingi pada kunjungan perdana ini, Ketua DPRD Malaka, Adrianus Bria Seran, S.H, Bupati Malaka, dr. Stefanus Bria Seran, MPH, juga beberapa pimpinan SKPD lingkup Pemkab Malaka.
• Destinasi Danau Rana Tonjong di Manggarai Timur, Wisatawan Senang Lihat Teratai Berwarna Pink
Linus Lusi menegaskan, rapat koordinasi antar kepala SMA, SMK se-Kabupaten Malaka ini sangat penting. Sebagai pimpinan Dinas Dikbud di provinsi tentu perlu bertemu muka, menyampaikan program pendidikan menuju NTT Bangkit NTT Sejahtera.
Pemerintah NTT dibawa kepemimpinan Gubernur, Viktor Bungtilu Laiskodat dan Wakil Gubernur, Josef Nae Soi dalam setiap kesempatan selalu memotivasi semua kepala SKPD agar menciptakan gebrakan restorasi dalam setiap bidang.
• Warga Radabata di Ngada Butuh Sumur Bor
"Khusus dalam bidang pendidikan tentu kami menyahutinya dengan menciptakan gerakan restorasi pendidikan. Pokok pikiran yang disampaikan Bapak gubernur tentu kami jabarkan ke semua jajaran pendidikan di tingkat kabupaten/kota," jelasnya.
Dikatakan Linus Lusi, dirinya salut dengan program revolusi yang dicetuskan Bupati Malaka. Sebelumnya di tahun 2004, ketika masih menjabat Kadis Kesehatan NTT mencetuskan Revolusi Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan ketika menjadi bupati dicetuskan Revolusi Pertanian Malaka (RPM).
"Antara revolusi KIA dan RPM merupakan dua bagian yang tidak bisa dipisahkan. Ini bicara soal kualitas SDM anak-anak NTT. Saya melihat bahwa RPM sejalan dengan restorasi pendidikan yang kita galakan saat ini," jelas mantan Kepala Badan Pengelola Perbatasan NTT ini.
Sesuai arahan gubernur terkait restorasi pendidikan, lanjut Linus Lusi, perlu adanya literasi karakter. Pemerintah NTT akan mendukung lembaga SMK di Malaka dalam upaya mendukung program RPM yang sudah berjalan selama ini.
"Saya minta agar dalam upaya percepatan sektor pendidikan di NTT khususnya maka para Kepsek desain visi misi yang baik untuk generasi Malaka," pesan Linus Lusi.
Sementara Bupati Malaka yang disapa SBS menegaskan bahwa fondasi pembangunan yang kuat terletak pada menghasilkan orang yang pintar, sehat dan tidak boleh lapar. Yang menjadikan 3 pilar ini kuat adalah pendidikan.
"Saya bersama almarhum Wakil Bupati Daniel Asa dari awal kepemimpinan sudah memikirkan ini. Sektor pendidikan penting maka kita masukan menjadi salah satu dari 7 program strategis. Kita benahi infrstruktur agar para siswa dan guru belajar dengan aman dan nyaman," ujar SBS.
Baginya, jelas SBS, pendidikan itu sangat penting dalam menghasilkan SDM berkualitas. Seluruh anak-anak di republik ini termasuk di Malaka sama diperlakukan tidak ada yang menjadikan sebagai warga Kelas 2 (dua).
"Pilar pembagunan yang paling saya sayangi adalah guru dan petugas kesehatan. Karena guru didik anak Malaka menjadi pintar dan cerdas lalu petugas kesehatan melayani warga dengan hati tulus iklas agar warga saya tetap sehat," kata SBS.
Mengakhiri arahannya di depan para undangan rakor tersebut, SBS menyebutkan bahwa suatu daerah itu maju kuncinya ada pada pendidikan.
Untuk itu, tak lupa dirinya menitip pesan kepada pemerintah NTT melalui Kadis Dikbud agar apabila ada bantuan DAK di bidang pendidikan agar tidak melupakan para pendidik di Malaka karena merekalah yang menjadi garda terdepan mendidik generasi NTT yang berkualitas. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Edy Hayong)