Rumah Nenek Ruth Tafui Mulai Dibangun

DPC Hanura Kabupaten TTS merealisasikan janji membangun rumah layak huni bagi nenek Ruth Tafui, warga Desa Noinbila, Kecamatan Mollo Selatan

Penulis: Dion Kota | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/DION KOTA
Ketua DPC Hanura Kabupaten TTS, Marthen Tualaka sedangkan melakukan peletakan batu pertama pembangunan rumah layak huni bagi nenek Ruth 

POS-KUPANG.COM | SOE - DPC Hanura Kabupaten TTS merealisasikan janjinya untuk membangun rumah layak huni bagi nenek Ruth Tafui, warga Desa Noinbila, Kecamatan Mollo Selatan.

Senin (21/9/2020) dilakukan acara peletakan batu pertama yang dilakukan Ketua DPC Hanura Kabupaten TTS, Marthen Tualaka. Acara ini juga dihadiri Wakil Bupati TTS, Jhony Army Konay, Anggota DPRD TTS dari Fraksi Hanura di antara, Lusi Tusalakh, Yupic Boimau, David Boimau dan sekertaris DPC Hanura, Arifin Betty.

Menariknya, pengerjaan rumah layak huni bagi nenek Ruth melibatkan warga sekitar yang secara sukarela membantu proses pengerjaan rumah berukuran 5 X 7 meter persegi tersebut.

Ini Tanggapan Plt Kadis Pertanian dan Pangan Sumba Timur Terkait Irigasi Wanga

Dalam sambutannya Marthen menegaskan, DPC Hanura tergerak hatinya setelah melihat kondisi nenek Ruth. Oleh sebab itu dengan menggunakan dana partai pihaknya membangun satu unit rumah layak dan sehat untuk nenek Ruth dan cucunya.

" Hati nurani kami tergerak setelah melihat kondisi rumah nenek Ruth yang sangat memprihatikan. Oleh sebab itu, kami dari DPC bersepakat membangunkan satu unit rumah layak untuk nenek Ruth," ungkapnya.

Tim Bapaslon Minta Bawaslu Ngada Tertibkan Akun Paslu Media Sosial

Marthen mengaku, dirinya prihatin melihat kondisi nenek Ruth. Selain tinggal di rumah darurat, berlantai tanah dan berdinding bilah bambu, nenek Ruth juga hidup dalam jeratan kemiskinan.

Hidupnya hanya ditopang dari hasil menjual kayu api dan belas kasih tetangga. Namun mirisnya selama ini, nenek Ruth tak tersentuh bantuan sosial sama sekali.

Bahkan hingga kini nenek Ruth belum memiliki dokumen kependudukan, padahal sudah dikunjungi Bupati TTS dan para kepala OPD.

" Saya sedih melihat keadaan nenek Ruth yang luput dari bantuan pemerintah. Padahal seharusnya nenek Ruth mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah seperti yang diamanatkan oleh UU. Namun kenyataannya, Ruth terabaikan," ujarnya.

Terkait status tanah tempat dimana rumah nenek Ruth dibangun yang merupakan tanah negara, Marthen menegaskan, sudah seharusnya hal itu menjadi pekerjaan rumah untuk Pemda TTS dalam menyediakan tanah untuk nenek Ruth.

Tanah hasil tukang guling dengan kehutanan masih sangat luas jika hanya diberikan sidang untuk nenek Ruth.

" Rumah yang saat ini sementara dibangun bisa dibongkar pasang, sehingga jika suatu saat mau dipindahkan tidak menjadi persoalan. Namun kita berharap Pemda TTS bisa mencarikan solusi terbaik untuk nenek Ruth. Tanah hasil tukar guling masih sangat luas. Jika Pemda mau serahkan sebidang untuk nenek Ruth saya kita tidak akan menjadi persoalan," sebutnya.

Diberitakan sebelumnya, Masih ingat Ruth Tafui, warga Desa Noinbila, Kecamatan Mollo Selatan yang sempat viral di media sosial lantaran dikunjungi Bupati TTS, Egusem Piether Tahun bersama para kepala organisasi perangkat daerah pada April lalu?

Ruth dikunjungi lantaran hidup di dalam gubuk tua yang sudah reot. Ruth yang sudah menjanda, tinggal di rumah berlantai tanah bersama seorang cucunya yang masih duduk di bangku sekolah dasar.

Saat dikunjungi Bupati Tahun, Ruth sempat dijanjikan akan dicarikan tanah dan dibantu untuk membangun rumah yang lebih layak.
Pasalnya tanah yang saat ini ditempatinnya masuk dalam kawasan hutan. Ruth juga dijanjikan akan diprioritaskan masuk sebagai penerima BLT sebagai dampak Covid 19.

Tak sampai disitu, Bupati Tahun juga menjanjikan akan memfasilitasi Ruth guna pembuatan dokumen kependudukan.

Namun sayangnya empat bulan berselang, semua janji tersebut belum ada yang ditepati. Ruth masih tinggal di rumah gubuknya. BLT pun belum menyentuhnya.

Bantuan pembangunan rumah layak huni justru datang dari DPC Hanura Kabupaten TTS.
Saat ini batu karang dan pasir sudah diturunkan di halaman rumah Ruth.

Ruth mengaku, bahagia karena bantuan rumah layak huni yang diimpikanmya akhirnya bisa segera terealisasi. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dion Kota)

Sumber: Pos Kupang
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved