Ini Susunan Pengurus Partai Gerindra 2020-2025, Prabowo Subianto Didampingi Rahmawati Soekarnoputri

Dari jumlah tersebut pengurus laki-laki ada sebanyak 194 orang atau 66,44 persen, sedangkan pengurus perempuan sebanyak 98 orang atau 33,56 persen.

Editor: Frans Krowin
Kompas.com
DIDAMPINGI EDHY PRABOWO -- Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto (kiri) didampingi Wakil Ketua Umum Edhy Prabowo meninggalkan kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/10/2019). ANTARA FOTO/Wahyu Putro 

Di mana menurut prediksi Arief, sosok muda seperti Rahayu Saraswati Djojohadikusumo atau Sara lebih dibutuhkan untuk mengurusi partai di tengah situasi Covid-19 saat ini.

"Tidak jadi (Waketum) memang karena satu, ini sudah Covid-19, saya meyakini ada tatanan baru politik di Gerindra. Sudah saatnya seorang Sara itu disiapkan untuk memimpin Partai Gerindra dengan segala pengalaman dia," jelas Arief Poyuono.

"Dia anak orang mampu, anak berpendidikan, tetapi dia sangat merakyat. Perasaan dia itu perasaan rakyat kecil, itu yang dimiliki Sara yang saya kenal bertahun-tahun," sambung dia.

*Kembali Mengurus Buruh, Petani, dan Nelayan*

Arief Poyuono menjelaskan, bila tak masuk dalam susunan kepengurusan Partai Gerindra periode 2020-2025, dirinya akan kembali mengurus serikat buruh tani dan nelayan yang telah lama ia tinggalkan karena sibuk mengurusi partai.

"Saya akan kembali ke habitat saya, yaitu ke masyarakat pekerja, petani, dan nelayan. Sepanjang saya di Gerindra, saya banyak meninggalkan mereka. Artinya kurang berjuang untuk mereka. Saya akan kembali ke masyarakat," ujar Arief Poyuono.

Arief mengatakan, ungkapannya ini tidaklah menunjukkan bahwa dirinya pasrah bila tidak lagi menjadi pengurus di Partai Gerindra. Bila dirinya dicopot dari kepengurusan, itu merupakan pandangan visioner Prabowo Subianto dalam membina Partai Gerindra ke depan.

Arief Poyuono pun memastikan akan tetap memberikan tenaga dan pikirannya untuk rakyat. Sama halnya saat mendukung Prabowo di Pilpres, yang dipandang Arief sebagai bentuk dedikasinya dalam memperjuangkan harapan rakyat.

"Saya tidak pernah mendedikasikan diri saya dalam berpolitik itu untuk Prabowo atau untuk Gerindra," katanya.

"Prabowo itu saya perjuangkan sebagai presiden dalam artian saya ingin mendedikasikan keinginan masyarakat agar Prabowo memimpin Indonesia, tetapi kan nyatanya gagal. Nyatanya masyarakat kan tidak mau dia," katanya lagi.

*Kasus-kasus HAM Masa Lalu Penyebab Kekalahan Prabowo Pada Pilpres 2019*

Arief Poyuono mengatakan, kekalahan Prabowo Subianto pada Pilpres 2014 dan 2019 disebabkan kasus-kasus pelanggaran HAM masa lalu yang kerap dikaitkan dengan sosok Ketua Umum Partai Gerindra itu.

Sebagaimana telah terjadi, pada pilpres dan pemilu tahun 2014 dan 2019, isu terkait kasus penculikan dan pembunuhan aktivis 1998 berhembus kencang. Lalu juga kerusuhan Mei, yang disebut-sebut didalangi oleh Prabowo Subianto.

"Ada juga fitnah bahwa dia adalah pelaku utama kerusuhan Mei, terus dia dituding melakukan kejahatan-kejahatan yang sampai saat ini masih simpang siur, apakah dia pelaku penculikan dan pembunuhan para aktivis, kan belum ada pengadilannya," ucap dia.

KABAR TERBARU! Ternyata Tak Semua Pelaku UMKM, Dapat Dana BLT Rp 2,4 Juta Dari Presiden, Lho Kenapa?

Kata Soeharto Di Tahun 1974, Timor Leste Itu Ibarat Duri Dalam Daging Indonesia, Tidak Layak Merdeka

mantan calon presiden Sandiaga Uno dikabarkan berpeluang maju lagi pada hajatan Pilres 2024 mendatang.
mantan calon presiden Sandiaga Uno dikabarkan berpeluang maju lagi pada hajatan Pilres 2024 mendatang. (katadata.com)

"Setiap pemilu, setiap pilpres, selalu dibuka kasus penculikan, kasus kerusuhan Mei, bahwa diduga dalangnya Prabowo," katanya lagi.

Menurut Arief Poyuono, satu-satunya jalan bagi Prabowo Subianto untuk memenangkan pilpres 2024 yakni membebaskan dirinya dari jeratan kasus HAM masa lalu ini. Harus ada keputusan hukum yang tetap, yang menyatakan apakah Prabowo terlibat atau tidak di dalam pembunuhan dan penculikan aktivis, dan juga kerusuhan Mei.

"Karena itu saya sangat berharap bahwa dari trah keluarga Prabowo itu lahir pemimpin seperti Sara yang nantinya akan memimpin Partai Gerindra ke depan dan menjadi partai yang kuat, sangat maju," katanya.

"Kalau saya sendiri awalnya memang seorang pekerja. Artinya saya akan kembali ke situ lagi," sambung Arief Poyuono. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com: https://www.tribunnews.com/nasional/2020/09/19/kepengurusan-partai-gerindra-2020-2025-diumumkan-berikut-orang-orangnya

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved