Ini Susunan Pengurus Partai Gerindra 2020-2025, Prabowo Subianto Didampingi Rahmawati Soekarnoputri
Dari jumlah tersebut pengurus laki-laki ada sebanyak 194 orang atau 66,44 persen, sedangkan pengurus perempuan sebanyak 98 orang atau 33,56 persen.
Arief Poyuono mengaku sampai saat ini belum mengetahui apakah dirinya kembali menjabat atau tidak di kepengurusan Partai Gerindra periode 2020-2025.
Sejauh ini draft kepengurusan baru sesuai hasil Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Gerindra telah rampung disusun.
Namun, nama-nama kepengurusan baru Partai Gerindra sampai saat ini belum diumumkan.
"Saya belum tahu sampai hari ini. Kalaupun tidak diberikan jabatan lagi, saya kan sudah lama juga di situ, dari 2008 sampai sekarang, artinya harus ganti baru," kata Arief Poyuono kepada Tribun Network, Selasa (15/9).
Arief Poyuono mengisi posisi jabatan di kepengurusan Partai Gerindra sejak tahun 2008-2020.
Pada kepengurusan periode sebelumnya, Arief Poyuono menjabat sebagai Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra.
Selama 12 tahun berada di nomenklatur kepengurusan partai, sosok yang dikenal sebagai politikus 'nyeleneh' itu mengatakan telah gagal mengurus Partai Gerindra.
Kegagalan itu ditandai dengan kekalahan Prabowo Subianto pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 dan 2019.
"Saya merasa bahwa diri saya juga gagal dalam mengurus Partai Gerindra karena tidak bisa menjadikan Prabowo presiden. Itu tujuan saya, memenangkan Prabowo," jelas Arief Poyuono.
*Tak Diundang KLB Partai Gerindra*
Arief Poyuono mengatakan, ada kabar yang menyebut Partai Gerindra sedang melakukan upaya regenerasi kepengurusan.
Jajaran kepengurusan baru Partai Gerindra dikabarkan akan diisi kaum millenial.
Namun Arief mengaku belum yakin akan kabar ini. Pasalnya, ia tidak diundang saat KLB Partai Gerindra yang menetapkan Prabowo Subianto menjadi Ketum berlangsung di Hambalang, Bogor dan disiarkan secara daring melalui Aplikasi Zoom beberapa waktu lalu.
"Yang saya dengar seperti itu (ada regenerasi kepengurusan), karena KLB saja saya tidak diundang. Tidak ada undangan ke saya ketika diselenggarakan KLB. Kan itu lewat Zoom, linknya saja saya tidak dikasih," tutur dia.
"Saya tidak apa-apa, tidak ada masalah. Dan memang saya pernah bicara dulu tahun 2017, kalau di Pilpres Prabowo kalah, saya akan mundur dari pengurus," katanya lagi.
Arief Poyuono meyakini pandemi Virus Corona atau Covid-19 menjadi salah satu pertimbangan Ketum Prabowo dalam meracik susunan kepengurusan baru Partai Gerindra.

• Live Streaming Barcelona vs Elche Malam Ini, Siaran Langsung Liga Spanyol Live Barca TV
• Timur Tengah Kini Perlahan Berdamai Dengan Israel, Bukti Kuat Tekanan Amerika Serikat dan Israel?