Bupati Sumba Barat Daya Instruksikan Aktifkan Kembali Posko Covid-19 Kecamatan Dan Desa

Bupati Sumba Barat Daya ( SBD) dr. Kornelius Kodi Mete menginstruksikan para camat, kepala desa dan lurah kembali mengaktifkan posko Covid-19

Penulis: Petrus Piter | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/Petrus Piter
Bupati SBD, dr.Kornelius Kodi Mete memimpin rapat terbatas penetapan perbup nomor 36 tahun 2020 tentang disiplin dan penegakan hukum pelanggar protokol kesehatan di lopo rumah jabatan bupati SBD, Kamis (17/9/2020) sore. 

POS-KUPANG.COM | TAMBOLAKA - Bupati Kabupaten Sumba Barat Daya ( SBD) dr. Kornelius Kodi Mete menginstruksikan para camat, kepala desa dan lurah kembali mengaktifkan posko Covid-19 di masing-masing wilayah.

Hal itu guna memantau aktivitas masyarakat keluar masuk dari dan ke wilayah itu demi mencegah penularan virus corona. Hal itu karena semenjak Senin (14/9/2020) Kabupaten Sumba Batat Daya kembali zona merah mengingat satu warga SBD yang adalah pelaku perjalanan terkonfirmasi positip tertular virus corona berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium rumah sakit umum daerah Umbu Rara Meha Waingapu, Sumba Timur. Senin (14/9/2020).

Pilkada Sumba Timur - Kapolda NTT Minta Antisipasi Kerawanan

Bupati Kabupaten Sumba Barat Daya, dr.Kornelius Kodi Mete menyampaikan hal itu dalan rapat terbatas pembahasan teknis peraturan bupati nomor 36 tahun 2020 tentang disiplin dan penegakan hukum protokol kesehatan di lopo rumah jabatan bupati SBD, Kamis (17/9/2020) siang.

Menurutnya, beberapa bulan terakhir ini, posko kecamatan dan desa tidak aktif lagi seiring penerapan new normal. Namun dengan kembalinya SBD ke zona merah maka seluruh posko covid-19 mulai kabupaten, kecamatan hingga desa harus aktif lagi.

Perilaku Baik Dari Asal Usul Rawa Bening, Jawaban Soal Kelas 1-3 Belajar Dari TVRI 18 September2020

Selain itu, bupati juga mengingatkan tim covid-19 untuk memberikan pengarahan kepada masyarakat agar mengurangi kegiatan adat pada musim pandemi corona dan berbagai kegiatan lain yang melibatkan banyak orang atau terjadi kerumunan masyarakat. Sebab hal itu rawan terjadi penularan virus corona. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Petrus Piter)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved