Sosok Saddam Hussein, Nakal Dari Kecil, Geng Saat Remaja Lalu Pimpin Irak dan Menggemparkan Dunia
Ketika masih kecil, kawan-kawannya mengenal Saddam sebagai bocah yang suka berkelahi dan suka menggertak yang lemah, 16 tahun ia memimpin geng jalanan
Di bawah didikan pamannya yang amat membenci dinasti Hashemite yang berkuasa di Irak dan bukan dinasti Irak, inilah, Saddam - yang berarti "orang yang menghadapi" - tumbuh.
• Paus Fransiskus Menyapa Umat, Setelah Berbulan-Bulan Vatikan Tangguhkan Semua Acara Gegara Covid-19
• Ayah Nagita Slavina Murka, Larang Istri Raffi Ahmad Cantumkan Marga Tengker Di Belakang Nama
Dari Kudeta ke Kudeta
Kudeta adalah penggulingan tiba-tiba dan kekerasan dari pemerintah yang ada oleh sekelompok kecil.
Prasyarat utama kudeta adalah kendali atas semua atau sebagian angkatan bersenjata, polisi, dan elemen militer lainnya.
Tidak seperti Revolusi, yang biasanya dicapai oleh sejumlah besar orang yang bekerja untuk perubahan sosial, ekonomi, dan politik yang mendasar, kudeta adalah pergantian kekuasaan dari atas yang hanya menghasilkan penggantian tiba-tiba dari pejabat pemerintah yang terkemuka.
Kudeta jarang mengubah kebijakan sosial dan ekonomi fundamental suatu negara, juga tidak secara signifikan mendistribusikan kembali kekuasaan di antara kelompok politik yang bersaing.
Ketika masih kecil, kawan-kawannya mengenal Saddam sebagai bocah yang suka berkelahi dan suka menggertak yang lemah.
Tidak aneh, ketika berusia 16 tahun, ia sudah memimpin sebuah geng jalanan.
Pamannya, Khairallah Tulfah pula yang pertama kali menceritakan padanya tentang kisah para pemimpin besar Irak dan Arab seperti Raja Babilonia Nebuchadnezzar dan Presiden Mesir Gamal Abdul Nasser.
Said K. Aburish menulis, masa kecil Saddam penuh dengan penderitaan karena keluarganya miskin.
Sebagai bocah laki-laki, ia harus mencuri sehingga keluarganya dapat makan.
Ia mencuri telur, ayam, dan barang-barang kecil lainnya.
Hingga usia 10 tahun, ia masih belum bisa membaca.
Saddam mendengar bahwa sepupunya dapat membaca dan menulis, karena itu ia minta pada pamannya agar diperbolehkan untuk belajar membaca dan menulis.
• Seusai Resepsi Pernikahan, Pasangan Pengantin Terpapar Corona, Mempelai Pria Datang Dari Jakarta
• Fakta dan Kronologi Pesta Seks Gay di Jakarta Selatan,Ada Dresscode,Peserta Pakai Masker Merah Putih
Menurut AH Shahab dalam buku Di Balik Wajah Saddam, ketika berusia 18 tahun, Saddam pindah ke Baghdad untuk sekolah.