21 Tahun Timor Leste Masih Miskin, Pemuda Ini Nekad Merantau Ke Australia Untuk Ubah Nasib Keluarga

Bagaimana kondisi Timor Leste setelah 21 tahun berdiri sebagai sebuah negara pun mendapat banyak sorotan, terutama bagaimana perekonomian negara ini.

Editor: Frans Krowin
KOMPAS/EDDY HASBY
Ribuan warga Kota Dili antre dalam pelaksanaan penentuan pendapat di Timor Timur, 30 Agustus 1999 

Setelah melalui perjalanan panjangnya di Universitas Dili, juga mendapatkan beasiswa satu semester belajar agronomi di Portugal pada 2017, kemudian ia memulai perjalanan lain.

Ia melihat kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan di Australia pada 2019.

"Saya kebetulan melihat pengumuman online dari Sekretaris Negara untuk Pelatihan dan Ketenagakerjaan Kejuruan (SEFOPE) yang mengatakan mereka sedang mencari orang untuk bekerja di Australia selama tiga tahun dengan Skema Perburuhan Pasifik (PLS) )," katanya.

Rupanya keberuntungan memihak pemuda ini, dan ia tiba di Warrnambool, Australia pada Agustus 2019.

"Saya menikmati waktu saya di Australia sejauh ini. The landscape di sekitar kita indah," ungkapnya berpendapat tentang tempat tinggalnya kini.

Setelah perjalanan panjang itu, rintangan tak berhenti dihadapi Cornelio.

Kini ia harus merasakan tinggal di negara lain dengan menghadapi pandemi Covid-19.

"Adapun bagaimana perasaan kami tentang itu semua - itu menantang. Kita tidak bisa bergerak seperti yang kita bisa sebelum pandemi sehingga kita cenderung menghabiskan lebih banyak waktu di akomodasi kita," ungkapnya.

Pemuda ini mengakui bagaimana kerinduannya terhadap keluarganya di kampung halaman.

"Di saat-saat seperti ini kami terutama merindukan keluarga kami, tetapi tentu saja mengunjungi mereka juga tidak mungkin," katanya.

Masih Cinta Richard Kyle, Jessica Iskandar Ungkap Kenangan Tak Terlupakan Pas 31 Mei, Langsung Cium

Lagi, BTS Tuai Pujian dari PSY Hingga Jonas Brothers, Rajai Tangga Lagu Billboard Hot 100

Ia pun memiliki cita-cita untuk kembali ke Timor Leste memanfaatkan gelarnya di bidang agronomi.

"Saya belum punya istri atau anak, jadi hal pertama adalah membangun rumah baru untuk orang tua saya dan berinvestasi dalam bisnis pertanian, sesuatu yang kecil pada awalnya,"

"Mereka adalah petani dan saya memiliki gelar di bidang agronomi. Kita bisa membangunnya. Saya juga ingin mendapatkan gelar Master saya.

"Saya percaya bahwa jika kita ingin beralih dari kemiskinan menuju kemakmuran, diperlukan inisiatif dan disiplin.

"Rencana saya adalah bekerja sekeras yang saya bisa selama di sini, baik menabung maupun mengirim kembali," ungkapnya. 

Halaman
1234
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved