Kabar Gembira! Guru Honor Se- Indonesia Punya Peluang Jadi ASN 2021, Ini Persyaratan Lengkapnya

Kabar Gembira! Guru Honor Se- Indonesia Punya Peluang Jadi ASN 2021, Ini Persyaratan Lengkapnya

Editor: maria anitoda
Google.com
Kabar Gembira! Guru Honor Se- Indonesia Punya Peluang Jadi ASN 2021, Ini Persyaratan Lengkapnya 

3. Nilai Satuan BOS meningkat

Harga satuan BOS per peserta didik setiap tahunnya, yakni:

SD: Rp 900.000 (ada kenaikan Rp 100.000 atau 13 %)

SMP: Rp 1. 100.000 (ada kenaikan Rp 100.000 atau 10%)

SMA: Rp 1.500.000 (ada kenaikan Rp 100.000 atau 7%)

4. Pelaboran BOS diperketat agar lebih transparan dan akuntabel.

Pelaporan penggunaan Dana BOS oleh sekolah secara daring melalui laman: https://bos.kemdikbud.go.id/ menjadi syarat penyaluran BOS tahap ketiga, dengan tujuan untuk meningkatkan akuntabilitas penggunaan BOS

Misteri Kematian Ibu Tien Soeharto Kini Terkungkap, Ternyata Bukan Karena Peluru Nyasar Sang Anak

INGAT, Hari Ini Terakhir Perusahaan Serahkan Nomor Rekening Karyawan untuk Dapat BLT Rp 600.000

Maia Estianty Beri Peringatan Keras ke Dul Jaelani Gegera Cewek, Eks Ahmad Dhani Bilang Begini

Publik Tak Tahu, Rosano Barack Mertua Syahrini Punya Peran Penting di Keluarga Cendana, Sebagai Apa?

5 Rekomendasi Drama Korea Terbaik dan Banyak Ditonton, Lengkap dengan Sinopsisnya, Ada Favoritmu?

Sekolah juga harus mempublikasikan penerimaan dan penggunaan dana di papan informasi sekolah atau tempat lain yang mudah diakses masyarakat.

Dengan adanya aturan tersebut, peningkatan transparansi dan akuntabilitas penggunaan Dana BOS oleh sekolah.

Laporan pemakaian lebih menggambarkan keadaan pemakaian sesungguhnya.

Kemendikbud bisa melakukan audit penggunaan BOS dalam upaya perbaikan kebijakan pendanaan sekoalah.

* Menkeu Sri Mulyani Sebut Guru Honorer Juga Dapat Subsidi Gaji Rp 2,4 Juta

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan, pegawai honorer juga akan mendapatkan subsidi gaji sebesar Rp 2,4 juta yang cair hari ini, Senin (24/8/2020).

Bendahara Negara itu menjelaskan, saat ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) serta Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) tengah melakukan pendataan terhadap pegawai honorer yang akan mendapatkan subsidi gaji tersebut.

"Ada isu guru honorer dimasukkan dalam daftar penerima manfaat, baik yang sudah terdaftar di dalam BP Jamsostek dan saat ini di dalam proses penyempurnaan melalui database di Kemendikbud maupun Kemenpan-RB," jelas Sri Mulyani.

Meski demikian, dirinya tidak menjelaskan jumlah pegawai atau guru honorer yang bakal mendapatkan subsidi gaji itu.

Untuk diketahui, subsidi gaji bakal disalurkan dalam dua tahap. Penerima manfaat bakal mendapatkan Rp 1,2 juta dalam setiap tahap pencairan.

Sri Mulyani pun menjelaskan, pemerintah bakal menyalurkan subsidi gaji kepada 15,7 juta pekerja. Total anggaran yang disiapkan pemerintah untuk program baru dalam Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tersebut sebesar Rp 37,87 triliun.

Sri Mulyani pun mengatakan, Presiden Joko Widodo bakal meluncurkan salah satu program baru dalam Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tersebut pekan ini.

Peluncuran program subsidi gaji akan dilakukan bersamaan dengan bantuan produktif kepada UMKM.

"Akan diluncurkan presiden pekan ini bantuan produktif dan subsidi gaji yang sudah disiapkan dalam bentuk DIPA," imbuhnya.

Sebelumnya, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan, penambahan jumlah pegawai yang mendapatkan susidi gaji dari 13 juta orang menjadi 15,7 juta orang dilakukan dengan mempertimbangkan pekerja honorer.

"Pada awalnya kami hanya mendesain untuk 13 sekian juta, sekarang kita perluas menjadi 15 juta lebih. Itu karena kami juga memberikan kesempatan kepada teman-teman pegawai pemerintah non-PNS," kata dia di Jakarta, Selasa (11/8/2020).

Insentif bagi pegawai honorer ini, lanjut Ida, sebagai pengganti dari gaji ke-13 yang tidak mereka dapatkan. Ditambah lagi, pegawai honorer rata-rata memiliki upah di bawah Rp 5 juta.

"Jadi dia tidak menerima gaji ke-13 sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan. Meskipun dia pegawai pemerintah, dia bekerja di instansi pemerintah, tapi dia bukan PNS. Dan mereka juga upahnya di bawah 5 juta. Kebanyakan mereka (non-PNS) upahnya UMP," ujarnya.

* Guru Honorer Terima Bantuan Sembako Dari Presiden Jokowi, Kami Bahagia Walau Menderita

Sebanyak 1.505 guru honorer di wilayah DKI Jakarta, mendapatkan bantuan paket sembako dari Presiden Jokowi, yang disalurkan melalui Kementerian Sosial, Kemensos RI.

Bantuan itu memberikan kebahagiaan tersendiri. Para guru itu mengatakan, mereka bahagia walau sedang menderita.

Gaji honor kecil, hanya Rp 100.000 per bulan, dan tak dibayar lagi gegara orang tua tak bayar SPP karena pandemi corona yang sedang mengancam saat ini.

Dan, ketika para guru honor itu sedang berjuang untuk hidup, datanglah bantuan sembako dari Presiden Jokowi yang diantar langsung oleh Direktur Jenderal, Dirjen Pemberdayaan Sosial, Kemensos RI,  Edi Suharto bersama TKSK Jatinegara Siti Jauhariah.

Bansos sembako tersebut diserahkan kepada para guru PAUD, Pendidikan Anak Usia Dini, Cendrawasih Kecamatan Jatinegara.

bantuan itu diserahkan langsung kepada 1.505 guru honor yang tersebar di 3 wilayah DKI Jakarta, yakni Jakarta Barat, Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.

Para guru honor tersebut, sama sekali belum pernah menerima bantuan sosial sembako, baik dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah DKI Jakarta.

"Bantuan paket sembako dari Presiden Jokowi ini diharapkan dapat bermanfaat kepada para penerima khususnya para guru honorer yang terdampak Covid-19. Diharapkan menjelang hari raya Idul Fitri para penerima bantuan sosial dapat merasakan manfaat bantuan dari presiden ini sehingga bisa merayakannya Idul Fitri dengan suka cita," ujar Edi.

Sejumlah guru honorer PAUD Cendrawasih daerah Kebon Nanas Utara RT 10 RW 04, Jakarta Timur yang didatangi langsung oleh Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial menyampaikan rasa terima kasihnya.

Mereka berterima kasih karena bantuan yang mereka terima sangat bermafaat sekali.

Sejak adanya pandemi virus corona atau Covid-19, mereka telah lama tidak mengajar dan tidak mendapatkan penghasilan sebagai guru honorer.

Seperti yang dirasakan Indah Fuji (54) yang telah 13 Tahun mengajar sebagai Guru PAUD.

Indah menyampaikan jika selama ini para guru honorer di PAUD Cendrawasih mendapatkan gaji sebesar Rp 100.000 per bulan.

Gaji tersebut berasal dari SPP murid-murid PAUD yang dibayarkan oleh orang tua murid kepada pihak PAUD sebesar Rp 30.000 per bulan.

"Semenjak Covid-19, kami tidak lagi mengajar di kelas, terhitung dari awal Maret hingga saat ini kegiatan belajar-mengajar ditiadakan dan pembayaran SPP juga ditiadakan. Tetapi karena memiliki rasa tanggung jawab kepada murid-murid, kami para guru tetap berkomunikasi terkait pelajaran dengan murid melalui orang tua murid di grup whatsapp, walau ada beberapa orang tua murid yang tidak memiliki handphone" ujar Indah.

Kebahagiaan sangat terlihat jelas di wajah para guru honorer saat mendapat bansos sembako Presiden melalui Kementerian Sosial.

Bansos sembako ini sungguh sangat membantu para guru honorer yang beberapa bulan ini mengalami kesulitan.

Sebabnya mereka tidak dapat mengajar seperti biasanya yang berimbas pada pengasilan mereka sebagai guru honorer. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Guru Honorer Terdampak Covid-19 Terima Bansos Sembako Presiden untuk Hari Raya Idul Fitri, https://www.tribunnews.com/metropolitan/2020/05/24/guru-hon orer-terdampak-covid-19-terima-bansos-sembako-presiden-untu k-hari-raya-idul-fitri?page=all

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sri Mulyani: Guru Honorer Juga Dapat Subsidi Gaji", Klik untuk baca: https://money.kompas.com/read/2020/08/24/150444726/sri-mulyani-guru-honorer-juga-dapat-subsidi-gaji?page=all

Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul KABAR Gembira bagi Guru-guru Honorer, Ada Peluang Diangkat Jadi PNS Tahun Depan!,

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved