SMI Realisasikan Pinjaman Daerah Pemprov NTT Rp 189,7 Miliar Untuk Pembangunan Jalan
SMI realisasikan pinjaman daerah Pemprov NTT Rp 189,7 miliar untuk Pembangunan Jalan
Penulis: Ryan Nong | Editor: Kanis Jehola
SMI realisasikan pinjaman daerah Pemprov NTT Rp 189,7 miliar untuk Pembangunan Jalan
POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Pinjaman Daerah untuk proyek pembangunan 16 ruas jalan di Provinsi NTT dari PT Sarana Multi Infrastruktur ( SMI) Persero senilai 189,7 miliar resmi direalisasikan. Itu merupakan realisasi tahap pertama dari total permohonan pinjaman daerah Pemerintah Provinsi NTT senilai Rp 1,5 triliun.
Realisasi pinjaman daerah tersebut ditandai dengan penandatanganan dokumen Perjanjian Pinjaman Daerah antara Pemerintah Provinsi NTT dengan PT SMI di Kantor Pusat PT SMI Persero, Jakarta Pusat, pada Senin (24/8/2020).
• Panitia Melarang, Warga Membandel Masuk Arena Pacuan Kuda Tanpa Memakai Masker
Dalam kesempatan tersebut, Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi bertindak atas nama Pemerintah Provinsi NTT melakukan penandatanganan dokumen bersama Perjanjian Pinjaman Daerah dengan Dirut PT SMI, Edwin Syahruzad. Wakil Gubernur Josef Nae Soi bersama rombongan sekaligus membereskan berkas-berkas untuk penyaluran pinjaman dari PT SMI sebesar 189,7 miliar rupiah di Kantor Pusat PT SMI.
Penandatanganan tersebut dihadiri Direktur Pembiayaan dan Investasi PT SIM, Sylvi J. Gani, Direktur Operasional dan Keuangan PT SIM, Darwin Trisna Djajawinata, Komisaris Utama Bank NTT, Juvenile Jodjana, Staf Khusus Bidang Politik dan Pemerintahan, Imanuel Blegur, Kaban Keuangan NTT, Zakarias Moruk.
• TRIBUN WIKI: Komunitas Mbay Sun Ride Gowes Sambil Berwisata, Promosikan Wisata Nagekeo
Wagub Josef Nae Soi menjelaskan, pemerintah Provinsi NTT mengajukan permohonan pinjaman kepada SMI senilai Rp. 1,5 triliun untuk enam sektor yakni infrastruktur jalan, pengembangan perikanan, peternakan, pertanian, kehutanan dan penanaman porang.
Pinjaman daerah tahap pertama senilai Rp 189,7 miliar akan digunakan untuk fasilitas pembiayaan pembangunan jalan yakni fasilitas pertama untuk pembangunan 7 ruas jalan provinsi sebesar Rp 66 miliar rupiah dan fasilitas kedua untuk pembangunan 9 ruas jalan provinsi sebesar Rp 123,7 miliar rupiah. Pembangunan ruas jalan itu tersebar di pulau-pulau di NTT dengan panjang sekitar 189 kilometer.
Wagub Nae Soi menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada PT SMI atas terkabulnya permohonan bantuan pinjaman daerah itu. Ia menjelaskan, untuk membangun NTT tidak bisa hanya bergantung pada dana transfer pusat baik dalam bentuk DAU maupun DAK.
"Terima kasih kepada Kementerian Keuangan dan PT SMI karena telah mengabulkan permohonan kami. Panjang jalan provinsi di seluruh kabupaten/kota di NTT sekitar 2.600-an kilometer," kata Nae Soi sebagaimana rilis yang diterima POS-KUPANG.COM dari Humas Setda NTT.
Menurut Nae Soi, sebagian besar jalan provinsi tersebut dalam keadaan rusak baik rusak berat maupun ringan.
"Tidak mungkin, kami hanya bergantung pada dana transfer untuk membereskan ini. Belum lagi untuk bangun infrastruktur lainnya seperti embung, air dan lain sebagainya. Juga untuk pengembangan pertanian, peternakan, perikanan dan kelautan serta sektor lainnya," jelas Wagub Nae Soi.
Pemerintah Provinsi NTT, kata Nae Soi mengapresiasi proses peminjaman hingga pencairan oleh PT SMI Persero.
"Kami berharap setelah pencairan pinjaman tahap pertama ini, akan segera diikuti dengan (pencairan) tahap berikutnya. Apalagi kami senantiasa dipermudah dan didampingi oleh tim dari SMI untuk pengurusan administrasinya," kata Wagub Nae Soi.
Dalam kesempatan itu, Dirut PT SMI, Edwin Syahruzad menyampaikan ucapan selamat kepada pemerintah Provinsi NTT atas keberanian melakukan pinjaman untuk pembiayaan infrastruktur. Pemerintah Provinsi NTT, kata Edwin, telah membuka diri untuk membangun komunikasi yang intensif sehingga pencairan pinjaman tahap pertama dapat berjalan dengan baik.
"Baguslah kita sudah bisa merealisasikan pinjaman tahap pertama ini. Dengan masih adanya relaksasi dan signifikansi untuk proses peminjaman daerah, kami berharap tim dari pemerintah provinsi NTT dapat mempersiapkan segala administrasinya secara lebih awal untuk pinjaman tahap berikutnya," jelas Edwin.