12 Kecamatan di Malaka Mulai Mengalami Dampak Krisis Air Minum, Ini Solusi BPBD
Puncak musim kemarau tahun 2020 ini mulai dirasakan warga di Kabupaten Malaka
Penulis: Edy Hayong | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | BETUN---Puncak musim kemarau tahun 2020 ini mulai dirasakan warga di Kabupaten Malaka. Hal ini dibuktikan dengan krisis air bersih yang dialami warga warga di 12 kecamatan yang ada.
Terhadap kondisi ini, Pemkab Malaka sudah menyiapkan 12 mobil tangki untuk mensuplai air bersih ke desa dan kampung-kampung.
Bupati Malaka, dr. Stefanus Bria Seran, MPH menyampaikan ini melalui Kepala Pelaksana BPBD Malaka, Drs. Gabriel Seran, kepada Pos-Kupang, Senin (24/8/2020).
• Kecelakaan Lalu Lintas di Atambua, Satu Orang Pengemudi Tewas
Dijelaskan Gabriel, permasalahan mendasar yang paling rawan saat musim kemarau di Malaka adalah terjadi krisis air bersih.
Warga sulit mengakses air bersih untuk pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari. Untuk itu, jauh-jauh hari Pemkab Malaka sudah mengantisipasi dengan menyiapkan mobil tangki sebanyak 12 unit.
• Gedung Kejagung Terbakar Publik Khawatirkan 3 Kasus Ini, Jaksa Pinangki, Jaksa Pemeras dan Jiwasraya
"Proses pendistribusian air sesuai dengan jadwal yang ditentukan yaitu tiga kali dalam seminggu sehingga setiap warga yang ada di desa bisa kebagian secara merata," beber Gabriel.
Selain itu, lanjutnya, Pemerintah Kabupaten Malaka juga menyediakan tiga mobil tangki air cadangan dimana dari Dinas Sosial satu unit, Dinas PUPR satu unit dan BPBD Malaka satu unit dengan tujuan yang sama.
"Kita sudah pantau ke beberapa kecamatan dan hampir semua warga mengeluh soal air bersih. Jadi kita perlu menyediakan mobil cadangan. Kalau nanti ada warga yang belum kebagian maka mobil cadangan segera kita dorong ke lokasi. Ini meminimalisir kecemburuan diantar warga antar desa," tambahnya.
Dirinya berharap, kedepan Pemerintah Desa bisa menggunakan dana desa bisa mengadakan viber atau bak penampung sehingga masyarakat tidak sulit untuk mengakses air bersih.
Pasalnya,banyak desa yang belum memiliki bak penampung atau viber sehingga ketika petugas mobil tangki mendistribusikan air mengalami kesulitan. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Edi Hayong)