Memprihatinkan Jalan Provinsi Weetabula-Karuni, Sumba Barat Daya
Memprihatikan, kondisi ruas jalan provinsi Weetabula-Karuni, Sumba Barat Daya sejauh kurang lebih puluhan kilometer
Penulis: Petrus Piter | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | WAIKABUBAK - Memprihatikan, kondisi ruas jalan provinsi Weetabula-Karuni, Sumba Barat Daya sejauh kurang lebih puluhan kilometer. Kondisi aspal jalan raya tidak mulus atau utuh lagi.
Seperti disaksikan POS-KUPANG.COM, Sabtu (22/8/2020), kerusakan aspal jalan raya Waitabula-Keruni lebih karena termakan usia, aspal jalan raya rusak karena tidak mampu menahan beban muatan kendaraan yang sering melintas pada jalur tersebut dan terkikis ari hujan saat musim hujam tiba.
• Polres Sikka Gerebek Lokasi Perjudian di Watu Gong
Selain itu, disepanjang ruas jalan itu terdapat puluhan lubang jalan rusak akibat tergerus air hujan pada musim hujan tiba. Puluhan lubang terdapat disepanjang ruas jalan tersebut juga menjadi tempat genangan air saat musim hujan tiba dan seringkali membahayakan keselamatan pengendara sepeda motor . Hal itu karena roda sepeda motor sering terjebak masuk dalam kubangan air di jalan raya itu.
Namun pada musim kemarau seperti sekarang, justru masyarakat mandi debuh ketika melintas pada jalur tersebut.
• Mantap Maju Pilkada Mabar, Pantas-Riski Gelar Deklarasi di Lapangan Wae Kesambi
Mateus Dappa, Yosep Bili dan Ama Ngongo, tiga Warga Waitabula, Tambolaka, Sumba Barat Daya yang secara terpisah ditemui POS-KUPANG.COM, Sabtu (22/8/2020) meminta pemerintah Propinsi NTT segera memperbaikinya.
Menurut ketiga warga itu, selain kondisi jalan rusak juga jalur jalan raya sempit mengingat saat ini arus kendaraan sangat ramai seiring pemerintah memindahkan seluruh pedagang pasar lama ke pasar baru Homba Komi selama setahun terakhir ini.
Untuk itu warga meminta pemerintah propinsi NTT mempertimbangkan mengalokasikan anggaran pelebaran dan pengaspalan jalan raya Waitabula-Keruni minimal pada tahap pertama ini sejauh 2-3 km agar arus kendaraan lebih lancar. Dan menjamin keselamatan warga pengguna jalan tersrbut. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Petrus Piter)