Insiden Pubabu Besipae, Fadly Anentong: Jangan Korbankan Perempuan, Anak dan Bayi
Insiden kembali terjadi di Besipae, Kecamatan Amanuban Selatan, Timor Tengah Selatan, NTT
POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Insiden kembali terjadi di Besipae, Kecamatan Amanuban Selatan, Timor Tengah Selatan, NTT. Pada Selasa (18/8/2020) siang, masyarakat dikejutkan dengan tiga letusan tembakan peringatan dari senapan aparat.
Video insiden tersebut bahkan beredar luas di grup media sosial.
Insiden tersebut terjadi saat aparat meminta warga untuk meninggalkan lokasi sementara mereka usai rumah-rumah mereka digusur.
• Kerjasama Kodim dan Persit, BCMK Kefamenanu Salurkan Bantuan Sembako
"Kejadian sekitar jam 12 siang. Aparat datang untuk mengusir warga dari lokasi mulai jam 11," kata Fadly Anentong, koordinator Aliansi Solidaritas Besipae saat dihubungi POS-KUPANG.COM.
Warga yang memilih bertahan dipaksa untuk meninggalkan lokasi itu. "Karena ada perlawanan mulut dengan mulut, ada yang tembak ke tanah di kerumunan orang," kata Fadly.
Video insiden tersebut mendapat tanggapan dari anggota DPRD NTT, Ana Waha Kolin. Aktivis perempuan itu mengutuk keras tindakan yang dilakukan kepada masyarakat.
• Jelang Pendaftaran Golkar Belum Putuskan Arah Dukungannya di Pilkada Belu
"Sebagai seorang aktivis perempuan, saya sangat tidak setuju kalau persoalan Besipae diselesaikan dengan cara-cara kekerasan seperti ini," kata Ana.
Politisi PKB itu mengaku sepakat bahwa persoalan Besipae diselesaikan secara hukum. Tetapi ia mengingatkan pemerintah untuk tidak menggunakan cara kekerasan.
"Tentu dan pasti kita sepakat diselesaikan secara hukum tetapi tolong perempuan dan anak perlu dilindungi dulu. Kasihan sekali tuh kan ada bayi juga. Sehingga mereka tidak hidup dalam tekanan hanya karena persoalan yang seperti tidak selesai selesai," katanya.
Ia menganjurkan kepada pemerintah agar dipilah persoalannya secara arif dan bijaksana. "Jangan lagi korbankan perempuan dan anak serta bayi, karena ini menyangkut hidup," pintanya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Nong)
