Sudah 20Tahun Merdeka Timor Leste TakSanggung Obati Penyakit Warganya Sampai Minta Bantuan Indonesia

Namun, pemerintah Indonesia termasuk TNI dan Polri mulai secara berangsur meninggalkan negara itu pada September 1999 setelah pengumuman hasil refere

Editor: Alfred Dama
via sosok grid.internatinal.la-croix.com
Sudah 20 Tahun Merdeka Timor Leste Tak Sanggung Obati Penyakit Warganya Sampai Minta Bantuan Indonesia 

Sudah 20 Tahun Merdeka Timor Leste Tak Sanggung Obati Penyakit Warganya Sampai Minta Bantuan Indonesia 

POS KUPANG.COM -- Negara Timor Leste dulunya bernanama Timor Timur resmi diakui seagai negara merdeka pada tanggal 20 Mei 2020

Namun, pemerintah Indonesia termasuk TNI dan Polri mulai secara berangsur meninggalkan negara itu pada September 1999 setelah pengumuman hasil referendum yang menyebut sepertiga warga wilayah di bangian Timur Pulau Timor itu memutuskan menolah otonomi khusus yang ditawarkan pemerintah

Meskipun jejak pendapat itu syarat kecurangan yang ditandai dengan 75 persen warga Timur Timur mengungsi ke Timor Barat, namun tekanan PBB pada Indonesia memaksa pemerintah harus melepaskan wilayah tersebut

Timor Leste sendiri secara resmi tidak pernah memproklamirkan kemderkaan. Tanggal 20 Mei 2002 merupakan pengakuan PBB atas Timor Leste sebagai negara

Kini setelah 20 tahun lepas dari NKRI, negara itu tetap miskin dengan pengangguran di mana-mana . Bahkan pemerintah negara itu tak sanggup mengobati rakyatnya yang sakit lantaran kekurangan tenaga kesehatan hingga fasilitas kesehatan

Gisella Anastasia Bongkar Borok Wijin, Ngambek Parah Seperti Anak-anak, Nyesal Cerai dari Gading

Ahok Akui Menikah dengan Puput Nastiti Devi adalah Konyol, Merasa Tak Pernah Jatuh Cinta

Militer Indonesia Dianggap Mampu Menghadapi China Hingga Didaulat Jadi Pemimpin Hadapi China di LCS

Mendikbud Nadiem Ubah Aturan Pembelajaran Jarak Jauh Secara Online Bikin Guru & Orangtua Siswa Lega

GEGER SAAT DIPECAT Dari Paskibraka Hingga Dipanggil Lagi Jokowi,Gloria Hamel Bikin Bangga Indonesia

Masyarakat Timor Leste memilih pengobatan penyakit ke Indonesia yang jauh lebih maju dari negara tersebut.

Bahkan penanganan warga Timor Leste dari Wuhan pun sempat mintah bantuan Indonesia

Permintaan tolong Menteri Perencanaan dan Investasi Strategis Republik Demokratik Timor Leste Xanana Gusmao agar warganya yang suspect virus Corona di Wuhan, China agar diisolasi pihak Indonesia akhirnya menemui titik temu.

Pasalnya Timor Leste tidak punya rumah sakit atau fasilitas kesehatan yang memadai untuk mengisolasi suspect virus Corona.

Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat menyatakan daerahnya siap menampung 17 wara Timor Leste yang dipulangkan dari Wyhan.

Hal itu disampaikan Kepala Biro Humas dan Protokoler Setda Pemerintah Provinsi NTT Marius Ardu Jelamu, saat dihubungi Kompas.com, melalui sambungan telepon, Rabu (5/2/2020) malam.

"Saya barusan lapor ke Pak Gubernur soal 17 warga negara asal Timor Leste yang dipulangkan dari China dan Pak Gubernur siap menampung mereka di NTT," ujar Marius.

Hal ini semata-mata didasari rasa kemanusiaan.

"Ini semata-mata soal kemanusiaan. Martabat manusia lebih tinggi dari segala-galanya. Kami baca di beberapa media bahwa Gubernur Bali menolak 17 warga Timor Leste, karena itu Pak Gubernur katakan NTT siap terima," kata Marius.

Meski menyatakan siap menerima, Laiskodat harus menunggu instruksi presiden Jokowi.

Lantas ada apa sebenarnya dengan rumah sakit di Timor Leste?

Mengutip Kompas.id, ternyata banyak rumah sakit Indonesia yang menjadi rujukan bagi pasien dari Timor Leste untuk berobat.

Bahkan pemerintah Timor Leste pun menyediakan anggaran khusus agar warga mereka yang membutuhkan penanganan medis bisa berobat keluar negeri.

Timor Leste mengakui jika mereka masih membutuhkan penanganan medis dari negera luar macam Indonesia.

Sudah 20 Tahun Merdeka Timor Leste Tak Sanggung Obati Penyakit Warganya Sampai Minta Bantuan Indonesia
Sudah 20 Tahun Merdeka Timor Leste Tak Sanggung Obati Penyakit Warganya Sampai Minta Bantuan Indonesia (ucanews via sosok.grid.id)

Mengutip Tribun Jakarta yang menerbitkan artikelnya pada Agustus 2019 lalu, Business Group Head Siloam Hospitals Group, Amelia Hendra, sejak bulan Januari 2019 hingga pertengahan tahun ini (2019) tercatat kelonjakan jumlah pasien asal Timor Leste yang berobat si RS Siloam mencapai 400 persen.

"Memang di tahun ini itu mereka dari Januari sampai Juni saja ada kenaikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, sudah meningkat 400-an persen lah," ujar Amelia saat dijumpai di Rumah Sakit Siloam Karawaci, Senin (12/8/2019).

Namun, jumlah kenaikan tersebut bukan hanya di RS Siloam Karawaci melainkan jumlah akumulasi dari RS Siloam yang tersebar di seluruh Indonesia.

Seperti Jakarta, Surabaya, Tangerang, dan Bali. RS Siloam sendiri memiliki 37 cabang di Indonesia.

Amelia meneruskan, beberapa penyakit serius dan lanjutan yang biasa ditangani Siloam kepada pasien Timor Leste seperti jantung, tumor, jantung anak, dan penyakit berat lainnya.

"Saat pasien mereka (Timor Leste) sudah tidak dapat ditangani lagi di sana, mereka butuh rujukan untuk rumah sakit yang lebih canggih, spesialis, dan komprehensif penangannnya. Seperti jantung anak, kita beruntung loh punya spesialis jantung anak, karena itu jarang sekali," ungkap Amelia.

Bahkan Wakil Menteri Kesehatan Urusan Pengembangan Kesehatan Strategis Timor Leste, Bonifacio Mau Coli dos Reis mengakui jika Indonesia merupakan negara paling strategis sebagai rujukan berobat warga Timor Leste.

Wakil Menteri Kesehatan Urusan Pengembangan Kesehatan Strategis Timor Leste, Bonifacio Mau Coli dos Reis (keempat dari kiri) ketika menandatangani MoU dengan pihak RS Siloam Indonesia
Wakil Menteri Kesehatan Urusan Pengembangan Kesehatan Strategis Timor Leste, Bonifacio Mau Coli dos Reis (keempat dari kiri) ketika menandatangani MoU dengan pihak RS Siloam Indonesia (Warta Kota Tribunnews)

"Pelayanan bagus, bahasa bagus dan sama, kalau di negara lain perlu translate. Di sini pasien bisa berkomunikasi dengan dokter," ujar Bonifacio.

"Sekitar 5 juta USD per tahun utk rujukan pasien ke luar negeri terutama Indonesia, Malaysia dan Singapura," tambahnya. (Seto Aji/Sosok.ID)

Diperdaya Australia

Timor Timur atau yang kini dikenal sebagai Timor Leste menjadi satu-satunya wilayah Indonesia yang melepaskan diri dari NKRI.

Bumi Lorosae harus mengalami perjuangan panjang untuk menentukan nasib bangsanya sendiri.

Selama 1976-1999 Timor Leste mengalami pejuangan panjang untuk melepaskan diri dari kesatuan NKRI.

Selama itu pula Indonesia melakukan operasi yang dikenal dengan nama operasi Seroja, sebuah langkah militer untuk mempertahankan kedaulatan NKRI.

Termasuk mempertahankan Timor Leste sebagai bagian dari wilayah Indonesia.

Namun, sebuah penelitian mengungkapkan bahwa ternyata di balik kemerdekaan Timor Leste ada campur tangan negara asing.

Dikatakan bahwa setidaknya ada tiga negara yang membantu Timor Leste, yakni Australia, Amerika dan Portugal.

Ketiga negara tersebut dianggap memiliki peranan besar dalam kemerdekaan Timor Leste, dengan dipicu oleh banyak faktor.

Pertama faktor sumber daya di Palung Timor yang sangat diinginkan oleh Australia, kedua diduga faktor perang dingin tidak inginya Komunis berkembang di Indonesia oleh Amerika.

Terakhir, adalah Portugal karena faktor revolusi Bunga.

Revolusi Bunga merupakan kudeta yang terjadi di Portugal di mana Antonio De Spinola mengambil alih kepemimpinan Portugal.

Spinola pernah berjanji untuk menghidupkan demikrasi dan memberi hak politik kepada mantan daerah koloni mereka Timor Timur.

Pasukan Australia saat tiba di Bandara Dili tahun akhir tahun 1999
Pasukan Australia saat tiba di Bandara Dili tahun akhir tahun 1999 (tangkap layar)

Hingga akhirnya tercetuslah 3 partai besar, pertama UDT (Uniao Democratica Timorense) partai ini berada di bawah Portugal untuk menjadikannya provinsi di seberang lautnya.

Kedua, Fretilin (Frente Revolutionaria de Timor Leste Independente) memperjuangkan Timor Leste agar menjadi negara yang merdeka.

Ketiga, Apodeti (Associacao Populler democratic Timorense) memperjuangkan agar Timor Timor tetap berintegrasi dengan Indonesia.

Namun, kemenanganpun direngkuh oleh Fretilin, tahun 2002, melalui referendum ditetapkan bahwa Timor Leste diakui oleh PBB sebagai sebuah negara.

Baca Juga: Sudah 20 Tahun Lepas dari Indonesia, Timor Leste Hanya Bisa Jadi 'Sapi Perahan' Australia, Harta Hidrokarbon yang Diharapkan pun Hanya Menjadi Kutukan

Dari kemerdekaan tersebut, hingga kini ada satu negara yang diuntungkan yaitu Australia.

Australia dituduh mengeruk jutaan dollar dari pendapatan minyak Timor Leste, padahal Timor Leste sendiri dikenal sebagai negara miskin di Asia Tenggara.

Kesepakatan itu diputuskan sejak Australia melakukan penandatanganan perjanjian pada Maret 2018 bahwa negara kecil itu bergantung pada minyak mendapatkan 100 persen ladang Bayu-Undan, dibagi 90-10 dengan Australia.

Pendapatan yang diambil oleh Australia sejak penandatanganan perjanjian tersebut telah diberikan pada Timor Leste tetapi langsung habis untuk kebutuhan kesehatan dalam setahun.

Penjanjian itu membatasi perbatasan maritim permanen untuk menutupi Celah Timur dan mendirikan daerah khusus untuk berbagi ladang gas yang belum dimanfaatkan Timor Leste.

Perbatasan baru itu dikonfirmasi adalah milik Timor Leste tetapi puluhan tahun Australia mengambil keuntungan dari ladang minyak tersebut.

Pada sat penandatanganan Australia menyatakan, perjanjian itu tidak akan berlaku sampai kedua negara meratifikasinya. Namun, pemerintah Australia gagal meratifikasinya.

Penundaan itu membuatnya menarik keuntungan dari ladang Bayu-Undan, yang sebelumnya telah dibagi 90-10. 

Sebagian artikel ini sudah tayang di Sosok.grid.id dengan judul: Pantas Saja Minta Tolong, Rumah Sakit Negara Timor Leste Tak Mampu Tangani Pasien Penyakit Berat, Warganya Pilih Berobat ke Indonesia https://sosok.grid.id/read/412015898/pantas-saja-minta-tolong-rumah-sakit-negara-timor-leste-tak-mampu-tangani-pasien-penyakit-berat-warganya-pilih-berobat-ke-indonesia?page=all

Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved