Mendikbud Nadiem Ubah Aturan Pembelajaran Jarak Jauh Secara Online Bikin Guru & Orangtua Siswa Lega

Pasalnya, selain para siswa yang masih banyak yang belum punya fasilitas HP yang bisa digunakan untuk online, orangtua siswa juga mengeluhkan terlalu

Editor: Alfred Dama
Dok. Kemendikbud
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim 

Pilihan untuk pembelajaran daring maupun luring tergantung pada kapasitas dan kompetensi yang dimiliki satuan pendidikan.

Tidak hanya itu, fasilitas yang dimiliki daerah juga sangat berpengaruh untuk dapat melakukannya.

"Sehingga kami harap inovasi-inovasi berkembang di kalangan satuan pendidikan dalam praktik pembelajaran di masa pandemi," kata dia.

Hasbi mengatakan, di masa pandemi Covid-19 ini Kemendikbud mengutamakan kesehatan dan keselamatan para peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, keluarga, dan masyarakat.

Oleh karena itu, hak hidup bagi anak pun disebutkannya menjadi yang paling utama sebelum hak memperoleh pendidikan.

"Kami terus memperhatikan tumbuh kembang peserta didik serta psikososialnya," kata dia.

Selain itu, ia juga menyebutkan bahwa pembelajaran di masa pandemi bukan semata-mata tanggung jawab Kemendikbud sendiri melainkan tanggung jawab bersama. 

Kemendikbud juga saat ini telah mengidentifikasi secara umum berbagai kendala yang dihadapi orangtua, peserta didik, guru, dan satuan pendidikan.

Misalnya, terkait kesulitan guru mengelola pembelajaran jarak jauh hingga bagaimana mereka menuntaskan kurikulum dengan mengajari siswa dan memberikan berbagai macam tugas.

Sementara terkait orangtua, misalnya terkait dengan tanggung jawab mereka ketika harus mendampingi anak belajar dengan tanggung jawab lain sebagai kepala keluarga.

Termasuk kesulitan konsentrasi anak-anak hingga bagaimana mengelola rasa stres yang timbul di antara mereka akibat jaga jarak fisik.

"Ini kesulitan, kendala-kendala yangg dihadapi selama berlangsungnya PJJ di masa pandemi," ucap dia.

* Mendikbud Nadiem Makaraim Ternyata Bukan Orang Biasa Paling Kaya Di Kalangan Menteri Presiden Jokowi

Sejak dilantik menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mendikbud dalam Kabinet Indonesia Maju, Nadiem Makarim selalu jadi sorotan.

Namun dibalik sorotan tersebut, siapa sangka kalau menteri yang satu ini ternyata paling muda, berasal dari kalangan milenial dan menjadi sosok yang paling kaya di antara para menteri.

Kekayaannya telah mencapai triliunan rupiah pada usia yang masih tergolong muda.

Perlu Anda tahu bahwa sebelum menjadi Mendikbud, Nadiem Makarim merupakan Chief Executive Officer (CEO) perusahaan startup GoJek.

Pada 4 Juli 2020 lalu, Nadiem genap berusia 36 tahun. Di usia yang relatif muda tersebut, pria kelahiran Singapura tahun 1984 itu, pantas diseut sebagai figur yang terbilang sukses.

Saat pandemi Covid-19, nama Nadiem Makarim pun tak henti jadi pembicaraan.  Terutama soal kebijakan dan programnya menuai polemik.

Sekolah ditutup dan proses pembelajaran terpaksa dilakukan secara online. Namun tak sedikit yang mengkritis kebijakan ini karena dianggap tidak memperhatikan masyarakat yang berada di kalangan ekonomi rendah.

Mereka harus menyediakan smartphone dan pulsa internet untuk mendukung kegiatan belajar mereka.

Belum lagi Program Organisasi Penggerak menuai kontrovesi setelah Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama dan PGRI mundur dari program yang digagas Nadiem Makarim tersebut.

Jumlah Kekayaan

Berdasarkan informasi Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara atau LHKPN tahun 2019 yang tercantum dalam elhkpn.kpk.go.id, nilai total harta kekayaan Nadiem Makarim mencapai Rp 1,22 triliun.

Harta itu telah dikurangi utang senilai Rp 185,36 miliar.

Kepemilikan harta Nadiem Makarim didominasi oleh kepemilikan surat berharga yang mencapai Rp 1,25 triliun.

Sisanya berupa tanah dan bangunan di beberapa lokasi di Jakarta dan luar Jakarta, kepemilikan mobil seperti Toyota Vellfire tahun 2018 senilai Rp 1,03 miliar dan Toyota Harrier tahun 2015 senilai Rp 887,49 juta.

Nadiem juga memiliki Honda Brio tahun 2017 senilai Rp 162 juta.

mendikbud Nadiem Makarim, Menteri Kabinet Jokowi-Maruf Amin 2019-2024 (tribunnews.com)
Berikut daftar lengkap kekayaan Nadiem Makarim:

DATA PRIBADI

1. Nama : Nadiem Anwar Makarim

2. Jabatan : Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

3. NHK : 712194

II. DATA HARTA

A. TANAH DAN BANGUNAN Rp. 38.675.933.850

1. Tanah Seluas 24739 m2 di ROTE NDAO, HASIL SENDIRI Rp. 176.883.850

2. Tanah Seluas 2700 m2 di GIANYAR, HASIL SENDIRI Rp. 2.160.000.000

3. Tanah dan Bangunan Seluas 166 m2/166 m2 di KOTA JAKARTA SELATAN , HASIL SENDIRI Rp. 1.981.210.000

4. Tanah dan Bangunan Seluas 567 m2/485 m2 di KOTA JAKARTA SELATAN , HASIL SENDIRI Rp. 11.153.885.000

5. Tanah dan Bangunan Seluas 885 m2/256 m2 di KOTA JAKARTA SELATAN , HASIL SENDIRI Rp. 19.203.955.000

6. Tanah dan Bangunan Seluas 190 m2/190 m2 di KOTA JAKARTA SELATAN , HASIL SENDIRI Rp. 4.000.000.000

B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp. 2.076.076.550

1. MOBIL, HONDA BRIO Tahun 2017, HASIL SENDIRI Rp. 162.000.000

2. MOBIL, TOYOTA HARRIER Tahun 2015, HASIL SENDIRI Rp. 887.494.000

3. MOBIL, TOYOTA VELLFIRE Tahun 2018, HASIL SENDIRI Rp. 1.026.582.550

C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp. ----

D. SURAT BERHARGA Rp. 1.250.453.164.985 2019

E. KAS DAN SETARA KAS Rp. 119.159.451.323

F. HARTA LAINNYA Rp. ----

Sub Total Rp. 1.410.364.626.708

III. HUTANG Rp. 185.357.986.223

IV. TOTAL HARTA KEKAYAAN (II-III) Rp. 1.225.006.640.485

Anak Pengacara Ternama

Selama ini, Nadiem memang dikenal sebagai pengusaha.

Namun, latar belakang keluarganya jauh dari ranah bisnis.

Pria kelahiran Singapura, 4 April 1984, ini merupakan anak ketiga pasangan Nono Anwar Makarim dan Atika Algadri.

Ayah Nadiem merupakan aktivis sekaligus pengacara ternama di tanah air.

Sekolah di Luar Negeri sejak SMA

Nadiem Makarim  menghabiskan masa sekolah dasar dan menengah pertama di Indonesia, lalu melanjutkan pendidikan menengah atas di Singapura.

Lepas dari SMA, Nadiem melanjutkan pendidikan ke salah satu universitas Ivy League di Amerika Serikat.

Jenjang strata satu ia tempuh di Brown University jurusan Hubungan Internasional.

Ia juga sempat ikut pertukaran pelajar di London School of Economics and Political Science di Inggris.

Setelah menyabet gelar BA (Bachelor of Arts), Nadiem melanjutkan S2 ke almamater sang ayah, Harvard University, hingga meraih gelar Master of Business Administration.

Kerja di Perusahaan Internasional

Dengan ijazahnya, Nadiem kembali ke Indonesia dan bekerja di perusahaan konsultan bertaraf internasional, McKinsey & Company di Jakarta.

Ia menghabiskan waktunya selama tiga tahun di perusahaan tersebut.

Nadiem kemudian pindah ke Zalora Indonesia sebagai Co-founder dan Managing Editor selama setahun.

Kemudian Nadiem berpindah perusahaan ke KartuKu dan menjabat sebagai Chief Innovation Officer di perusahaan layanan pembayaran nontunai itu pada 2013-2014.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim (tengah) menyapa para guru saat menghadiri puncak peringatan HUT ke-74 PGRI di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (30/11/2019). (KOMPAS.com/ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah)
Dirikan Gojek

Di tengah-tengah lompat dari satu perusahaan ke perusahaan lain, pada 2010 ia mulai mendirikan startup sendiri yakni Gojek yang kini menjadi PT Aplikasi Karya Anak Bangsa.

Gojek lahir dari kejelian insting bisnis Nadiem yang mengaku sering menggunakan ojek untuk ke kantor.

Ia pun mencoba mengawinkan teknologi dan ojek menjadi inovasi baru.

Kehadiran Gojek sangat distruptif. Gojek menjadi alat transportasi umum "rasa baru" di Indonesia dan cepat menarik perhatian masyarakat karena kemudahan akses yang ditawarkan.

Transportasi ini disambut baik dan berkembang hingga hari ini meski sempat beberapa mengundang kontroversi, terutama dari pekerja ojek konvensional.

Saat ini, Gojek berkembang pesat dan menjadi decacorn pertama di Indonesia sebagai startup dengan valuasi lebih dari 10 miliar dollar AS.

Bahkan, layanan Gojek tidak hanya beredar di Indonesia.

Gojek telah melakukan ekspansi ke sejumlah negara Asia Tenggara, seperti Vietnam, Singapura, dan Thailand.

Kedekatan dengan Presiden Jokowi Nadiem beberapa kali mengundang Presiden Jokowi ke acara Gojek.

Saat peluncuran Go-Viet-nama layanan Gojek di Vietnam-misalnya, Presiden Jokowi bahkan hadir langsung bersama dengan sejumlah menteri.

Ia juga pernah mendampingi RI 1 ke Silicon Valley, AS, Oktober 2015.

Namun, Nadiem tidak sendiri, ia menemani Jokowi bersama pentolan startup lokal lain, yakni pendiri Tokopedia Wiliam Tanudjaya, pendiri Traveloka Ferry Unardi, dan pendiri Kaskus Andrew Darwis.

Kala itu, Nadiem beralasan bahwa keikutsertaannya adalah ingin mempromosikan Indonesia kepada investor global. 

* Saat Deddy Corbuzier Beri Pertanyaan Jebakan kepada Nadiem Makarim, Begini Jawaban Mendikbud

Podcast Deddy Corbuzier kembali mengundang Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ( Mendikbud) Nadiem Makarim.

Tayangan Podcast Deddy Corbuzier bersama Nadiem Makarim tayang di YouTube, Selasa (18/8/2020).

Di masa pandemi Covid-19 saat ini, Nadiem Makarim adalah salah satu sosok yang jadi sorotan.

Pasalnya, akibat Pandemi, sebagai Mendikbud, Nadiem Makarim harus mengambil kebijakan 'menutup' sekolah.

Kegiatan belajar mengajar dialihkan dari tatap muka menjadi pembelajaran jarak jauh.

"You know what gua baca berita-berita tentang lu di mana-mana dan kayaknya agak sial ya menjabat menteri pendidikan sekarang," kata Deddy Corbuzier.

"Sulitlah," jawab Nadiem Makarim.

Deddy Corbuzier lantas memberikan pilihan 'jebakan' kepada Nadiem Makarim terkait pembelajaran jarak jauh selama Pandemi Covid-19.

"Kalau disuruh pilih generasi jadi bodoh atau kesehatan atau menambah jumlah Covid. In a sense, bahwa Covid kan tidak akan semuanya kena juga toh? Nah tapi ini generasi satu generasi lo bos,"tanya Deddy.

Nadiem kemudian memberikan responS 'bijak' atas pilihan-pilihan yang diberikan kekasih Sabrina Chairunnisa tersebut.

"Kalau harus memilih, jawaban saya adalah beban dan amanah kepemimpinan adalah untuk bisa mengimbangi semua prioritas yang terpenting. Pasti ada trade off kan, kalau kita memilih satu pasti ada trade off-nya," jawab Nadiem.

"Tapi tidak bisa unidimensional. artinya pemaksaan mas Deddy untuk saya memilih itu adalah metode unidimensional yang menurut saya di pemerintahan tidak bisa,"tambah Nadiem.

Menurut Nadiem, di Indonesia saat ini mengakui telah terjadi krisis kesehatan, ekonomi, dan pembelajaran.

"Saya harus memperjuangkan bahwa kita ada krisis ketiga, krisis pembelajaran. Ini di dunia, tapi di Indonesia lebih akut. Krisis pembelajaran ini sedang terjadi pada saat Pandemi Covid ini dan kita tidak bisa suatu kebijakan hanya berdasarkan satu krisis," jelas Nadiem.

Pendiri GoJek tersebut menyebut, dalam membuat kebijakan harus memitigasi semua krisis. Pasalnya, setelah pandemi Covid-19, masyarakat akan hidup dalam dunia yang dihasilkan dari semua kebijakan.

"Tapi menurut lu, masyarakat lebih memilih mana?" timpal Deddy.

"Kalau menurut survei dan lain-lain, masyarakat sebenarnya lebih  menginginkan relaksasi,"kata Nadiem.

"Artinya kan sebagai seorang pemimpin, lo harus membahagiakan lebih banyak masyarakat dong. Kalau masyarakat lebih banyak yang ingin relaksasi and you don't do that, lo akan dibenci masyarakat dengan jumlahnya yang banyak itu,"kata Deddy.

"Boleh saya tidak setuju dengan asumsi itu, tugas saya bukan untuk membuat sebanyak mungkin masyarakat bahagia. Tugas saya sebagai menteri adalah untuk melakukan yang terbaik bagi masyarakat Indonesia,"kata Nadiem.

"Kadang dua hal itu nyambung, kadang dua hal nggak sama. Apa yang diinginkan banyak orang belum tentu yang terbaik," jelas Nadiem.

"Tapi Anda sadar nggak, Anda terus dimusuhi oleh banyak orang,"kata Deddy lagi.

"Ya iya, itulah beban kepemimpinan," balas Nadiem.

Saat menerima amanah sebagai Mendikbud, apalagi dengan tugas melakukan perubahan dalam dunia pendidikan di Indonesia, Nadiem mengakui hal tersebut akan menjadi beban kepemimpinan.

"Sukses atau tidak, saya nggak tahu. Tapi itu adalah tugas saya, saya dipilih Pak Presiden untuk melakukan itu," kata Nadiem.

Namun dalam perjalanannya sebagai Mendikbud, Nadiem Makarim tidak pernah membayangkan akan menghadapi Pandemi Covid-19.

"Banyak orang yang tidak sadar sudah ada krisis pembelajaran. Setelah itu, baru saja beberapa bulan kita baru mau melangkah, melakukan berbagai perubahan, baru mulai semangat, Covid,"kata Nadiem.

Akibatnya, ia harus melakukan restrukturisasi program hingga anggaran pendidikan.

"Bayangkan, jadi saya sekarang, pertama kali masuk pemerintahan di sektor pendidikan walaupun itu passion saya, baru ditantang untuk melakukan perubahan yang tanpa pandemi saja, itu sudah luar biasa sulitnya,"kata Nadiem.

Soal Minta Maaf terkait Polemik POP

Dalam podcast tersebut, Deddy mengakui sosok Nadiem Makarim saat menjadi Mendikbud akan mengambil kebijakan-kebijakan 'gila' untuk pendidikan di Indonesia.

Menurut Deddy, Nadiem akan 'berperang' dengan banyak orang dan tidak semua kebijakannya akan membuat senang banyak orang.

Yang terbaru terkait pro kontra Program Organisasi Penggerak (POP) yang digagas Nadiem Makarim. Di mana, sejumlah organisasi besar memilih mundur dari program tersebut.

"Ada satu hal yang gua nggak suka, yaitu pada saat lu minta maaf. Karena kalau lu minta maaf, artinya decision lu salah kemarin. Padahal menurut gue, lu mengambil keputusan itu tujuannya mungkin positif tapi lu kaget ternyata kalau ngambil keputusan seperti ini, gua diserang orang banyak,"kata Deddy.

"Mas Deddy, minta maaf kan, itu di budaya kita merupakan suatu yang penting kalau kita merasa ada kekhilafan. Dalam melakukan perubahan ini, saya lumayan sering sih minta maaf, apalagi sama tim saya," kata Nadiem.

Menurutnya dengan minta maaf bukan berarti apa yang ia lakukan salah. 

Bagi Nadiem, POP adalah salah satu program transformasional dan mendapat dukungan banyak orang.

Namun, Nadiem mengakui dalam proses POP banyak kekurangan yang seharusnya bisa diatasi terlebih dahulu.

Polemik POP menurut Nadiem muncul akibat kurangnya penjelasan dari Kemdikbud mengenai program tersebut.

"Pertama, kita tidak melakukan sosialisasi mendalam, terutama bagi organisasi-organisasi masyarakat yang besar. Itu kesalahan saya, kami terus terang distracted karena Covid, karena PJJ yang kami harus fokus itu,"jelas Nadiem.

Editor: Agustinus Sape | Pos-Kupang.com

Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Nadiem Makarim Disebut 'Sial' Jabat Mendikbud, Akui Tak Pernah Bayangkan Pandemi Covid-19 Terjadi, https://makassar.tribunnews.com/2020/08/19/nadiem-makarim-disebut-sial-jabat-mendikbud-akui-tak-pernah-bayangkan-pandemi-covid-19-terjadi?page=all

Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Jumlah Kekayaan Mendikbud Nadiem Makarim Nyaris Capai Rp 1,23 Triliun, Punya Hutang Rp 185,36 Miliar, https://makassar.tribunnews.com/2020/08/04/jumlah-kekayaan-mendikbud-nadiem-makarim-nyaris-capai-rp-123-triliun-punya-hutang-rp-18536-miliar?page=5

Sebagian artikel ini sudah tayang di FotokitaGrid.ID dengan judul: Bikin Hati Guru dan Orangtua Siswa Tambah Lega, Mendikbud Nadiem Makarim Akhirnya Ubah Aturan Pembelajaran Jarak Jauh Secara Online  https://fotokita.grid.id/read/112293649/bikin-hati-guru-dan-orangtua-siswa-tambah-lega-mendikbud-nadiem-makarim-akhirnya-ubah-aturan-pembelajaran-jarak-jauh-secara-online?page=all

Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved