VIDEO Kasus Suami Bunuh Istri di TTS NTT, Tiga Anaknya Histeris Lihat Ayah Membabi Buta
Kasus suami bunuh istri terjadi di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT). Kali ini, kasus suami bunuh istri terjadi di Kabupaten TTS, NTT, Rabu (12/8/20)
Penulis: Dion Kota | Editor: Bebet I Hidayat
POS-KUPANG.COM | SOE - Kasus suami bunuh istri terjadi di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kali ini, kasus suami bunuh istri terjadi di Kabupaten TTS, NTT, Rabu (12/8/2020).
Adalah Jhony Taosu, suami bunuh istri yang tinggal di Desa Oe'ekam, Kecamatan Noebeba, TTS, NTT, sebagai pelaku suami bunuh istri.
Mirisnya lagi, suami bunuh istri ini dilakukan di depan tiga orang anak kandungnya.
Saat ini polisi sudah mengamankan Jhony Taosu, pelaku suami bunuh istri tersebut.
Informasi yang diperoleh Pos-Kupang.com menyebutkan, suami bunuh istri ini dilakukan Jhony Taosu dengan menghabisi nyawa Asnat Tenis, istrinya dengan sebilah parang.
Kasat Reskrim Polres TTS Iptu Hendricka Bahtera mengatakan, peristiwa suami bunuh istri terjadi pada Rabu (12/8/2020) sekitar pukul 18.00 WITA.
• Ayah Kandung Korban Pembunuhan Di TTS Minta Pelaku Dihukum Seberat-beratnya
Awalnya, pelaku suami bunuh istri beserta korban dan ketiga anaknya berangkat ke sumur Oenunu untuk menimbah air dan mencuci.
Namun setibanya di sumur tersebut, korban sempat menyuruh suaminya agar pergi ke kebun untuk membersihkan kebun. Namun Jhony tidak mau.
Karena Jhony tidak mau menuruti permintaan istrinya, korban pun memarahi pelaku secara terus menerus.
Mendengar sang istri yang terus memarahinya dan menyuruhnya ke kebun, pelaku suami bunuh istri menjadi gelap mata dan langsung memotong korban secara berulang-ulang pada wajah, tubuh, dan kedua kaki hingga korban meninggal dunia.
"Dari rumah ini pelaku memang sudah membawa parang, namun tidak mau pergi ke kebun untuk membersihkan kebun. Hal inilah yang membuat korban marah. Karena terus dimarahi korban, pelaku gelap mata dan menghabisi korban dengan sebilah parang," ungkap Hendricka kepada Pos-Kupang.com, Kamis (13/8/2020) pagi.

Melihat korban sudah terbaring di tanah dan tak sadarkan diri lagi lanjut Hendricka, pelaku langsung membuang parangnya ke semak belukar yang berada di dekat sumur.
Melihat sang ayah membuang parang, ketiga anak korban langsung mengambil parang tersebut dan membawa parang tersebut ke rumah guna melaporkan aksi sadis sang ayah kepada keluarga korban.
"Usaia menghabisi nyawa korban pelaku sempat membuang parang yang digunakan untuk menghabisi nyawa korban namun berhasil diamankan anak-anak korban dan dibawa kepada keluarga korban," jelasnya.