Bupati Don Resmikan Fasum dan Fasos di UPT Transmigrasi Ikiseo Gezu
Bupati Nagekeo Johanes Don Bosco Do melakukan kunjungan kerja di UPT Transmigrasi Ikiseo Gezu, Desa Kotakeo I, Kecamatan Nangaroro
Penulis: Gordi Donofan | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | MBAY - Bupati Nagekeo Johanes Don Bosco Do melakukan kunjungan kerja di UPT Transmigrasi Ikiseo Gezu, Desa Kotakeo I, Kecamatan Nangaroro, Kamis (6/8/2020).
Bupati Don hadir meresmikan penggunaan Fasilitas Umum (Fasum) maupun Fasilitas Sosial (Fasos) di lokasi transmigrasi berupa bangunan rumah ibadah (Kapela), 3 ruang kelas, 1 unit Pustu, dan Lapangan Volley dan Badminton.
Peresmian ditandai dengan pengguntingan pita dan pembukaan pintu ruang ibadah (kapela).
• Bansos Presiden Jokowi Kepada Pekerja Gaji Dibawa 5 Juta Harus Tepat Sasaran
Selain acara persemian, Bupati Don juga turut menyaksikan pemberian bantuan dari Pemerintah Provinsi NTT cq. Dinas Kopnakertrans Provinsi NTT berupa 1 paket perlatan dan bahan tenun, 3 ton beras rawan pangan, dan 1 paket fasilitas umum dan sarana lainnya.
Bantuan diserahkan langsung oleh Kepala Bidang Transmigrasi pada Dinas Kopnakertrans Prov NTT, Wayan dan Anggota DPRD Prov. NTT Komisi II, Paul Y. Nuwa Veto kepada perwakilan warga Transmigrasi Ikiseo Gezu.
• Abdullah Paoh Jadi Wakapolres Sumba Timur
Dalam sambutannya, Bupati Don mengaku bersyukur karena di tengah pandemi Covid-19 ada bantuan yang datang dari pemerintah provinsi.
Bupati Don meminta agar alat dan barang bantuan yang diberikan dapat dijaga dengan baik sehingga tidak cepat rusak
"Siang ini kita bersyukur mendapat kunjungan dan beberapa bantuan yang sangat berarti dalam situasi covid saat ini. Kapela dan alat kelengkapan ritual keagamaan seperti orgel dan sound system.
Saya minta, jangan sampai alat-alat ini pindah ke tempat pesta. Ini fasilitas untuk memuliakan Tuhan. Jangan pindah tempat," pesan Bupati Don.
Ia juga mengatakan ada bantuan obatan-obatan serta beras rawan pangan untuk warga.
"Ada bantuan obat-obatan, khusus buat warga yang punya masalah kesehatan. Bantuan beras rawan pangan untuk menambah energi kita. Papa kesa ne wunu uwi (baku tambah dengan daun ubi) agar bisa dapat gizi seimbang. Ada karbohidrat dari nasi, ada juga protein dan vitamin dari tumbuhan dan daging. Jangan lupa pelihara unggas," ujarnya.
Ia juga berpesan agar rajin olahraga karena fasilitas sudah tersedia. Perlu olah fisik agar tetap bugar.
"Bantuan sarana olahraga. Selain olah batin, kita juga perlu olah fisik. Dengan bergerak, ada hormon kegembiraan yang keluar. Kita tidak stres. Saat gembira kita mudah diajak untuk kerja apa saja," ujarnya.
Ia mengaku bersyukur saat ini tanaman sayuran masih tersedia dan terlihat hijau.
"Penguatan ekonomi masyarakat saat ini kita fokus pada kepastian persediaan pangan. Syukur saat ini kita lihat yang masih hijau adalah ubi kayu," paparnya.
Ia juga menyebutkan ada bantuan peralatan dan bahan tenun. Kita sudah punya kelompok tenun terlatih di Gero.
Dalam perubahan anggaran, Dinas terkait bisa usulkan program pelatihan tenun di sini, yang pelatihnya adalah ibu-ibu dari Gero.
"Yang nanti diajarkan adalah termasuk cara menghitung harga pokok produksi (HPP), sehingga tidak asal minta harga. Jual berapa kita sudah tahu untung berapa rupiah," jelasnya.
Ia mengatakan perlu menangkap air hujan. Membuat bak penampung air sehingga ada ketersediaan air minum.
"Ketersediaan air. Dari sumber yang 1 kita temui konflik sosial. Lalu ke mata air baru yakni di 'ae bha'. Tahun ini ada proyek review penyediaan air minum. Semua akan dihitung ulang, berapa debitnya, agar perhitungan sesuai debitnya. Juga jangan lupa ada sumber-sumber lain yang kita panen yaitu air hujan," ujarnya.
Ia memberikan semangat dan meminta agar air hujan bisa dimanfaatkan untuk kepentingan tanaman hortikultura.
"Terima kasih, saya lihat ada rumah yang sediakan talang bambu. Kita tadah hujan dan tampung. Kalau kita panen air hujan, kita bisa kembangkan sistem irigasi tetes, supaya tanaman yang cocok di sini bisa hidup. Misalnya buah-buahan duren, mangga, maupun rambutan," ujarnya.
Ia juga berharap kepada anggota DPRD Provinsi NTT dari Nagekeo agar bisa memperjuangkan kepentingan Nagekeo di Parlemen.
"Kita tentu berharap juga kepada 6 orang utusan kita di parlemen. Anggota DPRD Provinsi NTT asal Nagekeo kiranya bisa membantu kita dalam menyelesaikan persoalan-persoalan nyata kita hari ini," ujarnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gordi Donofan)