Kabar Duka
INNALILLAHI! Kabar Duka, Dua Guru Muda Tewas Bareng, Begini Kisahnya, Kemenag Bolmong Berduka
Kabar Duka Dua Guru Muda Tewas Kecelakaan, Kemenag Bolmong Turut Memangku Duka, begini kisahnya
POS-KUPANG.COM | MANADO - Kabar Duka melanda Kementerian Agama, khususnya di Kabupaten Bolmong, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
Dua guru tewas yakni Fahri Moko (30) dan Lasmini Nongune (28) merenggang nyawa.
Dalam akun facebook resmi Kemenag Bolmong, terucap ucapan turut belasungkawa atas Kabar Duka tersebut.
"Keluarga Besar Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bolmong menyampaikan duka cita mendalam atas berpulangnya Guru sekaligus Kepala dan bendahara pada MTs LP Ma'arif Toruakat.
Kedua guru tewas dalam tugas kedinasan, dalam pengabdian dan integritas yang tinggi.
Semoga husnul khatimah, dan keluarga yg ditinggalkan ikhlas & tabah"
Kepala Kemenag Bolmong Muhtar Bonde menyebut, kedua guru tersebut gugur dalam tugas.
• Kabar Sedih, Veronica Tan dan Putra Ahok Tutup Bisnisnya, Kini Begini Hidup Keduanya
"Dalam pengabdian dan integritas yang tinggi," katanya.
Informasi yang dihimpun Tribun, kedua guru tersebut tewas dalam perjalanan menuju pertemuan guru di Lolak.
Manusia hanya bisa berencana, tapi Allah lah yang menentukan.
Rabu (5/8/2020) adalah hari yang cerah.
Bumi cukup menerima sinar matahari setelah hampir beberapa lamanya gelap
dan basah oleh hujan.
Fahri Moko (30) dan Lasmini Nongune (28), dua orang guru MTs LP Ma'arif Toruakat, bergegas dari
arah Dumoga menuju ke Lolak.
Di sana ada pertemuan guru di salah satu sekolah.
Hari yang indah sesungguhnya bagi keduanya karena akan bertemu dengan rekan sejawat membahas
masalah pendidikan.
Tapi takdir mengatakan lain, Itu hari nahas bagi keduanya.
Lewat Desa Inuai, sebuah pohon di sisi kiri mendadak roboh ke jalan.
Sepeda motor Yamaha Mio bernopol DB 2359 DV yang dikendarai keduanya terkena batang pohon lantas tergelincir.
Lasmini jatuh, sedang Fahri terjerembab bersama sepeda motor yang dikemudikannya ke pagar rumah penduduk.
Keduanya tewas di tempat. Menyedihkan. Petaka datang pada masa bahagia Fahri. Juga Lasmini.
• Kabar Sedih dari Umi Pipik, Mantan Isteri Uje Menderita Penyakit Mematikan, Abidzar sampai Kesal
Fahri baru saja menerima SK 100 persen PNS penuh.
Ia peserta Latsar CPNS Bolmong tahun lalu. Sedang Lasmini, baru lolos tes SKD dan bakal
mengikuti tes SKB CPNS bulan depan.
Dunia pendidikan Bolmong pun memangku duka.
Kisah pilu itu segera menyebar dan memantik rasa keprihatinan yang mendalam warga BMR.
Simpati berdatangan di dunia maya dan nyata.
Sejumlah teman dekat keduanya tak kuasa menahan air mata. "Slamat jalan kawan jalanmu jalan kami juga," kata Samsi.
Masih terngiang kata kata Fahri kepadanya sebelum ikut tes SKB CPNS. Yang membuatnya
berduka lahir dan batin.
"Masih teringat jelas kata katanya sebelum kita ujian SKB dulu mari ambil air wuduh dan sholat duha agar semua berjalan lancar Semoga jannah amin," kata dia.
Yuli, teman dekat Lasmini, mengaku shock.
Ia tak menyangka komunikasi di FB kemarin adalah yang terakhir.
"Turut berduka cita inalillahi wainailaihi roziun semoga amal ibadah ibu Lasmini Nangune di terima di sisi Allah swt masih kecil ibu p anak au e. Kong kemarin masih sempat baku komen di fb ndak sangka itu yg terakhir baku tegur sapa," kata Yuli.
Christiane, rekan keduanya mengaku benar-benar kehilangan. Sebut dia, keduanya
benar-benar guru yang berdedikasi.
Rabu sore, sejumlah rekan-rekan Fahri sesama mantan Latsar CPNS 2019 mendatangi
rumah duka.
Meski dari jauh, mereka bela belain datang. Untuk memberikan penghormatan terakhir pada sahabat rasa saudara.
Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Bolmong Umarudin Ambah menyatakan Pemkab
Bolmong turut berdukacita atas tewasnya dua guru tersebut. (art)
* Kecelakaan Maut, Usai Antar Uang Saku untuk anaknya, Guru ini tewas dengan Kondisi Mengenaskan
Kematian adalah sesuatu yang pasti meski tak diketahui kapan wakubya.
Sebagaimana kematiam yang menimpa seorang guru bernama Bambang Pudi Astomo (59).
Bambang adalah salah satu guru terbaik yang mengajar di SMP Negeri 35 Palembang.
Guru mata kuliah Fisika itu, baru saja mengalami insiden kecelakaan maut di jalan Lintas Palembang-Indralaya.
Bambang saat itu diketahui tengan mengantarkan uang saku sang anak yang baru masuk kuliah.
Melansir dari Tribunnews pada Selasa (3/9/2019), kecelakaan maut yang menimpa Bambang terjadi kira-kira sekitar pukul 16.00 WIB.
Tepatnya kejadian berada di depan Gerbang tol KTM Rambutan Palembang-Indralaya (Palindra).
Kasat Lantas Polres Ogan Ilir AKP Desi Aryani melalui Kanit Laka Ipda Iwan membeberkan kronologisnya.
Motor Supra Fit yang dikendarai Bambang sepertinya terlibat kecelakaan dengan sebuah truk bernopol BG 8220 XA.
Truk tersebut dikemudikan oleh Rahmat (40) yang melarikan diri saat kecelakaan tersebut terjadi.
"Kronologi lengkapnya masih kita lakukan pengembangan. Untuk saat ini, info itu dulu yang bisa kita berikan," jelasnya.
Usai kejadian tersebut, Bambang dikonfirmasi langsung tewas seketika dan kaki sebelah kirinya putus.
Ia juga mengalami luka robek di bagian kepala dan pergelangan kaki kanan.
Jasad korban saat ini telah dibawa ke rumah duka, di Jalan Banten, Plaju, Palembang.
Bambang Pudi Astomo selama ini dikenal sebagai sosok ayah yang sangat mencintai dan menyayangi anaknya.
Peristiwa yang merenggut nyawa itu pun tak jauh dari kepeduliannya terhadap sang anak.
Dari penuturan tetangganya, Bustomi yang ikut mengantar istri Bambang untuk melihat jasad suaminya, diketahui bahwa saat itu Bambang berniat ingin mengantarkan uang saku untuk anaknya.
"Dia mau ngantar uang saku untuk anaknya yang baru masuk di Unsri, namanya Hilal. Dia pergi sekitar pukul 09.00 pagi," ujar Bustomi dikutip dari Tribun.
Diduga kuat, Bambang saat itu tengah dalam perjalanan pulang dari asrama tempat anak keduanya tinggal sementara.
Namun nahas, saat sampai di depan gerbang, ia mengalami kecelakaan yang merenggut nyawanya.
Dari cerita tetangga, sosok Bambang selama ini dikenal sebagai pria yang lembut dan ramah kepada semua orang.
Ia juga sering terlihat sering mengantar dan menjemput anaknya sejak sang anak masih duduk di bangku SD.
"Seingat saya, Pak Bambang ini sejak anaknya SD sudah biasa antar jemput," ujar tetanggannya.
Sementara itu, di mata mantan muridnya Bambang merupakan guru yang banyak disenangi.
"Orangnya baik, jika ngajar jarang marah," ujar Indra mantan murid dari Bambang.
Ia juga dikenal sebagai guru yang tak gengsi dan canggung saat pulang berjalan kaki dengan anak-anak didiknya.
Artikel ini telah tayang di tribunmanado.co.id dengan judul Dua Guru Muda Tewas Kecelakaan, Kemenag Bolmong Turut Memangku Duka
Penulis: Arthur_Rompis
