Dipertanyakan 30 Bandara Internasional Ada di Indonesia, Presiden Jokowi: "Apa Perlu Sebanyak Ini?"
Presiden Jokowi melihat negara lain tidak ada yang memiliki bandara internasional sebanyak Indonesia. Di sini, 90 persen fokus pada 4 bandara saja.
Wilayah Kalimantan
Tarakan: Bandar Udara Internasional Juwata TRK
Berau: Bandar Udara Internasional Kalimarau BEJ
Banjarmasin: Bandar Udara Internasional Syamsuddin Noor BDJ
Wilayah Sulawesi
Manado: Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi MDC
Makassar: Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin UPG
Kendari: Bandar Udara Internasional Haluoleo KDI
Wilayah Papua
Nabire: Bandar Udara Internasional Yos Sudarso NBX
Oksibil: Bandara Internasional Iskak ORG
Jayapura: Bandar Udara Sentani DJJ
Biak: Bandar Udara Frans Kaisiepo BIK
Tembagapura: Bandar Udara Mozes Kilangin TIM
Merauke: Bandar Udara Mopah MKQ
• Yanuar Wijanarko Desak Propam Polri Periksa Suami Pinangki Sirna Malasari Yang Berpangkat Kombes
• Semakin Dipastikan Uang Rp 600.000 Akan Masuk Ke Rekening Karyawan Non PNS Mulai September 2020
• Gelar Demo Tolak Sarpras di Pulau Rinca TNK, Ini Pernyataan Sikap Formapp Manggarai Barat

Disemprot Cairan Disinfektan
Untuk diketahui, saat ini semua bandara menerapkan peraturan pencegahan penyebaran virus corona atau Covid-19.
Salah satunya di Bandara Internasional Yogyakarta di Kabupaten Kulonprogo.
Ketika virus corona masih berkecamuk, penerbangan dari dan ke bandara itu sempat dibatasi. Sejumlah maskapai penerbangan bahkan menghentikan penerbangan ke bandara tersebut.
Namun saat ini, sebanyak empat maskapai penerbangan telah kembali mengoperasikan armadanya dari dan Bandara Internasional Yogyakarta.
"Mereka sudah melaksanakan penerbangan untuk repatriasi. Kemudian, melayani penerbangan dengan pengecualian," kata PTS General Manager YIA PT Angkasa Pura I, Agus Pandu Purnama di Kulon Progo, Minggu (10/5/2020) silam.
Dia mengatakan, sampai saat ini, ada empat maskapai yang sudah menyampaikan informasi kepada AP I bahwa maskapai tersebut melayani penerbangan sejak 26 April.
Untuk Garuda menurut dia, akan melayani 15 kali penerbangan mulai dari 8 Mei sampai 1 Juni.
Sementara maskapai Sriwijaya Air juga sudah mengajukan empat kali penerbangan, khususnya pelayanan kargo. Kemudian, AirAsia mengajukan enam kali penerbangan.
Mereka akan menerbangkan repatriasi dari Kuala Lumpur, Malaysia pada 18 Mei sampai 23 Mei. "Citilink melayani 96 kali penerbangan. Ini kami masih menunggu kesiapan maskapai tersebut," katanya.
Agus mengatakan, penutupan sementara Bandara YIA dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19 sangat berdampak pada target pengoperasian bandara, yakni 146 penerbangan terbang dan mendarat setiap harinya.
"Dengan adanya penerbangan ini sebagai bentuk dukungan PT Angkasa Pura I dengan adanya surat edaran dan imbauan dari pemerintah pusat," katanya.