Shalat Idul Adha Ende, Khotib Salam Daud : Ada Dua Hikmah Utama Berkurban
Shalat Hari Raya Idul Adha di Kabupaten Ende Provinsi Nusa Tenggara Timur ( Provinsi NTT) dipusatkan di Lapangan Pancasila
Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | ENDE - Shalat Hari Raya Idul Adha di Kabupaten Ende Provinsi Nusa Tenggara Timur ( Provinsi NTT) dipusatkan di Lapangan Pancasila, Jl. Soekarno, Jumat (31/7/2020).
Tampak jemaah yang hadir mengenakan masker, jaga jarak, namun tidak terpantau ada petugas yang mengukur suhu tubuh jemaah.
Hadir Bupati Ende Djafar Achmad ,ketua PHBI kabupaten Ende H. Mansur Do dan beberapa pengurus.
• Ketua Komisi V DPRD NTT Tinjau Kesiapan Pembangunan USB SMA Negeri Wolomeze di Ngada
Bertindak sebagai imam H.Muhamad Nasir Imam Besar Masjid Arabitha Kotaraja kecamatan Ende Utara dan sebagian Khotib H.Muhamad Salam Daud kepala Seksi urusan Haji Kantor Kementerian Agama kabupaten Ende.Turut hadir
Khotib H.Muhammad Salam Daud dalam khotbahnya menegaskan ada dua hikmah utama berkurban yakni hubungan manusia dengan Allah, yakni berkurban merupakan bentuk ketaatan kepada Allah dan hubungan manusia dengan sesamanya yakni berbagi.
• Anita Gah Bawa 200 Paket Sembako di Gereja GMIT Lahai-Roi Kupang
Menurutnya saat ini banyak warga masyarakat yang ekonominya terdampak akibat pandemi Covid-19. Dia katakan, kurban menjadi bukti kepekaan sosial.
"Dan ini tentunya ujar dia, semakin memberikan kesadaran kepada kita bahwa harta yang kita miliki bukanlah mutlak milik kita melainkan ada rejeki sesama didalamnya," ungkapnya.
Dia mengajak jemaah saling membantu dan saling berbagi berupa harta, pikiran dan perhatian. "Saling menguatkan satu dengan yang lainnya baik antara sesama maupun dengan pemerintah. Jangan terpancing dengan isu-isu sesat dan memecah belah persatuan dan kesatuan negara," ungkapnya.
Menurutnya tema Sholat, Kurban, Hidup dan Mati Untuk Allah SWT, ibadah Kurban kali ini mau mengingatkan kembali kisah keluarga Ibrahim, Sitti Hajar dan anaknya Ismail.
Dia katakan, kisah hidup Ibrahim menjadi teladan sepanjang jalan dan telah menjadi legenda.Keluarga Ibrahim yang telah berhasil membangun dan menanamkan tauhid,dan telah menunjukkan kualitas sempurna dalam pengabdian kepada Allah SWT.
Menurutnya pngorbanan Ibrahim sangat luar biasa ketika yakni mengorbankan anaknya Ismail untuk disembelih dan semangat rela berkorban juga ditunjukkan oleh Ismail yang juga rela berkorban demi ayahnya.
"Sudahkah pemuda kita hari ini mempunyai semangat yang sama seperti semangat Ismail kecil yang relah berkurban demi ayahnya? Sebagai orang tua selama ini apa yang sudah kita berikan kepada anak-anak kita" ungkapnya.
Ia berharap pengorbanan Ibrahim juga menjadi contoh bagi para pemimpin untuk tidak otoriter, tetap bermusyawarah sebelum bertindak.
"Harus terlebih dahulu mementingkan kepentingan Allah subhanahu wa ta'ala dan masyarakat luas daripada kepentingan kelompok ataupun diri kita sendiri," tegasnya.
Dan sebagai seorang ibu, Salam Daud mengajak meneladani Siti Hajar yang tidak lupa akan perannya sebagai ibu yang menjaga kehormatan diri. "Dan sebagai seorang pemuda untuk berjiwa besar dan rela berkorban dengan mencontoh pengorbanan Ismail," tambahnya.
