Perayaan Idul Adha Tanpa Jabat Tangan
Umat muslim di Kota Kupang dan beberapa daerah lainnya di NTT menggelar sholad ied di hari raya Idul Adha 1441 Hijriah
lihat foto
Ketua PHBI Kabupaten Belu, H. Abdullah Belajam, Spd mengatakan, sholat Ied di Kabupaten Belu berlangsung di 10 masjid.
Mematuhi protokol kesehatan juga dilakukan umat muslim di Waingapu saat menggelar sholat di Masjid Agung Al-Jihad Waingapu, Sumba Timur.
"Di tengah suasana Pandemi Covid-19 ini, kami mengajak jamaah untuk tetap berdoa, jangan panik. Jaga kesehatan, khususnya cuci tangan dengan sabun dan apabila keluar rumah gunakan masker," kata Khatib, Abdurahman Ato,S.Ag, M.Pd.
Abdurahman juga mengatakan, pelaksanaan shalat Idul Adha di tengah pandemi Covid-19 ini terdapat dua peristiwa penting yang terjadi, yakni ibadah haji yang tidak terlaksana, sehingga calon jamaah haji dari Indonesia termasuk NTT, Sumba Timur tidak jadi diberangkatkan ke tanah suci.
Di Masjid Agung Al-Jihad Waingapu , Masjid At Taqwa Kamalaputi dan Masjid An Nur Kampung Bugis umat yang hadir diminta agar memakai masker.
Hal yang sama juga dilakukan umat muslim di Sumba Barat Daya (SBD). Untuk mengurangi kerumunan umat, maka shalat Idul Adha berlangsung di beberapa titik di yakni di Masjid Agung Al Fallah Weetabula, Masjid Weekeloh, SDI Rada Mata, Mako Brimob dan Keretanah.
Di masjid Agung Al Fallah Weetabula, ratusan umat dengan hikmad melaksanakan shalat. Umumnya umat memakai masker dan mengatur jarak. Umat muslim memenuhi masjid hingga halaman masjid. Meski demikian, suasana shalat Idul Adha berlangsung hikmad.
Samsi Pua Golo dan Muhamad Dun, dua tokoh muslim Kota Tambolaka, mengatakan, kehadiran umat muslim yang melaksanakan shalat Idul Adha di masjid Agung Al Fallah tidak sebanyak tahun sebelumnya. Hal itu karena kita sedang berada pada masa pandemi corona. (yen/cr1/gg/rob/jen/yon/yel/pet)
