Opini Pos Kupang
NTT di Persimpangan Jalan Kenangan
Maksud dari NTT di persimpangan jalan kenangan adalah kondisi yang menggambarkan antara janji politik yang dikampanyekan Gubernur NTT
Sebanyak 13 kabupaten di NTT masuk dalam daftar ini. Jumlah anak balita yang terkena stunting di NTT tahun 2019 mengalami penurunan sebesar 4,6 persen. Data sementara Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi NTT menunjukan, kasus stunting di NTT tahun 2019 berada diangka 30,9 persen.
Secara statistik angka stunting di NTT mengalami penurunan tapi perlu menjadi perhatian khusus pemerintah, sebab masalah stunting juga berdampak bagi kemajuan sumber daya manusia, agar mampu mewujudkan visi-misi NTT Bangkit dan Sejahtera.
Kedua, Program NTT Bangkit, sasarannya adalah meningkatkan ekonomi masyarakat melalui pariwisata sebagai penggerak utama.
"Ini Tanah Airmu, Di Sini Kita Bukan Turis", itu merupakan penggalan kalimat dari puisinya Wiji Thukul. Kalimat tersebut sekadar mengingatkan kita tentang realitas pariwisata di NTT, yang mana menggunakan pariwisata sebagai penggerak utama ekonomi masyarakat.
Sampai di sini bolehlah kita pertanyakan seberapa besar kontribusi pariwisata untuk kemajuan atau kebangkitan NTT jika kita bandingkan dengan masalah kemiskinan dan stunting yang kita alami. Kemudian sasaran peningkatan ekonomi masyarakat yang dimaksud itu masyarakat yang mana?
Apakah sudah meningkatkan ekonomi masyarakat kecil di pinggir jalan yang hanya menjual jagung bakar dan es kelapa? Ataukah hanya menambah pendapatan ekonomi bagi masyarakat kelas atas yang punya toko souvenir dan bar, bahkan hotel di sekitar tempat wisata? Sampai pada titik itu jika pemimpin kita tidak mampu melihat dan menjamin hak-hak masyarakat kecil, maka janganlah berbangga dengan penghargaan seputar pariwisata yang pernah kita raih.
Apabila persoalan-persoalan krusial seperti kemiskinan, pertumbuhan ekonomi dan pembangunan manusia tidak ditangani secara serius, maka jangan heran kalau kita tetap saja berada di persimpangan jalan antara mimpi dan kenyataan, yang akhirnya membawa kita pada kenangan bahwa kita (NTT) pernah tidur dan bermimpi untuk bangkit dan sejahtera. (*)