Ratusan Babi di Ende Mati Marianus Tegaskan Belum Dipastikan Penyebabnya ASF
Maraknya kematian ternak babi di Kabupaten Ende Provinsi Nusa Tenggara Timur ( NTT) membuat warga resah
Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | ENDE - Maraknya kematian ternak babi di Kabupaten Ende Provinsi Nusa Tenggara Timur ( NTT) membuat warga resah.
Warga menduga bahwa kematian babi disebabkan oleh Virus African swine& fever ( ASF) atau lebih dikenal demam babi afrika.
Sejauh ini Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Ende mencatat 469 terbang babi mati.
Kadis Pertanian dan Peternakan Kabupaten Ende Marianus Alexander dihubungi POS-KUPANG.COM, Senin (20/7/2020) mengaku hingga saat ini belum dipastikan bahwa kematian ternak babi di Ende dipicu oleh virus ASF.
• Bupati Belu Ajak Masyarakat Jadi Sahabat Rumah Pangan Kita
"Kita masih tunggu hasil uji, sampelnya sudah kita kirim ke Denpasar. Jadi belum dipastikan bahwa ini penyebabnya ASF," tegas Marianus.
Dia katakan, ia akan kembali menghubungi pihak yang melakukan pemeriksaan sampel di Denpasar guna secepatnya mendapat kepastian sebab kematian ternak babi di Ende.
• Wajib Pajak di Malaka Belum Manfaatkan Peluang Pembebasan Sanksi PKB
Ditanya langkah Dinas Pertanian dan Peternakan menanggulangi kematian babi, Marianus katakan, sejak Februari 2020, sudah ada instruksi Bupati Ende untuk menghentikan keluar masuk ternak babi dan olahannya.
"Bukan baru sekarang sejak Februari sudah ada instruksi Bupati melarang keluar masuk ternak babi, olahan daging babi antar wilayah, antar kota, antar kecamatan bahkan antar kampung," ungkapnya.
Dia katakan, saat ini pihaknya sedang memantau di Maukaro. "Kita saat ini di Maukaro karena ada laporan di sini ada kematian babi," ungkapnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Laus Markus Goti)