Plt Dirut Bank NTT, Harry Alexsander Riwu Kaho: Tingkatkan Kemampuan Mitigasi

TANTANTAN terbesar dalam pengelolaan Bank NTT adalah digitalisasi. Hal ini diakui Plt Direktur Utama Bank NTT Harry Alexsander Riwu Kaho

Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/RYAN NONG
Pimpinan Perusahaan Pos Kupang, Ernawati Madjaga menyerahkan kue ulang tahun ke 58 Bank NTT, Jumat, 17 Juli 2020 

Kebutuhan untuk melangsungkan kehidupan dalam jangka waktu tertentu menjadi salah satu pendorong roda ekonomi tetap berjalan.

Kemudian orang mulai kreatif misalnya kebutuhan masker, jamu adalah usaha kecil yang bertumbuh. Kemudian ide-ide kreatif misalnya banyaknya webinar saat ini dimana memang anak-anak muda berperan aktif mengelola ini baik individu maupun group.

Hal ini sifatnya masih kecil tapi memperbaiki fondasi struktur ekonomi yang sedang terpuruk. Menyambut situasi yang baru ini, Bank NTT juga terus bangun jejaring dan sinergitas sehingga terus saling support untuk bersama-sama mendistribusikan resiko-resiko yang ada dan termitigasi dengan baik dan bisa bertumbuh secara maksimal.

Apa yang dilakukan menyongsong HUT Bank NTT?

Ada beberapa kegiatan internal dan eksternal. Secara eksternal kita juga secara tidak langsung menyampaikan terima kasih pada masyarakat dengan melihat beberapa aspek. Salah satunya adalah aspek kesehatan yang mana saat ini sangat membutuhkan dukungan.

Dari keterbatasan yang ada kita sudah melakukan kunjungan ke beberapa rumah sakit dan memberikan tali kasih berupa APD di Rumah Sakit Umum Boromeus Kota Kupang dan beberapa rumah sakit di beberapa daerah di NTT. Kita juga mengunjungi pantai asuhan kita juga memberikan media untuk menompang budaya bersih dan kebutuhan dalam jangka waktu tertentu. Selain itu juga di gereja dan lembaga keagamaan.

Untuk masyarakat?

Kita akan meluncurkan beberapa prodak. Prodak-prodak ini berupa aplikasi yang mengelola kredit sehingga saat orang datang berkaitan dengan Bank NTT dia tidak perlu lagi membawa administrasi yang banyak karena semua sudah ada dan tersistem.

Yang kedua, COB yaitu standard on boarding adaptasi cerdas kita terhadap teknologi. Layanan kita yaitu pelayanan di tempat. Misalnya orang yang mau buka rekening langsung di situ di tempat.

Kemudian juga ada kerjasama kita dengan pemerintah provinsi, OJK, Jamkrida, Jamsostek, TPAKD. Hal ini berdasarkan inisiasi Gubernur NTT dengan tujuan untuk membebaskan masyarakat dari rentenir.

Apa bentuknya?

Kita menterjamahkanannya dalam bentuk produk skim kredit merdeka. Merdeka dari bunga pinjaman, agunan tambahan dan dari rentenir dengan bunga nol persen plafonnya 1 sampai 5 juta. Maksimum pelayanannya 1 jam. Verifikasi final sementara kita sempurnakan sehingga tanggal 17 Juli 2020 nanti kita bisa launching.

Kemudian mobile banking kita juga berbasis internet banking jadi bisa perorangan atau koorporasi lebih fleksibel. Bisa melihat portofolionya, misalnya transkasi hari ini di giro tabungannya berapa lebih bagus dari segi kebutuhan bisnis.

Selain itu ada juga kerjasama dengan bank Indonesia. BI menyediakan marketplace lokal NTT yang menyediakan komoditi unggulan NTT. Dia tidak hanya tersebar di NTT tapi juga bisa keluar NTT dan sudah ada verifikasinya dengan BI dan Bank NTT.

Mereka bukan hanya untuk UMKM tapi juga untuk usaha transportasi dan namanya itu disesuaikan dengan nama di setiap daerah. Ini juga menjadi mitra binaan Bank NTT dengan sistem pembayarannya melalui bank NTT yaitu berbasis Qris.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved