Plt Dirut Bank NTT, Harry Alexsander Riwu Kaho: Tingkatkan Kemampuan Mitigasi
TANTANTAN terbesar dalam pengelolaan Bank NTT adalah digitalisasi. Hal ini diakui Plt Direktur Utama Bank NTT Harry Alexsander Riwu Kaho
POS-KUPANG.COM - TANTANTAN terbesar dalam pengelolaan Bank NTT adalah digitalisasi. Hal ini diakui Plt Direktur Utama Bank NTT Harry Alexsander Riwu Kaho.
"Walaupun ini bersifat eksternal tapi punya dampak juga ke internal kita. Jadi mau tidak mau kita harus siap dalam hal ketahanan kelembagaan, daya saing, dan daya tumbuh. Dan semua hal ini berujung pada kesiapan modal. Dari modal tersebut bisa menentukan aktivitas apa saja yang bisa dilakukan oleh bank," kata Alex saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (8/7/2020).
Tantangan internal kedua adalah SDM dan semua ikutannya yaitu kompetensi dan skill dan juga attitude.Berikutnya adalah daya saing yang berkaitan dengan produk yang harus disesuaikan dengan kebutuhan pasar. "Kita butuh produk yang bisa adaptasi dan juga fleksibel dengan kondisi saat ini," ujarnya.
• Waspada! Kecepatan Angin Bertiup di Wilayah Provinsi NTT Hari Ini Mencapai 30-50 Km Per Jam
Mantan Direktur Pemasaran Dana ini juga berbicara mengenai HUT ke-58 Bank NTT yang dirayakaan saat pandemi Covid-19. Berikut petikan wawancara lanjutan wartawati Pos Kupang Ani Eno Toda dan Novemy Leo;
Apa makna HUT Bank NTT bagi Anda?
Makna bagi beta (saya) momentum 58 ini bertepatan dengan hal-hal yang luar biasa baik eksteral maupun internal. Kalau eksternal kita tahu bahwa dampak pandemi Covid-19 sangat luas dan mendunia dalam berbagai aspek termasuk dunia perbankan. Berkaitan dengan perekonomian dan keuangan tentu sangat terkoneksi.
Secara internal proses pertumbuhan bank mengalami siklus yang luar biasa. Sampai saat ini berita tentang Bank NTT dan resiko bisnis yang melekat mewarnai perjalanan 58 tahun.
• Guru PNS di NTT Pelaku Curanmor
Berangkat dari hal-hal tersebut beta mengajak teman-teman untuk memaknai dengan bangkit bertumbuh dan berubah. Bangkit dari berbagai masukkan yang diberikan oleh masyarakat, otoritas, auditor, pemerintah dan semua stakeholder sehingga Bank NTT bisa secara profesional secara sungguh-sungguh beradaptasi secara cerdas dengan berbagai komitmen perbaikan yang diminta dan diberikan.
Untuk bertumbuh, puji Tuhan di tengah badai Covid-19, komitmen masyarakat untuk percaya sangat tinggi. Buktinya kita mengalami pertumbuhan penghimpunan dana PP3 yang sangat luar biasa dan lompatannya juga tinggi.
Seperti apa pertumbuhannya?
Pertumbuhan dalam 1 tahun, tabungan kita mampu himpun di atas Rp 350 miliar, deposito bertumbuh Rp 2 triliun 400 miliar. Ini kondisi yang luar biasa dibanding dengan sesama lembaga jasa keuangan lain. Ada lembaga jasa keuangan yang mampu bertahan ada juga yang tidak.
Dan, Bank NTT puji Tuhan terbukti mampu mendapat kepercayaan yang luar biasa dari masyarakat.
Kredit juga bertumbuh?
Untuk kredit, dikala yang lain lesu, Bank NTT bisa bertumbuh dalam kemitraan yang sinergitas. Kreditnya bertumbuh hingga Rp 10,3 triliun. Desember kemarin kita Rp 9 triliun lebih. Berarti ada sekitar Rp 300 hingga 400 miliar.
Memang ada sektor-sektor yang mengalami penurunan dan lesu seperti perdagangan, pertanian, perkebunan, pariwisata dan lain-lain. Namun sektor perumahan, konsumsi yang sebenarnya jenis kredit konsumsi tapi tidak digunakan untuk konsumtif menjadi satu-satunya sektor yang bertahan di tengah badai corona.