News
Hebat, di Perbatasan TTU-TTS, Satgas Bangun Jembatan Gantung Bima Sakti, Yoseph: Mimpi Kami Terwujud
Letkol Wisyudha mengakui pembangunan jembatan tersebut merupakan wujud implementasi delapan wajib TNI
Penulis: Thomas Mbenu Nulangi | Editor: Benny Dasman
Laporan Wartawan Pos Kupang, Com, Tommy Mbenu
POS KUPANG, COM, KEFAMENANU -Satgas Pamtas RI-RDTL Sektor Barat Yonif 132/BS membangun jembatan gantung 'Bima Sakti' menghubungkan Desa Noepesu, Kecamatan Miomafo Barat, Timor Tengah Utara (TTU) dengan Desa Bonleu, Kecamatan Tobu, Timor Tengah Selatan (TTS).
Terpantau, Selasa (14/7), peresmian ditandai pengguntingan pita oleh Komandan Satgas Yonif 132/BS, Letkol (Inf) Wisyudha Utama; Komandan Resqiu Vertical Indonesia, Tedi Ixdiana; Kepala Desa Noepesu dan Kepala Desa Bonleu.
Letkol Wisyudha mengakui pembangunan jembatan tersebut merupakan wujud implementasi delapan wajib TNI, salah satunya mengatasi kesulitan rakyat. Menurutnya, masyarakat Desa Noepesu (1.500 KK) dan Bonleu (3.000 KK) dalam beberapa waktu belakangan ini kesulitan menyeberangi Sungai Noepesu yang sering banjir dan tak jarang memakan korban.
Wisyudha menyebut masyarakat dua desa tersebut masih memiliki hubungan kekeluargaan sehingga dengan adanya jembatan gantung sepanjang 80 meter tersebut mempererat tali persaudaraan antarwarga.
"Jembatan ini kami berikan untuk masyarakat agar dapat membantu kesulitan masyarakat dalam hal penyebrrangan," ungkapnya.
Terkait dengan anggaran pembangunan jembatan gantung tersebut, diakui Wisyudha, dibantu beberapa donatur, sebagian besar anggaran berasal dari kas Satgas terutama dari seluruh prajurit Satgas Pamtas RI-RDTL Yonif 132/BS.
Dalam pengerjaan jembatan gantung tersebut, kata Wisyudha, pihaknya dibantu tim teknis Resqiu Vertical Indonesia.
Komandan Resqiu Vertical Indonesia, Tedi Ixdiana mengatakan, selain membangun jembatan, pihaknya juga mengajarkan masyarakat terkait cara penggunaan jembatan dan cara merawatnya.
Secara teknis, diakuinya, kekuatan material dari jembatan gantung tersebut bisa bertahan 15 tahun. Namun material kayu yang kemungkinan besar harus diganti per dua atau tiga tahun sekali.
Kades Noepesu, Yoseph Mamo, berterima kasih kepada anggota Satgas Sektor Barat Yonif 132/BS yang telah membantu pemerintah desa setempat mewujudkan impian membangun jembatan gantung. *