Berita Anies Baswedan

Yunarto Wijaya Sindir Anies Baswedan, Gubernur DKI Sebut Reklamasi Ancol Lindungi Warga dari Banjir

Yunarto Wijaya menyindir Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan soal reklamasi perluasan kawasan Ancol dan Dunia Fantasi (Dufan) seluas 155 haktare

Editor: Hasyim Ashari
Instagram/Anies Baswedan
Anies Baswedan dan DKI Jakarta Terima 3 kali WTP 

Yunarto Wijaya Sindir Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta Sebut Reklamasi Ancol Lindungi Warga dari Banjir

POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Direktur Charta Politika Yunarto Wijaya menyindir  Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan soal reklamasi perluasan kawasan Ancol dan Dunia Fantasi (Dufan) seluas kurang lebih 155 hektar.

Ini merupakan pernyataan pertama Anies Baswedan sejak reklamasi itu menuai polemik.

Yunarto Wijaya pun menyindir pernyataan Anies Baswedan soal banjir.

Sebab, Anies Baswedan menyebut reklamasi Ancol itu untuk melindungi warga Jakarta dari Banjir.

Hal itu pun disindir Yunarto Wijaya dengan pernyataan soal banjir yang disampaikan Anies Baswedan beberapa waktu lalu.

Dilansir dari Kompas.com, Anies Baswedan mengklaim bahwa apa yang sedang dikerjakan di kawasan Ancol adalah berbeda dengan reklamasi 17 pulau yang sebelumnya dilakukan.

Hal ini disampaikan Anies Baswedan dalam video yang diunggah di Akun Youtube Pemprov DKI.

"Apa yang sedang terjadi di kawasan Ancol yang terjadi ini berbeda dengan reklamasi yang alhamdulillah sudah kita hentikan dan menjadi janji kita pada masa kampanye itu," ucap Anies Baswedan, Sabtu (10/7/2020).

Menurut dia, Jakarta merupakan daerah yang memiliki ancaman banjir karena ada kurang lebih 30 waduk dan 13 sungai yang mengalami pendangkalan atau sedimentasi.

Total panjang sungai di Jakarta kurang lebih 400 kilometer. Sehingga waduk dan sungai itu perlu dikeruk.

"Ada lebih dari 30 waduk dan secara alami mengalami sedimentasi. Karena itulah kemudian Waduk sungai itu dikeruk terus-menerus dan lumpur hasil kerukan itu di kemana kan? Lumpur itu kemudian ditaruh di kawasan Ancol," kata dia.

Anies Baswedan mengklaim bahwa proses yang dilakukan ini adalah untuk melindungi warga Jakarta dari bencana banjir yang menjadi momok di Ibu Kota.

"Proses ini sudah berlangsung cukup panjang bahkan menghasilkan lumpur yang amat banyak, 3,4 juta meter kubik.

Lumpur ini kemudian dimanfaatkan untuk pengembangan kawasan Ancol.

Sumber: Tribun Bogor
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved