Tinju Adat di Renduola Nagekeo Wajib Patuhi Protokol Kesehatan
idak boleh ada Pelaku Perjalanan dari Tempat Terjangkit (P2T2), orang sakit, anak-anak dan lansia yang terlibat dalam kegiatan tersebut.
Penulis: Gordi Donofan | Editor: Rosalina Woso
Tinju Adat di Renduola Nagekeo Wajib Patuhi Protokol Kesehatan
POS-KUPANG.COM | MBAY --Penyelenggara ritual tinju adat (Etu) di Rendu Kecamatan Aesesa Selatan Kabupaten Nagekeo, siap menggelar Etu, Kamis (9/7/2020).
Penyelenggara memastikan bahwa penyelenggaraan Etu dilaksanakan sesuai protap pencegahan Covid-19.
Sebelum di Aesesa Selatan telah dilaksanakan Etu Kampung Adat Tutubhada.
Tokoh muda Desa Renduola dari Suku Dhirike’o Adiyanto Weo mengatakan Kamis (9/7/2020) akan digelar tinju adat di Renduola.
Pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak keamanan sehingga bisa dilaksanakan.
"Kamis (9/7/2020) akan diadakan Ritual Tinju Adat di Desa Renduola. Sebelumnya kami telah meminta izin dari pihak keamanan dan kami pastikan pelaksaannya akan sesuai protap pencegahan covid-19," ujarnya.
Ia mengatakan pihaknya menyiapkan sarana cuci tangan di sekitar arena tinju dan semua peserta kegiatan diwajibkan memakai masker.
Ia juga memastikan akan hadir petugas kesehatan dari Gugus Tugas Pencegahan dan Penanggulangan covid -19 Kecamatan Aesesa Selatan.
Setiap peserta termasuk tamu undangan dan penonton akan diukur suhu tubuhnya terlebih dahulu. Jika sehat dan bersuhu tubuh normal, maka boleh mengikuti kegiatan.
Sementara itu, tokoh adat Desa Rendu Tutubhada Amandus Watu, Selasa (7/7/2020), kami melaksanakan Ritual Tinju Adat di Desa Rendu Tutubhada.
Meskipun banyak peserta kegiatan dan penonton yang datang, kami upayakan agar protap pencegahan covid tetap dilaksanakan.
Semua peserta wajib mencuci tangan, memakai masker dan peserta yang diizinkan masuk adalah orang sehat yang kesehatannnya dipastikan oleh petugas kesehatan.
Seluruh rangkaian kegiatan juga dijaga ketat oleh pihak kepolisian.
Ia mengaku pihaknya memutuskan untuk tetap melaksanakan Ritual Etu, sebab Etu merupakan peristiwa budaya yang harus dilaksanakan.