Breaking News

"Akar Rumput" Dorong Makaraek Maju di Pentas Pilkada Malaka

Sebagai ungkapan rasa tanggung jawab moril akan tujuan luhur pemekaran Malaka, maka saya katakan saya mau maju

Penulis: Edy Hayong | Editor: Rosalina Woso
zoom-inlihat foto
POS-KUPANG.COM/ISTIMEWA
Bacalon Bupati Malaka, Emanuel Makaraek.

 
"Akar Rumput" Dorong Makaraek Maju di Pentas Pilkada Malaka

POS-KUPANG.COM I BETUN--Ajang pilkada serentak yang dihelat tanggal 9 Desember 2020 mendatang, tak terkecuali di Kabupaten Malaka.

Beberapa nama bakal calon bupati (Bacabup) maupun bakal calon wakil bupati (bacawabup) mulai bermunculan. Salah satunya adalah bacabup, Emanuel Makaraek.

Makaraek maju bertarung karena didorong oleh warga "akar rumput" karena merupakan salah satu pejuang pemekaran Malaka berdiri sendiri lepas dari Kabupaten Belu.

Emanuel Makaraek kepada Wartawan di Betun, Sabtu (4/7) mengisahkan soal bagaimana sampai dirinya yang pada awalnya tidak mau menjadi calon dan menyatakan sikap maju "berperang" di pentas Pilkada Malaka.

Makaraek menjelaskan, secara pribadi dirinya tidak mau menjadi bakal calon bupati karena pertimbangan ongkos politik itu mahal, walaupun dukungan warga cukup besar.

Dalam perjalanan, katanya, beragam elemen seperti tokoh agama, tokoh adat, kalangan remaja dan warga "akar rumput" terus membujuk agar bersedia maju dalam pilkada. Dasar pertimbangan mereka bahwa  dirinya merupakan salah satu pejuang pemekaran Malaka.

"Saya memang tidak mau. Tapi setiap hari elemen warga datang. Tokoh adat kerajaan, para Fukun, tokoh agama juga kalangan muda datang  meminta saya untuk maju. Mereka bilang bahwa Pak Eman salah satu tokoh pejuang pemekaran Malaka dan mereka siap dukung penuh. Sebagai ungkapan rasa tanggung jawab moril akan tujuan luhur pemekaran Malaka, maka saya katakan saya mau maju," tegas Emanuel.

Mantan Kepala Bagian Organisasi Pemkab Belu ini menambahkan, sebagai salah satu pejuang pemekaran Malaka, dirinya melihat bahwa "roh tujuan pemekaran" sudah jauh berbeda. Untuk itu, warga "akar rumput" mendorongnya agar mengembalikan tujuan dan cita-cita luhur yang dulu diperjuangkan.

Dikatakan Makaraek, tujuan pemekaran Malaka dulu adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat, polarisasi utara-selatan dihilangkan. Warga melihat itu sudah jauh dari harapan.

" Maka ada rasa tanggung jawab moril karena sudah rintis lalu kalau roda miring maka patut diluruskan kembali. Warga minta untuk betulkan kembali apa yang  diharapkan. Saya selama ini memang diam dan warga datang katakan kenapa Pak Eman diam. Maka dari itu, karena yang lain tidak mau (pejuang pemekaran, Red) maka saya maju harus memenuhi keinginan akar rumput," tegasnya.

Tentang kendaraan politik, Makaraek menegaskan, bacaan politik beda dengan apa yang diwacanakan. Dirinya belum mau "membuka kartu" untuk saat ini. Fakta usungan parpol akan diumumkan pada waktu yang tepat nanti.

Soal pilihan pendamping Bacawabup Petrus Bere, dirinya menjelaskan bahwa figur ini sangat low profile. Mantan Sekda Belu dan cukup berpengalaman dalam ilmu kepemerintahan. Untuk itu, keduanya bakal mengusung tagline "EMAUS" dan pada saatnya akan dideklarasikan dihadapan warga "akar rumput".

Daftar Harga HP Xiaomi Juli 2020 dan Bocoran Produk Hp Terbaru, Redmi Note 9 Pro Rp 3,4 Jutaan

Pimpinan Umat Katolik Paroki Taklale Pantau Kesiapan Gereja Jelang Pembukaan Misa

"Saya sangat kenal Pak Petrus begitupun sebaliknya. Kami sudah sangat mengenal ketika masih di Kabupaten Belu.  Intinya sudah satu hati,  satu pikiran, senasib dan akan berjuang bersama rakyat kecil menuju Malaka Baru," katanya.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Edi Hayong)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved