Komisi II Lakukan Kunker, Ini Harapannya pada PDAM Kota Kupang
Komisi II DPRD Kota Kupang melakukan kunjungan kerja di PDAM Kota Kupang, Kamis (2/7/2020)
Penulis: Yeni Rachmawati | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Ketua Komisi II DPRD Kota Kupang, Mukrianus Lay, Roy Rocardus, Esy Meliana Bire, Djuneidi Kana, Roni Lotu, Jusuf Abjena, Zeyto Ratuarat dan Barche Bastian, melakukan kunjungan kerja di PDAM Kota Kupang, Kamis (2/7/2020).
Kedatangan rombongan Komisi II ini diterima oleh Direktur PDAM Kota Kupang, Jhoni Otemusu didampingi Romi Seran.
• Rumpon Dirusak Oknum Tak Dikenal, Nelayan Minta Kades Balauring Ambil Langkah Tegas
Jhoni Otemusu menyampaikan pelayanan yang bersumber dari BLUDS PAM Provinsi NTT, tidak berjalan baik, ada beberapa masalah yang saat ini dihadapi, yaitu kualitas air kotor dan kontinuitasnya tidak menentu.
Kata Jhoni untuk BLUDSPAM sendiri melayani sekitar 4.000 pelanggan atau Sambungan Rumah (Sr), dan masyarakat sering mengeluh dan banyak yang masih menunggak pembayaran karena pelayanan yang tidak berjalan baik.
PDAM juga terus mencari alternatif, untuk bisa menanggulangi masalah yang disebabkan oleh BLUDSPAM Provinsi yang melayani di daerat Oesapa Selatan, Penfui, Naimata, Kelapa Lima, Pasir Panjang, dan spot-spot lainnya yang dilayani oleh BLUDS PAM.
• Kunker Bupati Lembata di Desa Balauring Diwarnai Aksi Protes Pemuda
"Saat ini yang dipilih alternatif pengganti adalah dengan dimasukan dalam anggaran murni 2021. Ada beberapa kendala yang saat ini menjadi permasalahan, salah satunta kota Kupang kekurangan air baku dan jaringan," ujarnya.
Sekretaris Komisi II, Esy Meliana Bire, sangat mengapresiasi kinerja PDAM Kota Kupang yang sudah berupaya untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat Kota Kupang.
Ia berharap agar masalah air bersih dapat pelan-pelan dipenuhi, jaringan untuk pembagian air ini harus dibenahi terlebih dahulu.
"Harus dibenahi hal-hal atau faktor dasar untuk penyaluran air, agar masyarakat jangan hanya membayar angin yang keluar dari pipa-pipa jaringan PDAM. Hal pertama yang perlu dilihat adalah ketersediaan air, apakah air yang ada dapat memenuhi semua kebutuhan air baku atau tidak, setelah itu barulah dapat memikirkan tentang bagaimana instalasi, bagaimana cara penyaluran dan lainnya," tukasnya.
Anggota Komisi II DPRD Kota Kupang, juneidi kana, mengatakan, dijelaskan bahwa ada 4.000 Sr yang dilayani oleh BLUDS PAM, bagaimana PDAM Kota Kupang mencari solusi agar masyarakat tidak menjadi korban.
"Lalu apakah dengan rencana PDAM Kota Kupang untuk menambah sambungan rumah itu bukannya menambah permasalahan baru. Lebih baik dimaksimalkan terlebih dahulu pelayanan, agar jangan sampai masalah baru terjadi lagi," ujarnya.
Dia juga sangat mengapresiasi kinerja Pemkot Kupang, Wali Kota Kupang yang berjuang untuk proyek IPAL kali dendeng, dengan anggaran yang cukup fantastis, diharapkan ini akan menjadi salah satu jalan keluar untuk mengatasi masalah air bersih.
Sementara itu, Mukrianus Lay mengatakan, tentu kerja sama PDAM Kota Kupang dengan sumur bor milik masyarakat ini sangat baik, karena dapat memberikan keuntungan bagi masyarakat, tentu kegiatan ini sangat didukung.
Roni Lotu, mengatakan, jika menang pelayanan BLUDS PAM tidak maksimal maka lebih diputuskan saja kerja sama dengan Kota Kupang. Karena PDAM membayar secara penuh, sementara pelayanan hang diberikan tidak maksimal dan jauh dari kata baik.
Dengan solusi mencari dan bekerja sama sumber air milik masyarakat, sumur bor dan lainnya. Sekarang sudah banyak, bisa dimanfaatkan dan dicarikan solusi yang baik, agar dapat membangun kerja sama dengan baik.
"Selain itu, ada beberapa keluhan masyarakat karena adanya pemutusan air yang dilakukan oleh PDAM, saya meminta agar PDAM memberikan surat teguran pertama dan kedua dan seterusnya sebelum memutuskan sambungan atau pelayanan, agar masyarakat juga mengerti kewajibannya," ujarnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Yeni Rachmawati)