Fadli Zon Khawatir, Ancaman Presiden Jokowi Soal Reshuffle Kabinet, Bisa Dianggap Angin Lalu
Menurut Fadli, ada dua sektor yang bisa dievaluasi presiden apabila ingin Reshuffle Kabinet, yaitu sektor kesehatan dan ekonomi.
Sofyan Djalil, yang sebelumnya menjabat Menko Bidang Perekonomian, diberi tanggung jawab baru sebagai Menteri PPN/Kepala Bappenas menggantikan Andrinof Chaniago.
Posisi Menko Bidang Kemaritiman yang sebelumnya dijabat oleh Indroyono Susilo digantikan oleh Rizal Ramli.
Luhut Binsar Panjaitan dilantik sebagai Menko Polhukam, menggantikan Tedjo Edhy Purdijatno.
Sebelum menjadi Menko Polhukam, Luhut menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan.
Jabatan ini kemudian diisi oleh Teten Masduki.
Selain itu, Jokowi juga mencopot Rachmat Gobel dari posisi Menteri Perdagangan dan menggantikannya dengan Thomas Lembong.
Presiden mengangkat Pramono Anung sebagai Sekretaris Kabinet menggantikan Andi Widjajanto.
• Berita Terbaru Gaji ke 13 Kapan Cair Bagi PNS, TNI dan Polri Serta Pensiunan, Sri Mulyani Minta Maaf
• Terkait Polemik Tambang Batu Gamping di Matim Ini Penyampaian Warga Pro dan Kontra
• Pasca Konflik Pemilihan BPD, 305 KPM di Desa Letmafo Akhirnya Terima BLT Desa
Reshuffle II Juli 2016
Setahun berikutnya, Jokowi merombak lagi kabinetnya.
Tak tanggung-tanggung, perombakan ini kali dilakukan pada 13 Menteri sekaligus.
Ignasius Jonan dicopot dari jabatannya sebagai Menhub, dan posisi Menhub digantikan oleh Budi Karya Sumadi.
Menteri PPN, Sofyan Djalil digantikan oleh Bambang Brodjonegoro yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri Keuangan.
Posisi Bambang Brodjonegoro sebagai Menteri Keuangan digantikan oleh Sri Mulyani Indrawati.
Sofyan Djalil yang sebelumnya Menteri PPN dilantik menjadi Menteri Agraria dan Tata Ruang menggantikan Ferry Mursidan Baldan.
Menteri ESDM Sudirman Said digantikan oleh Archandra Tahar.