Fadli Zon Khawatir, Ancaman Presiden Jokowi Soal Reshuffle Kabinet, Bisa Dianggap Angin Lalu
Menurut Fadli, ada dua sektor yang bisa dievaluasi presiden apabila ingin Reshuffle Kabinet, yaitu sektor kesehatan dan ekonomi.
Lalu langkah luar biasa apa yang bisa dilakukan Jokowi?
Menurut mantan Gubernur DKI Jakarta ini, langkah extraordinary itu bisa dalam bentuk mengeluarkan aturan tertentu, bahkan pembubaran lembaga dan perombakan kabinet atau reshuffle.
Ia lantas menyampaikan ancaman reshuffle bagi menterinya yang masih bekerja biasa-biasa saja.
"Bisa saja, membubarkan lembaga. Bisa saja reshuffle. Sudah kepikiran ke mana-mana saya," ucap Jokowi
• Laudya Cynthia Bella Akhirnya Bercerai, Umumkan Pisah Dari Engku Emran Dapat Banjir Dukungan
• Hari Bhayangkara ke-74, 9 Anggota Polda NTT Dapat Penghargaan
• Bupati Niga Bagikan 4000 Sertifikat Kepemilikan Tanah Kepada Warga Desa Tebara Dan Kelembu Kuni
Kilas Balik Reshuffle Kabinet
Perbincangan mengenai Reshuffle Kabinet mulai mencuat dalam beberapa waktu terakhir.
Wacana itu muncul pasca Presiden Joko Widodo meluapkan kekesalannya karena banyak Menteri yang menganggap pandemi bukan sebagai krisis.
"Langkah extraordinary ini betul-betul harus kita lakukan. Dan saya membuka yang namanya entah langkah politik, entah langkah kepemerintahan. Akan saya buka. Langkah apa pun yang extraordinary akan saya lakukan, untuk 267 juta rakyat kita, untuk negara," kata Jokowi.
"Bisa saja membubarkan lembaga. Bisa saja reshuffle. Sudah kepikiran ke mana-mana saya. Entah buat Perppu yang lebih penting lagi kalau memang diperlukan. Karena memang suasana ini harus ada, suasana ini, (jika) Bapak Ibu tidak merasakan itu, sudah," sambung dia.
Di bawah pemerintahannya, Jokowi sudah beberapa kali melakukan bongkar pasang kabinet dengan berbagai alasan.

Berikut daftarnya:
Reshuffle I Agustus 2015
Belum genap setahun menjabat sebagai Kepala Negara, Jokowi pada 12 Agustus 2015 mengganti sejumlah menterinya.
Ada 4 posisi menteri yang dirombak oleh Jokowi dengan memasukkan sejumlah nama baru:
Darmin Nasution diangkat sebagai Menko Bidang Perekonomian yang sebelumnya dijabat oleh Indroyono Susilo digantikan oleh Rizal Ramli.