379 Koperasi Terdampak Corona Pemda NTT Tidak Intervensi

Pemerintah Provinsi NTT melalui Dinas Koperasi Ketenagakerjaan dan Transmigrasi mencatat sebanyak 379 koperasi terdampak wabah Corona ( Covid-19)

Editor: Kanis Jehola
poskupang.com/novemy leo
Sylvia Peku Djawang, Kepala Dinas Koperasi, Tenaga Kerja dan Transmigrasi 

Meski mengalami penurunan omzet, namun pihaknya tidak merupakan karyawan.

"Selama pandemi Covid, 300 lebih karyawan Kopdit Swasti Sari tidak dirumahkan. Ada tiga kekuatan yang merawat lembaga ini, yakni anggota, pengurus-pengawas- penasihat dan staf manajemen. Masing-masing mengetahui fungsi, tugas, hak dan kewajibannya," katanya.

Credit Union (CU) Cabang Tulamalae, Kabupaten Belu juga masih tetap survive selama masa pandemi Covid-19. Indikasinya, anggota koperasi tidak berkurang secara signifikan dan kredit tetap lancar.

"Anggota yang memiliki kredit di CU tetap membayar kewajibanya sesuai tanggal jatuh tempo," kata Kepala Cabang CU Tulamalae, Theorikus Suni saat dikonfirmasi, Selasa (23/6).

Ia mengaku ada beberapa anggota CU yang menyampaikan sedikit keberatan untuk membayar penuh jumlah angsuran karena kemampuan keuangan terbatas akibat dampak Covid-19.

Manajemen melakukan komunikasi saat mengunjungi rumah anggota. "Ada anggota yang mampu membayar cicilan sesuai jumlahnya. Sedangkan yang belum mampu membayar semua diberi keringanan sesuai dengan kebijakan manajemen kantor pusat sehingga anggota membayar cicilan sesuai dengan kemampuannya dan pihak manajemen tidak memaksa. Kewajiban untuk cicil tetap dilaksanakan walaupun tidak semuanya," papar Suni.

Menurutnya, anggota yang mendapat keringanan adalah yang berprofesi pedagang, sopir, ojek dan tenaga buruh. Sampai saat ini jumlah anggota CU Cabang Tulamalae sebanyak 3.269 orang.

KSP Abdi Manggarai Timur (AMT) Borong di Kabupaten Manggarai Timur terganggu dengan Corona. "Kalau kita di KSP AMT tidak sampai gulung tikar, tapi agak sedikit terganggu," kata Manager KSP AMT Borong Fransiska Ade Irma, Senin (22/6).

"Sedikit terganggu itu karena ada pinjaman-pinjaman tertentu yang setorannya sudah tidak mengikuti draf sesuai perjanjian. Misalnya, perjanjian sebulan setor Rp 1 juta, ini anggota hanya setor Rp 500 ribu saja yang lain ditanggukan karena penghasilan anggota berkurang," jelas Fransiska.

Menurutnya, pihak manajemen tetap memberikan keringanan dengan tidak menuntut anggota harus memberikan angsuran pinjaman sesuai besar perjanjian angsuran itu.

"Pokoknya kita terima saja karena kita tahu bersama ini virus corona merupakan wabah penyakit yang sedang melanda hampir di seluruh belahan dunia. Kita tetap tunggu saja sampai kapan baru anggota bisa lunasi, dengan harapan anggota bisa melunasinya," ujar Fransiska.

Ketua KSP Kopkardios Ruteng Kanisius Teobald Deki mengatakan, meski saat ini dilanda wabah Corona, namun tidak sampai gulung tikar.

"Memang kami ada penurunan pendapatan sedikit akibat pandemi Covid-19. Tapi daya tahan lembaga kami masih baik karena kami punya dana cadangan itu masih bisa untuk ditalangi," kata Kanisius, Selasa (23/6).

Kopdit Suryadikara Ende hancur lebur akibat wabah Corona. "Hancur lebur di tengah pandemi Covid-19 ini. Alasan anggota cuma satu, Corona. Tidak banyak yang datang mengangsur," kata Manager Kopdit Suryadikara Ende, Maria Yasinta Ceme saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (23/6).

Yasinta mengatakan, pihaknya memahami kondisi ekonomi yang dihadapi anggota. Namun di sisi lain, kekuatan koperasi juga ada di anggota.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved