DPRD TTS Temukan Hubungan Kadis Pariwisata dan Para Pegawai tak Harmonis
Kunjungan kerja Wakil Ketua DPRD TTS, Religius Usfunan bersama komisi II DPRD TTS ke Dinas Pariwisata Kabupaten TTS mendapati fakta miris
Penulis: Dion Kota | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | SOE - Kunjungan kerja Wakil Ketua DPRD TTS, Religius Usfunan bersama komisi II DPRD TTS ke Dinas Pariwisata Kabupaten TTS mendapati fakta miris. Hubungan kepala dinas pariwisata, Tian Tallo dan para pegawai tak harmonis.
Kepada Religius Usfunan, Ketua Komisi II, Emanuel Olin, anggota komisi II, Simon Bako dan Anthoneta Nenabu, Sekertaris Dinas Pariwisata, George Pellandou dan Kabid Destinasi, Yorebeam Benu mengutarakan unek-uneknya.
Yorebeam menyebut Dinas Pariwisata adalah Dinas yang sangat sensitif. Jika ada usulan dari bawah, maka kepala dinas akan menyebut jika bawahan mulai atur-atur Dinas Pariwisata.
• Masyarakat Umanen Ucapkan Terima Kasih Untuk Bupati Belu Willy Lay
Oleh sebab itu, walaupun memiliki banyak ide, dirinya tak bisa berbuat apa-apa jika tidak ada petunjuk dari Kepala Dinas.
" Ini dinas terlalu sensitif. Segala sesuatu harus tunggu petunjuk dari pimpinan kalau tidak nanti dianggap melawan dan mulai dicap atur-atur Dinas. Contoh kayak alat cuci tangan yang mau ditempatkan di tempat pariwisata, kita tidak bisa pergi taruh di tempat pariwisata kalau pak kadis belum kasih petunjuk," keluh Yorebeam.
• Pernyataan Gubernur NTT Terkait Pabrik Semen di Manggarai Timur
Sekretaris Dinas Pariwisata, Pellandou bahkan menyebut Dinas Pariwisata tidak akan pernah maju selama masih dipimpin oleh orang yang tidak memiliki jiwa entrepreneur, tidak peduli dan integritas.
Potensi pariwisata TTS sangat menjanjikan sisa bagaimana dipoles saja. Tapi kalau pemimpinnya tidak ada jiwa entrepreneur sampai kiamat juga pariwisata TTS tidak maju.
" Kalau tempatkan orang yang tidak ada jiwa entrepreneur, peduli dan integritas, sampai kiamat juga pariwisata TTS tidak akan maju. Hanya begini saja," keluhnya.
Usai mendengarkan pengaduan tersebut, Ketua Komisi II, Imanuel Olin menyayang kondisi yang terjadi di Dinas Pariwisata. Dirinya mendorong Bupati Tahun untuk secepatnya menyikapi kisruh yang terjadi di internal Dinas Pariwisata.
Jika sampai perubahan kisruh di Dinas Pariwisata belum tuntas, maka anggaran untuk dinas pariwisata akan dicut. Hanya anggaran untuk biaya rutin yang akan disetujui oleh DPRD TTS.
" Lihat saja, realisasi PAD sampai akhir bulan Juni hanya Rp. 12.550 dari target 200-an juta. Sampai hari ini alat cuci tangan belum ditaruh di obyek wisata karena belum ada petunjuk pak kadis padahal saat ini sudah memasuki new normal. Kalau hubungan kepala dan staf model begini bagaimana program kegiatan bisa jalan bagus. Jadi kalau sampai perubahan Bupati belum mempu menyelesaikan masalah di Dinas Pariwisata kita cut anggaran untuk Dinas Pariwisata," tegas Olin.
Diberitakan sebelumnya, Hubungan Sekertaris Dinas Pariwisata Kabupaten TTS, Goerge R. Pelandou,SH dan Kadis Pariwisata TTS, Tian Tallo retak dan berujung saling aduh ke komisi II DPRD TTS.
Sebelumya, Senin (18/5/2020) George Pelandou bersama beberapa staf Dinas Pariwisata mengadukan Kadis Tian Tallo ke komisi II karena tidak mau menandatangani SPM THR sehingga hak pegawai Dinas Pariwisata tak bisa dibayarkan.
Ulah Kadis Tian disebut sangat merugikan para pegawai Dinas Pariwisata karena tidak menikmati haknya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dion Kota)