Polisi Ungkap Kasus Kematian Seorang Pria Asal Papua di Waekokak Nagekeo

Kapolres Nagekeo AKBP Agustinus Hendrik Fai menjelaskan pihaknya telah berhasil mengungkapkan kasus kematian di Desa Waekokak

Penulis: Gordi Donofan | Editor: Kanis Jehola
ISTIMEWA
Suasana di TKP Desa Waekokak Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo, Rabu (17/6/2020) lalu. 

POS-KUPANG.COM | MBAY -- Kapolres Nagekeo AKBP Agustinus Hendrik Fai menjelaskan pihaknya telah berhasil mengungkapkan kasus kematian di Desa Waekokak Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo.

AKBP Hendrik menjelaskan pihaknya mengungkapkan kasus dugaan kematian seorang pria asal Papua, Manokwari, yang mayatnya ditemukan dalam sumur di area persawahan, belakang pemukiman blok D translok Desa Waekokak, Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo, Provinsi NTT, Rabu (17/6/2020) lalu.

Traffic Light di Jalan Amabi Oepura Tiga Bulan Tidak Berfungsi

Ia mengatakan korban yang diketahui bernama Demianus Dowan Siba (25) asal pegunungan Arfak, alumni Undana Kupang ternyata dibunuh oleh temannya sendiri karena di duga mabuk konsumsi miras. Pelaku itu adalah FR.

AKBP Hendrik mengatakan penangkapan pelaku FR itu dilakukan atas kerja keras anggota penyidik Polres Nagekeo.

"Pengungkapan pelaku FR berdasarkan pengembangan informasi yang didapatkan dari masyarakat," ujarnya Selasa (23/6/2020).

Warga Dusun Lamanunang Lembata Seumur Hidup Tak Nikmati Listrik dan Air Bersih

Ia mengatakan berdasarkan pengakuan pelaku bahwa pelaku (FR) melakukan hal itu dugaan sementara mabuk miras.

"Pelaku dan korban saat itu sama-sama mabuk dari sore minum sampai jam tiga pagi. Mereka minum moke di tempat kejadian yakni di sawah milik keluarga istri korban," ujarnya.

Ia mengatakan saat ini pelaku FR telah ditetapkan tersangka, dan sudah di tahan di polres Nagekeo. Sementara mayat korban telah di bawah pulang ke Papua.

Meninggal dalam Sumur

Sebelumnya, istri korban, Theresia Bule (30) menuturkan bahwa sebelum kejadian, korban ikut mengetam padi di sawah dan pada malam harinya langsung ikut merontok rumpun padi.

"Tadi malam sekitar jam 10 saya ketemu terakhir karena dia ikut rontok padi dan sama dengan anak harus pulang tidur di rumah," Rabu (17/6/2020) lalu.

Ia mengungkapkan ia mengetahui kejadian suaminya meninggal dari adik iparnya Jibril Fobia pada pagi hari sekitar pukul 10.00 Wita yang datang memberitahukan kepadanya.

Ia dan adik iparnya lantas memberitahukan kejadian tersebut kepada kepala desa di kantor desa setempat hingga informasi ini langsung diteruskan kepada aparat kepolisian.

"Saya dapat info dari adik ipar bilang suami saya terjatuh di sumur, saya dan adik terus ke kantor desa," ujarnya.

Ia mengatakan korban sebelumnya bekerja di Papua dan kembali ke Nagekeo menemui isterinya dan putri semata wayangnya serta sekalian untuk mengambil ijasah.

"Dia di sini baru 7 bulan mau ambil ijasah. Saya bingung harus bagaimana karena sayapun belum beritahu orang tua tidak ada nomor kontak keluarga, hp ada bersama dia," jelasnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gordi Donofan).

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved