Pasar Barter Wulandoni Dapat Penghargaan Dari Kemendagri, Ini Tanggapan Petrus Gero

Ketua DPRD Lembata Petrus Gero menyanjung orang-orang di belakang layar hingga Pasar Barter Wulandoni mendapat penghargaan

Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Kanis Jehola
POS KUPANG.COM/RICARDUS WAWO
Ketua DPRD Lembata Petrus Gero 

POS-KUPANG.COM | LEWOLEBA - Ketua DPRD Lembata Petrus Gero menyanjung orang-orang di belakang layar atau para pihak yang bekerja keras hingga Pasar Barter Wulandoni bisa mendapat penghargaan juara pertama inovasi pasar tradisional dalam tatanan baru pasca Pandemik Covid-19.

Petrus menyebutkan saat perlombaan digelar, ada tim dari pemerintahan yang memang dibentuk untuk mengabadikan momen pasar barter tradisional yang diwariskan turun temurun tersebut. Mereka mengirim video berdurasi hanya dua menit ke Kemendagri.

LPPA Belu Latih Fasilitator Pengasuh Anak Generasi Z dan Alfa

Video itu melukiskan aktivitas perdagangan Pasar Barter Wulandoni yang tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19.

"Kita sangat mengapresiasi mereka dan ini kredit plus untuk Kabupaten Lembata," ujar Politisi Partai Golkar tersebut di Kuma Resort, Senin (22/6/2020).

Lebih lanjut, Petrus Gero menyebut para pihak dalam pemerintahan seperti tim Kominfo, Bappelitbangda, Pemerintah Kecamatan Wulandoni dan Pemerintah Desa Wulandoni yang telah bekerja keras hingga pasar tradisional yang buka setiap Sabtu itu bisa meraih juara.

Polisi Ungkap Kasus Kematian Seorang Pria Asal Papua di Waekokak Nagekeo

Kepala Bappelitbangda Kabupaten Lembata Said Kopong mengaku berbangga dengan prestasi yang ditorehkan Pemkab Lembata di tengah pandemi Covid-19.

Menurutnya, pengambilan video yang merekam aktivitas barter di Pasar Wulandoni dilakukan secara natural atau tanpa ada setttingan.

Said menjelaskan apa yang ditampilkan di dalam video yakni aktivitas barter dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19 memang tanpa rekayasa dari tim.

Semua yang direkam murni merupakan aktivitas kesadaran masyarakat selama berada di pasar.

Untuk diketahui, Pasar Barter Wulandoni yang diikutkan dalam perlombaan menjadi juara nasional. Sedangkan, kuliner dan destinasi wisata Pantai Lewolein tak masuk nominasi.

Dua desa ini diikutkan dalam penilaian inovasi desa dalam masa new normal Pandemi Covid-19. Pasar Barter Wulandoni menyingkirkan Kabupaten Seram, Provinsi Maluku, di posisi kedua, disusul Kabupaten Pesisir Barat pada posisi ketiga.

Pasar Barter Wulandoni dinilai sukses melakukan inovasi sektor pasar tradisional untuk kategori kabupaten tertinggal.

Kabar kemenangan Pasar Barter Wulandoni disampaikan melalui video conference yang diikuti seluruh Kepala Daerah Provinsi maupun Kabupaten/kota se-Indonesia, Senin (22/6/2020). Bupati Sunur dan para pimpinan OPD mengikutinya dari kediaman Kuma Resort, Desa Waijarang, Kecamatan Nubatukan.

Bahkan, Kades Wulandoni Philip Riberu pun ikut menyaksikan langsung video conference.

Pemerintah Pusat menyediakan dana sebesar Rp 3 (tiga) miliar bagi pemenang pertama. Namun untuk apa dana sebesar itu, Bupati Sunur sendiri belum mengetahuinya.

"Seusai mengikuti pengumuman, Bupati Sunur menyampaikan terima kasih kepada Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat. Ya, Terima kasih juga kepada bapak Gubernur atas arahannya yang kita laksanakan, paling tidak kita propinsi NTT ada wajah di sana. Ada dari Lembata, Sumba Barat Daya, itu kan mewakili gambaran Gubernur dan Wakil Gubernur," ujar Bupati Sunur.

Dia menuturkan bahwa pasar barter Wulandoni sangat rentan terhadap penyebaran Covid-19. Sehingga dibutuhkan penjagaan ekstra ketat, dan kesadaran warga untuk mematuhi protocol kesehatan.

"Pasar Barter Wulandoni dilakukan face to face, barang dengan barang. Interaksi antara para pedagang di pasar tradisional tersebut kalau tidak dilakukan dalam protokol kesehatan yang ketat, akan sangat riskan," ungkapnya.

Sehingga, dalam tatanan New Normal, telah dibuka aktivitas Pasar Barter Wulandoni dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan. Setiap pedagang diwajibkan mengenakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Bagi yang tidak mengenakan masker dan mencuci tangan tak diizinkan masuk pasar.

Sedangkan untuk menjaga jarak, setiap pedagang telah diberi lingkaran putih untuk meletakan barang dagangan dan berjarak dengan pedagang lainnya.

Pelaksanan pasar barter berjalan baik berkat kerja keras camat dan kepala desa didukung masyarakat. Sehingga ia menyampaikan terima kasih kepada Camat Wulandoni dan Kepala Desa Wulandoni yang telah bekerja keras melakukan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan pasar barter tersebut.

Kepala Desa Wulandoni, Philip Riberu kepada wartawan usai mengikuti pengumuman bersama Bupati Sunur di Kuma Resort, memberikan apresiasi kepada masyarakat di kecamatan Wulandoni.

"Puji Tuhan semuanya berjalan baik sehingga kita bisa berhasil sampai kita ada nama di tingkat nasional," ucap Philip.

Philip berharap kepada warga kecamatan Wulandoni agar jangan hanya menjalankan protokol kesehatan dalam masa pandemi Covid-19 saja, tetapi mesti berkelanjutan dalam kehidupan tatanan baru ini. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved