Sopir Travel Bandara Ende Kesal Tak Jadi Bertemu Bupati Djafar, Hendak Bicara New Normal

Pemda Ende sejak masih beroperasi mengangkut penumpang di Bandara Hasan Aroeboesman Ende padahal sudah new normal.

Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/LAUS MARKUS GOTI
Para sopir travel Bandara Hasan Aroeboesman Ende saat mendatangi Kantor Bupati Kabupaten Ende, Senin (22/6/2020). 

Sopir Travel Bandara Ende Kesal Tak Jadi Bertemu Bupati Djafar, Hendak Bicara New Normal

POS-KUPANG.COM | ENDE -- Para sopir travel Bandara Hasan Aroeboesman Kabupaten Ende mendatangi Kantor Bupati Kabupaten Ende, Senin (22/6/2020).

Mereka tiba di Kantor Bupati Ende, sekitar pukul 10.00 Wita, berniat bertemu Bupati Djafar Achmad. Namun karena Bupati Djafar belum bisa ditemui, mereka diminta menunggu.

Para sopir lantas ramai-ramai duduk di anak tangga Kantor Bupati. Mereka mengaku bukan datang untuk unjuk rasa tetapi mau bicara dengan Bupati terkait dampak ekonomi yang mereka rasakan di tengah pandemi Covid-19.

Mereka juga mempertanyakan kenapa mobil Pemda Ende sejak masih beroperasi mengangkut penumpang di Bandara Hasan Aroeboesman Ende padahal sudah new normal.

"Kami tidak dapat penumpang di Bandara lalu kami mau dapat uang dari mana," ungkap salah seorang sopir.

Untuk diketahui beroperasinya Bus Pemda Ende mengangkut penumpang di Bandara Hasan Aroeboesman selama masa pandemi Covid-19 terkait dengan upaya penanganan Covid-19. Para penumpang selanjutnya menjalani observasi di Stadion Marilonga.

Kurang lebih sejam menunggu, mereka mulai kesal dan mengatakan lebih baik pulang saja, karena merasa kehadiran mereka tidak digubris.

Namun oleh petugas piket, dua perwakilan sopir Travel Bandara Hasan Aroeboesman, yakni Adiman B. Toya dan Safrudin Embuwaru diarahkan bertemu dengan Assisten I Setda Ende, Abraham Badu di ruang kerjanya Assisten I.

Adiman kepada Assisten I mengatakan mereka menyambut antusias new normal di tengah pandemi Covid-19 dan berharap pendapatan mereka bagus karena sudah empat bulan mereka kehilangan pendapatan.

"Ini kan sudah new normal, nah kenapa mobil Pemda Ende masih angkut penumpang di Bandara, nah kami ini mau dapat uang dari mana anak istri kami mau makan apa," keluhnya.

Safrudin mengeluhkan hal sama. Ia menambahkan Pemerintah Kabupaten Ende mesti memberi solusi terkait persoalan yang mereka hadapi dan mereka ingin bertemu langsung Bupati Djafar Achmad.

"Tolonglah jangan diam-diam begini, kami sekarang sedang susah kredit, anak-anak dan isteri kami mau makan apa. Kami tidak datang ribut kami datang mau sampaikan aspirasi kami," ungkapnya.

Assisten I mengatakan ia akan menyampaikan keluhan para sopir kepada Bupati Djafar. "Nanti jam satu ini baru ketemu Bupati, bisa pulang dulu atau menunggu," ungkapnya.

Adiman dan Safrudin lalu kembali bergabung dengan rekan-rekan mereka yang masih duduk menunggu di anak tangga. Hingga pukul 15.00 Wita Bupati Djafar belum bisa ditemui, para sopir pun mulai gusar. Mereka mengaku kesal, lalu pergi.

Program Bedah Rumah Pemkot Kupang Menyasar 47 Kelurahan di 6 Kecamatan

Anggota DPRD di NTT Dilepas BNN, Kuasa Hukum : Terima Kasih

"Apakah hanya orang besar saja yang boleh bertemu Bupati, kami orang kecil tidak boleh. Besok kami ke Kantor DPRD," ungkap Adiman.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Laus Markus Goti)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved