Tentara China Kelewat Sadis, Usai Bunuh , Tubuh Prajurit India Dimutilasi, New Delhi Protes
Akibatnya banyak tentara India yang tewas. Tidak puas menewaskan tentara India, pasukan China juga memutali para prajurit yang gugur tersebut
Tentara China Kelewat Sadis, Usai Bunuh Tubuh Prajurit India Dimutilasi, New Delhi Protes
POS KUPANG.COM --Pasukan India dan China di perbatasan mulai terlibat konflik. Meskipun tidak menggunakan senjata api, namun China menggunakan palu berpaku dari besi
Akibatnya banyak tentara India yang tewas. Tidak puas menewaskan tentara India, pasukan China juga memutali para prajurit yang gugur tersebut
Hal ini menyebkan para pemimpin India protes keras, rakyat India juga marah besar dengan sikap tidak manusiwi China tersebut
Pihak India mengatakan tentaranya dimutilasi tentara China setelah dipukuli sampai mati di perbatasan Himalaya dan menunjukkan alat pukul berpaku yang digunakan dalam perkelahian.
20 tentara India tewas terbunuh pada perkelahian Senin malam awal pekan ini. Korban itu merupakan yang pertama kali terjadi sejak perseteruan dua negara nuklir; China dan India pada 1975.
• TERUNGKAP, Dokter Cantik Tanpa Busana di Jalanaan Surabaya Bukan Stres, Begini Penjelasan IDI
• Artis Korea Ini Tinggalkan Orantua & Negara demi Mualaf, Dijodohkan Abdul Somad, Ayana Moon: Iklas
• Kisah Bas Wie,Anak Kupang Penumpang di Roda Pesawat,Ditolak Pemerintah Tapi Didukung Warga Australia
• Laudya Cynthia Gagal Jual Rumah Rp 12 M ke Anak Jokowi, Kini Isu Cerai Hingga Bangkrut, Ini Faktanya
• Putra Ahok Sindir Sang Ayah, Perhatian Direbut Istri Baru Sampai Jarang Berjumpa, Begini Keluhan
China mengatakan pihaknya memiliki angka korban sebanyak 43 orang namun tidak mengatakan apakah mereka semua terbunuh dalam baku hantam di Lembah Galwan, Ladakh itu.

Pada Kamis (18/6/2020), pihak India mengklaim bahwa setelah tentara mereka tewas akibat dipukuli menggunakan alat pukul berpaku, tentara China memutilasi mayat-mayat itu.
Tidak ada baku tembak sesuai perjanjian damai yang melarang senjata api dalam jarak 2 kilometer dari Line of Actual Control (LAC), garis yang ditarik ke lembah setinggi 17.000 kaki setelah kekalahan India dalam Perang Sino-India 1962.
Peristiwa ini menjadi titik puncak amarah di pihak India sebagaimana dilaporkan India Today. Pihak pemantau HAM Delhi telah menekan kepada Perdana Menteri Narendra Modi untuk melakukan pembalasan kuat terkait peristiwa ini.
Sementara itu, Juru bicara Menteri Hubungan Luar Negeri India, Anurag Srivastava dalam responsnya terhadap klaim China akan lembah Galwan mengatakan bahwa kedua pihak akan mengatasi masalah ini dengan penuh tanggung jawab.
"Membuat klaim berlebihan dan tidak dapat dipertahankan sangat bertentangan dalam hal ini," ujarnya dalam sebuah pernyataan. Kedua belah pihak saling tuduh soal siapa yang memicu lebih dulu pertengkaran di lembah itu.
Sebuah media melaporkan bahwa kepala pejabat tentara masing-masing pihak telah berjumpa pada Rabu kemarin untuk mengatasi situasi namun hasilnya masih belum dapat dikonfirmasi.
Para tentara India termasuk seorang kolonel tewas akibat beberapa luka dan mati kedinginan sebab suhu di wilayah itu di bawah nol derajat.
Menurut catatan dari pihak India, peristiwa itu bermula pada pekan lalu ketika tentara mereka membongkar sebuah kamp yang didirikan tentara China di sisi perbatasan mereka.