Yenny Wahid Sebut, Guyonan Gus Dur Soal Tipe Polisi Itu Sudah Biasa, Kenapa Polisi Tersinggung?
"Humor itu sudah berputar-putar di tengah masyarakat lama sekali. Kenapa sekarang ini baru ada pihak yang tersinggung?" ujar Yenny Wahid retoris.
Yenny Wahid Sebut, Guyonan Gus Dur Soal Tipe Polisi Itu Sudah Biasa, Kenapa Polisi Tersinggung?
POS-KUPANG.COM, TARNATE - Guyonan Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur yang menyebutkan "ada tiga polisi jujur di Indonesia, yaitu polisi tidur, patung polisi, dan Jenderal Hoegeng" ternyata berbuntut panjang.
Apesnya, adalah guyonan Gus Dur itu diposting lagi oleh Ismail Ahmad dan Riman Losen, warga Kepulauan Sula, Maluku Utara.
Dari postingan itulah Ismail Ahmad dan Riman Losen diseret ke Polres Kepulauan Sula untuk dimintai keterangan.
Ia dimintai keterangan terkait unggahan guyonan Gus Dur di media sosial Facebook.
Terhadap fakta tersebut, Yenny Wahid, Putri Presiden KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur pun angkat bicara.
Yenny Wahid tak habis pikir atas kasus yang dialami pemuda di Kepulauan Sula, Maluku Utara itu
• Terkuak, Mobil Mewah Milik Fedrik Adhar Jaksa Kasus Novel Baswedan Hanya Rp 5 Juta, Ada Kejanggalan!
• Sales Aduhai Ini Dipanggil KPK, Gara-Gara Penjualan Mobil Pajero, Ini Fakta Sebenarnya!
• Penyidik Kejati NTT Tahan Pengusaha Tersangka Korupsi Bank NTT Cabang Surabaya
Menurut Yenny, kedewasaan bangsa Indonesia diukur dari sikap dalam menanggapi ekspresi humor semacam itu.
"Kedewasaan kita diukur dari sikap kita menanggapi ekspresi-ekspresi humor semacam itu. Humor itu sudah berputar-putar di tengah masyarakat lama sekali. Kenapa sekarang ini baru ada pihak yang tersinggung?" ujar Yenny retoris, ketika dihubungi Tribunnews.com, Kamis (18/6/2020).
Dia mengatakan, institusi negara di Indonesia, memang kerap menjadi bahan humor dari zaman dahulu.
Bahkan institusi kepresidenan hingga pemuka agama pun tak lepas dari humor sosial tersebut.
"Yang namanya institusi negara di Indonesia itu memang sering menjadi bahan humor dari dulu sampai sekarang. Nggak usah institusi kepolisian, anggota DPR jadi bahan komika, institusi kepresidenan sering jadi bahan lelucon. Kemudian para menteri, pemuka agama pun sering dijadikan bahan lelucon," kata Yenny.
Menurutnya, humor merupakan cara bangsa Indonesia menghadapi kegetiran, kekecewaan yang ada dan untuk tetap saling mengingatkan.
"Jadi bangsa Indonesia itu suka melucu. Karena itu cara kita untuk menjaga semangat, begitu kita sudah bisa tertawa mengenai kekecewaan kita, maka kita bisa semangat lagi dalam berkarya," ungkapnya.
Tak hanya itu, kata Yenny. Humor juga menjadi sarana introspeksi tanpa menyinggung perasaan. Jadi, humor diibaratkan Yenny sebagai kekuatan bangsa Indonesia sejak dahulu.