Pelaku UMKM Masih Lemah Dalam Strategi Pemasaran
tempat yang tidak resmi pasti dia akan berpindah-pindah dan tidak menetap, sehingga pelanggan yang menetap, beralih ke penjual yang lain.
Komang menjelaskan, masyarakat kita di kupang maupun NTT, sebagian besar masyarakat pekerjaannya petani, sekaligus pelaku pasar. Mereka bercocok tanam lalu menjual sendiri hasil jualannya.
Jadi, katanya, hal ini yang harus dipikirkan. Apabila semua masyarakat pergi ke pasar untuk menjual hasil prodaknya, seperti sekarang banyak penjual yang berjualan ditrotoar maupun di tempat yang tidak resmi.
"Hal ini yang mungkin harus dibijaksanai oleh pemerintah membuat suatu lokasi atau pemerintah harus siap menampung prodak mereka, sehingga tidak tercecer mereka di jalan-jalan," kata Komang.
Pemerintah juga, tegas Komang, perlu diwadahi prodak-prodak mereka, dibeli atau membuat tempat untuk pemasarannya sehingga tidak berserahkan dipinggir-pinggir jalan.
"Yang paling penting pasar sebenarnya. Tetapi perlu diatur bagaimana caranya agar prodak yang mereka hasilkan dapat terjual. Tetap diedukasi dalam cara memasarkan dan tetap menjaga kebersihan," kata Komang.
• Askenas Afi : Banyak Pendamping PKH yang Pegang Kartu ATM Penerima Manfaat Alasannya Terblokir
• Warga Naruwolo I dapat Paket Sembako dari Julie Sutrisno Laiskodat
• Jefri Pertanyakan Oknum Pembongkaran Rumah di Lasiana
Dia berharap, pemerintah harus tetap progam terhadap pelaku UMKM, mengedukasi mereka, berikan pemahaman, bagaimana hasilkan prodak unggul, cara untuk memasarkannya dan menciptakan kuota dengan edukasi dan dengan demikian para pelaku UMKM lebih termotivasi untuk menghasilkan prodaknya dan tidak kesulitan dalam pemasaran. . (Laporan Reporter POS-KUPANG. COM, Ray Rebon)