Pelaku UMKM Masih Lemah Dalam Strategi Pemasaran

tempat yang tidak resmi pasti dia akan berpindah-pindah dan tidak menetap, sehingga pelanggan yang menetap, beralih ke penjual yang lain.

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG. COM/RAY REBON
Dosen Program Studi Teknologi Industri Holtikultura Politani Kupang, Komang Sudarma, S. P., M. P. Rabu (17/06/2020). POS-KUPANG. COM, Ray Rebon 

Pelaku UMKM Masih Lemah Dalam Strategi Pemasaran

POS-KUPANG. COM| KUPANG-- Saya melihat Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) kurang berkembang dalam strategi pemasaran sebenarnya. Mungkin perlu sentuhan atau pelatihan kepada pelaku usaha, untuk bagaimana usaha atau produk yang dihasilkan itu memiliki nilai jual yang lebih tinggi.

Selama ini sebagian besar yang saya amati, dari kualitas prodaknya belum menjamin konsumen tertarik pada prodak atau usaha itu

Hal ini dikatakan Dosen Program Studi Teknologi Industri Holtikultura Politani Kupang, Komang Sudarma, S. P., M. P. Kepada POS-KUPANG. COM, Rabu (17/06/2020).

Ia menyampaikan, Sebagian kecil prodak yang ada di pasar, sudah memenuhi syarat-syarat untuk konsumen lebih tertarik untuk memilih dan membeli prodak-prodak itu.

"Jadi, pemerintah perlu memberikan stimulus atau pelatihan kepada UMKM, agar meningkatkan prodak-prodak mereka, terutama dari segi kualitas,"ujarnya

Misalnya dari bidang pangan, katanya, ada sesuatu kendungan yang di dalam prodak itu menjadi nilai lebih yang sangat diperlukan oleh masyarakat. Tetapi yang penting dalam berusaha itu, yakni bagaimana menciptakan prodak itu unggul dan berbeda dengan yang lain.

Apabila sudah memiliki perbedaan dan kualitas dengan yang lain, dan dicari oleh masyarakat, tentunya itu yang menjadi pilihan. Tuturnya

Menurut Komang, Selama ini ada banyak cara meningkatkan kualitas prodak dengan cara meniru, menambahkan sesuatu yang sudah ada dan menciptakan sesuatu yang baru.

Tatarannya hanya bisa meniru saja, lanjut Komang,  meniru sesuatu yang sudah umum, mungkin menjadi sesuatu prodak yang tidak memilki suatu daya saing yang kuat. Namun apabila menambahkan sedikit dan mengimpro prodaknya serta menciptakan sesuatu hal baru yang konsumen perlukan menjadi nilai jual tinggi dimasyarakat.

"Sering kali di prodak-prodak pertanian, terutama di holtikultura itu melimpah pada saat panen dan ia hasilkan nilai tinggi pada saat orang lain tidak hasilkan. Dan ini yang harus diinput bagaimana mengedukasi kelompok UMKM ini menghasilkan sesuatu yang tidak biasa diproduksi pada musimnya," tegas Komang

Komang menambahkan, ada banyak poin yang harus diedukasi ke masyarakat. Sering terjadi pada UMKM yang baru selalu ikut trend seperti di pertanian, pada waktu tanam cabe, semua ikut menanam cabe dan lain-lainnya pada saat panen melimpah, disitulah harga menurun. 

"Pemerintah harus perhatikan penataan terhadap kelompok UMKM terutama dalam pemasaran itu, harus dibuat menarik dan masyarakat lebih mudah mencari. Namun penataan yang baik dan menarik menggairahkan para pengusaha ini untuk memproduksi prodaknya," jelas Komang.

Karena sejauh ini sudah hasilkan prodak, jelas Komang, tetapi tidak tahu ingin lakukan penjualan dimana. Pada saat pedagang berjualan di pinggiran jalan atau tempat yang tidak resmi pasti dia akan berpindah-pindah dan tidak menetap, sehingga pelanggan yang menetap, beralih ke penjual yang lain. 

"Pemerintah Kota/daerah perlu harus menentukan dan siapkan lokasi yang strategis, agar pengusaha itu lebih bergairah memproduksi prodaknya," kata Komang

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved