Selenggarakan Misa Dengan Protokol Kesehatan, Umat Katolik di Labuan Bajo Sebut Kerinduan Terjawab
Gereja Maria Bunda Segala Bangsa Wae Kesambi Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), menggelar misa perdana
Penulis: Gecio Viana | Editor: Kanis Jehola

"Semua umat diharapkan mengikuti imbauan pemerintah, mengenakan masker dan menjaga pola hidup sehat," katanya.
Sementara itu, misa yang dipimpin Pastor Paroki Gereja Maria Bunda Maria Segala Bangsa Wae Kesambi, Romo Benediktus Ardi Obot, Pr berjalan hikmat dan khusyuk.
Usai menjalani misa, para umat pun langsung diarahkan untuk pulang demi menghindari kerumunan masa.
Selanjutnya, dilakukan penyemprotan disinfektan di gedung gereja oleh para petugas.
Diberitakan sebelumnya, menjelang new normal, Gereja Maria Bunda Segala Bangsa Wae Kesambi Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), siap untuk menjalankan misa dengan penerapan protokol kesehatan, Sabtu (13/6/2020).
Setelah lebih dari 20 minggu menjalankan perayaan Ekaristi atau misa secara online, pihak Gereja Maria Bunda Segala Bangsa Wae Kesambi Labuan Bajo akan melaksanakan misa dengan mengedepankan protokol kesehatan pada Minggu (14/6/2020).
"Kami sudah siap untuk besok, segala persiapan telah dilakukan," kata Pastor Paroki Gereja Maria Bunda Maria Segala Bangsa Wae Kesambi, Romo Benediktus Ardi Obot, Pr didampingi Ketua Dewan Paroki Gereja Maria Bunda Segala Bangsa Wae Kesambi, Agustinus Jik.
Menurut Romo Ardi, demikian akrab disapa, mengatakan, jumlah umat akan dibatasi untuk penerapan social dan physical distancing.
Jika sebelumnya gereja mampu menampung lebih dari 2 ribu umat dalam sekali perayaan misa, maka akan dibatasi karena penerapan protokol kesehatan.
"Untuk kapasitas gereja bisa 2 ribu lebih, kalau full besok bisa mencapai 300 lebih umat, karena 1 bangku yang panjangnya 4 meter hanya boleh ditempati 3 orang karena pengaturan jarak," ungkapnya.
selain itu, sebelum masuk area gereja, umat harus melakukan cuci tangan, pengecekan suhu tubuh dan wajib mengenakan masker.
"Pada pintu masuk disiapkan 6 tempat cuci tangan, disediakan hand sanitizer pada pintu masuk dan dilakukan pengukuran suhu tubuh pada tangga gereja sebelum pintu masuk gereja. Pengukuran suhu tubuh oleh petugas dari Dinas Kesehatan dan kami sediakan 4 thermo gun," jelasnya.
Selain itu, waktu perayaan misa akan ditambah, dari sebelumnya sebanyak 2 kali yakni pukul 08.00 Wita dan Pukul 17.00 Wita.
"Mulai besok, kami lakukan pada 3 kali misa pada pukul 06.00 Wita, pukul 09.00 Wita dan pukul 17.00 Wita. Setiap akhir perayaan misa dilakukan penyemprotan disinfektan," katanya
"Kami pun membagi misa di 3 tempat yakni di gereja induk dan seminari di Ketentang di wilayah KBG St Stanislaus pada arah Timur dari Gereja ini, lalu di rumah ret-ret di Ketentang, sehingga bisa lebih memudahkan para umat dan menghindari penumpukan umat," jelasnya.