Breaking News

Jelang Pelaksanaan New Normal, Jemaat GMIT Klasis TTU Gelar Kebaktian Bersama di Gereja

Jemaat Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) Klasis Timor Tengah Utara ( Klasis TTU) kembali menggelar kembali kebaktian

Penulis: Thomas Mbenu Nulangi | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/TOMMY MBENU NULANGI
Suasana kebaktian di Gereja Petra Kefa. Gambar diambil, Minggu (14/6/2020). 

POS-KUPANG.COM | KEFAMENANU-Menjelang pelaksanaan new normal yang disosialisasikan oleh pemerintah pada tanggal 15 Juni 2020 besok, jemaat Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) Klasis Timor Tengah Utara ( Klasis TTU) kembali menggelar kembali kebaktian pada, Minggu (14/6/2020).

Meskipun begitu, pelaksanaan kebaktian dari Jemaat GMIT Klasis TTU tetap memperhatikan protokol kesehatan Covid-19 seperti yang dianjurkan oleh pemerintah.

Pantauan Pos Kupang di Gereja Petra Kefamenanu, di bagian depan gereja sudah tersedia tempat dua unit cuci tangan. Bukan hanya di bagian depan, namun di samping kiri kanan gereja juga tersedia dua tempat cuci tangan.

Berlakukan New Normal, Pemprov Siap Kembalikan Anggaran Refocusing dan Realokasi Covid-19

Sebelum masuk ke gereja, para jemaat terlebih dahulu diminta agar mencuci tangan. Usai cuci tangan, para petugas mengukur suhu tubuh para jemaat satu persatu. Setelah itu baru mempersilahkan jemaat untuk duduk di bangku dengan jarak satu setengah meter.

Usai memimpin kebaktian, Ketua Majelis Klasis TTU, Pendeta Lay Abdi Karya Wenyi, M.Si mengaku bahwa memang sebagian besar dari gereja-gereja GMIT sudah melaksanakan kebaktian.

Selenggarakan Misa Dengan Protokol Kesehatan, Umat Katolik di Labuan Bajo Sebut Kerinduan Terjawab

Namun pelaksanaan kebaktian tersebut tergantung dari kondisi daerah masing-masing dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan Covid-19.

Pdt. Lay mengatakan, sebelum melaksanakan kebaktian, pihaknya terlebih dahulu melakukan visitasi ke seluruh gereja-gereja GMIT TTU dalam rangka untuk memastikan kesiapan gereja melaksanakan kebaktian.

"Dan dari hasil pantauan di lapangan persiapan alat penunjang protokol dan skenario protokolnya, saya mendapati bahwa semua jemaat GMIT di Kabupaten TTU siap," ujarnya.

Pdt Lay mengatakan, tiga hari sebelum pelaksanaan kebaktian, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan sejumlah pihak seperti Romo Deken, Kapolres TTU, dan Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 TTU untuk menyampaikan niat gereja GMIT untuk melakukan ibadah pada hari Minggu ini.

Pdt Lay menambhakan, setelah pihaknya melakukan pengecekan di lapangan memang kehadiran para jemaat belum maksimal seperti old normal, namun dalam pelaksanaan mematuhi protokol kesehatan dengan sangat ketat.

"Semua jemaat datang wajib pakai masker. Kalau ada yang tidak pakai masker akan diberikan masker oleh gereja. Lalu pakai hand sanitizer. Kalau yang alergi hand sanitizer kita siapkan tempat cuci tangan," ungkapnya.

Pdt Lay menambahkan, bukan hanya itu saja, para jemaat juga kemudian diukur suhu tubuhnya, dicatat nama, asal rayon, supaya bisa memastikan apakah jemaat tersebut merupakan jemaat tamu atau jemaat setempat.

"Pengaturan tempat juga diatur satu setengah meter. Selama masa ibada dilakukan, tetap memakai masker. Minimal kalau mereka tidak bisa bernapas wajib tutup bagian mulut. Untuk menghindari droplet pada saat nyanyian. Liturgi kita persingkat. Biasanya dua jam kita atur menjadi paling lama satu jam. Lalu jumlah kebaktian biasa satu kali, ada yang menjadi dua kali, tiga sampai empat kali untuk meminimalisir penumpukan jemaat di dalam ruang," terangnya.

Kedepan, kata Pdt. Lay, pihaknya akan menyiapkan tenda di bagian luar gereja untuk mengantisipasi ledakan jemaat, supaya protokol kesehatan Covid-19 tetap menjadi nomor satu dalam pelaksanaan kebaktian.

"Jadi kesan kami memang, jemaat-jemaat ini sudah sangat merindukan, mereka menahan kerinduan sakramental, kerinduan untuk beribadah sudah cukup lama hampir tiga bulan. Dan hari ini menjadi momentum yang sangat membahagiakan mereka dan juga kami sebagai pelaku pelayanan. Kami bisa melihat mereka secara langsung, mendoakan mereka dan itu pengelaman spiritual yang luar biasa di era pandemi seperti ini," pungkasnya.

Pada saat kebaktian, ungkap Pdt. Lay, pihaknya terus mengingatkan kepada warga gereja untuk disiplin terhadap protokol kesehatan, dan harus ada penyesuaian terhadap pola-pola pelayanan kepada para jemaat. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Tommy Mbenu Nulangi)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved