VIDEO—Atasi Badai Rob di Sikka, Pemkab Mulai Turunkan Material di Bebeng

Penanganan bencana badai rob di Kampung Bebeng, Kelurahan Wolomarang, Kecamatan Alok Barat, Sikka mulai dilakukan Pemkab melalui BPBD Sikka.

Penulis: Aris Ninu | Editor: John Taena

POS-KUPANG.COM, MAUMERE—Penanganan bencana badai rob di Kampung Bebeng, Kelurahan Wolomarang, Kecamatan Alok Barat, Sikka mulai dilakukan Pemkab melalui BPBD Sikka.

Pada Rabu 10 Juni 2020 siang, alat berat dan truk pengangkut material mulai melakukan aktivitas di Bebeng.

Material berupa batu telah diturunkan agar dibangun turap penahan gelombang.

Pengerjaan turap di Bebeng mendapat apresiasi dan ucapan terima kasih dari warga.

Salman, warga Bebeng menyampaikan terima kasih kepada Bupati Sikka karena sangat cepat merespon keluhan warga.

Menurut Salman, badai rob yang melanda pemukiman warga selama 20 tahun baru direspon pemerintah tahun ini dengan membangun turap.

"Terima kasih pak bupati sudah merespon keluhan dan penderitaan kami," kata Salman.

Ia mengatakan, warga sudah melihat langsung perhatian pemerintah karena alat berat dan material mulai diturunkan di lokasi bencana.

Untuk diketahui, badai rob atau naiknya air laut ke daratan kembali terjadi di Kabupaten Sikka. Kali ini terjadi di Kampung Bebeng, Kelurahan Wolomarang, Kecamatan Alok Barat.

Video Azriel Hermansyah Menangis Dipelukan Ibu Sambungnya, Ashanty, Kembali Beredar, Bikin Haru

VIDEO - VIRAL - Seorang Kakek Berdiri Diatas Motor

VIDEO - Siswi SMPK Frateran Ndao Peringkat Satu se Kabupaten Ende

Bencana air laut masuk ke daratan sudah terjadi sejak Kamis 4 Juni hingga Sabtu 6 Juni 2020 pagi.

Samsir Adi, warga Kampung Bebeng mengisahkan, pekerjannya selama beberapa hari ini adalah menghalau air agar jangan masuk ke dalam kiosnya. Sebab, jika air rob masuk maka barang jualannya pasti basah.

"Sudah tiga hari saya jaga air biar jangan masuk ke dalam kios saya. Kalau masuk barang semua basah. Selama tiga hari ini tidak ada barang yang laku karena saya sibuk halau air," kata Adi, warga RT 30 di Bebeng kepada wartawan, Sabtu 6 Juni 2020.

Adi siang itu hanya membuka sebagian pintu kiosnya. Ia berkeliling kiosnya melihat air yang mengepung tempat usahanya.

Ia hanya berharap air bisa cepat surut agar kiosnya bisa aman dan ke depan pemerintah bisa membangun tanggul agar jangan ada bencana lagi.

Sementara itu, Rabiah Intan, warga Bebeng mengaku rumahnya terkena dampak meminta pemerintah segera memberikan perhatian.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved